Fransiskus dipastikan tewas bunuh diri, ini hasil investigasi polisi
Kapolda Sumsel Irjen Pol Zulkarnain Adinegara mengungkapkan, ada beberapa pembuktian ilmiah yang menguatkan kesimpulan itu. Yakni ada mesiu di tangan Fransiskus dan pencocokan tulisan surat yang ditinggalkan dengan buku harian.
Setelah melalui proses penyelidikan mulai dari olah TKP, barang bukti, autopsi, dan senjata yang digunakan, Polda Sumsel akhirnya menyimpulkan Fransiskus Xaverius Ong (47) tewas karena bunuh diri. Senjata yang digunakan adalah pistol rakitan.
Kapolda Sumsel Irjen Pol Zulkarnain Adinegara mengungkapkan, ada beberapa pembuktian ilmiah yang menguatkan kesimpulan itu. Yakni ada mesiu di tangan Fransiskus dan pencocokan tulisan surat yang ditinggalkan dengan buku harian.
-
Kapan tongtrong dibunyikan? Jika waktu menunjukkan pukul 17.00 WIB sore, maka tongtrong akan dibunyikan sebanyak lima kali. Begitu seterusnya.
-
Bagaimana pelaku melakukan pembunuhan dan mutilasi? Berdasarkan keterangan yang diperoleh dari hasil interogasi, korban dieksekusi di tempat indekos tersangka di Desa Triharjo, Sleman.
-
Kapan bintang-bintang mati? Setiap Tahun, Ada Segini Bintang yang Mati di Galaksi Bima Sakti Bintang pun bisa hancur setiap tahunnya dan melakukan "regenerasi". Komposisi bintang di langit terus berganti seiring dengan perkembangan waktu.
-
Apa yang dimaksud dengan kata-kata diam dalam konteks ini? Kata-kata diam adalah salah satu cara yang efektif untuk menggambarkan bagaimana kita diam apa makna di balik diamnya kita.
-
Kapan kejadian penganiayaan tersebut? Dalam cerita tersebut, ia menuliskan mengenai pengalaman perempuan berinisial RST (18) yang disiksa secara sadis oleh orang asing pada Sabtu (16/3) sekitar pukul 14.40 WIB.
-
Kapan gua tersebut tertutup? Gua tersebut diduga telah ditutup selama 3.300 tahun sejak zaman Firaun Ramses II, penguasa Mesir Kuno dengan wilayah kekuasaan yang mencakup pesisir Mediterania dan Sungai Nil.
"Dari hasil scientific investigation dapat kami simpulkan, dipastikan kejadian kemarin, murni bunuh diri. Fransiskus membunuh tiga yang lain, lalu dirinya sendiri (menembak)," ungkap Zulkarnain, Sabtu (25/10).
Zulkarnain juga memastikan senjata yang digunakan Fransiskus adalah pistol rakitan dengan peluru kaliber 38 mm. Gagang pistol itu asli pabrikan Taiwan, tetapi sudah dimodifikasi di dalamnya.
"Saya kira organik kalau dilihat dari luar, tapi ternyata dapat disimpulkan senjata yang dipakai rakitan. Jadi forensik sudah bilang tak ada alur di selongsong yang ditemukan, beda dengan senjata api organik," ujarnya.
"Kemarin saya sebut pabrikan, itu salah, saya pastikan rakitan. Sedangkan pelurunya, peluru pabrikan kaliber 38 mm," sambungnya.
Dia menambahkan, kesimpulan itu juga melihat dari kondisi kamar Fransiskus yang terkunci dari dalam. Artinya, tidak ada pelaku lain kecuali dirinya sendiri.
"Seperti hipotesis di awal dia ini bunuh diri. Ya sesuai dengan hasil Puslabfor dipastikan bunuh diri," pungkasnya.
Kasus ini geger bermula saat warga Komplek Villa Kebun Sirih, Jalan Said Toyib, Kelurahan Bukit Sangkal, Kecamatan Kalidoni, Palembang, menemukan satu keluarga tewas, Rabu (24/10). Semua korban mengalami luka tembak di kepala.
Korban berjumlah empat orang, terdiri dari Fransiskus Xaverius Ong (47), istrinya Margareth Yentin Liana (45), serta dua anaknya Raffael Fransiskus (18) dan Kathlyn Fransiskus (11).
Seluruh jasad korban dibawa ke Rumah Sakit Bhayangkara untuk keperluan visum. Dikabarkan, penyidik menemukan empat revolver beserta empat selongsong peluru di rumah korban.
Baca juga:
7 Jam autopsi, peluru bersarang di otak Fransiskus dan istri anaknya
Cara polisi mengungkap misteri pembunuhan sekeluarga dengan luka tembak di kepala
Habisi anak istri, Fransiskus pakai revolver pabrikan Taiwan
Fransiskus diduga tembak istri dan 2 anaknya karena ogah bercerai
Sosok Fransiskus di mata tetangga, perhatian hingga dijuluki ketua RT bayangan
Ditemukan tewas bersama anak istri, jasad Fransiskus masih genggam senpi