FPI: Jokowi main isu teroris untuk tutupi kegagalan pemerintahannya
BBM, Tarif dan bahan pokok naik, rakyat makin sengsara. Pemerintah tutupi kegagalannya dengan mainkan isu teroris.
Rencana Kementerian Komunikasi dan Informatika untuk menutup 22 situs media Islam mendapat kecaman dari berbagai pihak. Penutupan tersebut merupakan permintaan Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) yang menyebut situs tersebut menyebarkan paham radikalisme di Indonesia.
Menyikapi rencana penutupan situs-situs tersebut, Front Pembela Islam (FPI) mengatakan, aksi itu merupakan langkah pemerintahan Presiden Joko Widodo untuk menutup kegagalannya. Untuk itu, pemerintah melemparkan isu terorisme.
"BBM, Tarif dan bahan pokok naik, rakyat makin sengsara. Pemerintah tutupi kegagalannya dengan mainkan isu teroris. Pengecut! #KembalikanMediaIslam," tulis FPI lewat akun Twitter-nya seperti dikutip merdeka.com, Selasa (31/3).
Lebih lanjut, FPI menyebut pemerintahan Jokowi sebagai pemerintah begal Islam. Sejumlah kegiatan yang berbau Islam diawasi oleh pemerintah.
"Pemerintah Begal Islam. Begal situs Islam. Begal Majelis Taklim. Begal aktifis Islam. Rezim BEGAL: BEjat dan gaGAL! #KembalikanMediaIslam," tegas FPI.
Seperti diketahui, Direktorat Jenderal Aplikasi Informatika Kementerian Komunikasi dan Informatika hari ini merilis daftar 22 situs yang menjadi penggerak paham radikalisme di Indonesia.
Menurut Kominfo, Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) telah meminta situs-situs itu untuk ditutup berdasarkan surat Nomor : 149/K.BNPT/3/2015 tentang situs/website radikal.