FOTO: Tampil Bak ABG, Susi Pudjiastuti Curi Perhatian Bentangkan Poster Menggegerkan saat Pawai Bebas Plastik di Bundaran HI
Susi terlihat bersemangat mengikuti Pawai Bebas Plastik. Ia juga membentangkan poster-poster menggegerkan.
Mantan Menteri Kelautan dan Perikanan dari Kabinet Kerja 2014-2019 itu tampil dengan semangat tinggi saat mengikuti Pawai Bebas Plastik di Jakarta bersama para aktivis.
FOTO: Tampil Bak ABG, Susi Pudjiastuti Curi Perhatian Bentangkan Poster Menggegerkan saat Pawai Bebas Plastik di Bundaran HI
Mantan Menteri Kelautan dan Perikanan RI, Susi Pudjiastuti tampil berpartisipasi saat pawai bebas plastik bersama para aktivis lingkungan di Kawasan Sudirman, Jakarta, Minggu (30/7/2023).
Ia terlihat sangat bersemangat membawa poster bertuliskan tolak sampah plastik sekali pakai.
Penampilan Susi yang berada di barisan paling depan itu juga mendapat sorotan. Dengan memakai kaca mata hitam, kaos putih, rok dan sepatu sporty itu, penampilan Susi bak anak ABG.
- FOTO: Menghasilkan Pundi-Pundi Rupiah dari Mendaur Ulang Sampah Plastik
- FOTO: Massa Berbagai Ormas Gelar Aksi Bela Rempang, Spanduk, Poster hingga Mobil Komando Dibawa ke Patung Kuda
- FOTO: Aksi Massa PRT Gantung Jemuran di Depan Gedung DPR Tuntut RUU PPRT Disahkan
- FOTO: Potret Mereka yang Hidup dari Sampah, Beginilah Perjuangannya Setiap Hari
Susi juga sempat memamerkan salah satu posternya yang menggegerkan dengan tulisan "Buang Sampah di Laut Tenggelamkan!"
Berbagai organisasi dan komunitas melakukan Pawai Bebas Plastik ini untuk tujuan mengurangi penggunaan plastik sekali pakai dan mendorong penanganan yang lebih baik terhadap sampah khususnya plastik.
Di lokasi, Susi Pudjiastuti mengajak masyarakat untuk memerangi pemakaian plastik sekali pakai.
Ia pun juga mengajak masyarakat agar lebih peduli lagi terhadap lingkungan.
Susi juga mengingatkan soal bahaya plastik terhadap kehidupan laut.
Susi Pudjiastuti kerap menyuarakan penolakan terhadap penggunaan plastik sekali pakai berkaitan dengan rusaknya ekosistem laut akibat sampah plastik.
Aktivis menyebut, plastik sekali pakai yang kemudian dibuang ke laut itu justru berpotensi merusak wisata bahari Indonesia.