Freddy berpesan kematiannya jangan ditangisi, biar masuk surga
Freddy juga berpesan agar saudara-saudaranya hidup rukun, tidak saling bertengkar.
Gembong narkoba jaringan China-Indonesia, Freddy Budiman sudah dieksekusi mati oleh regu tembak di Nusa Kambangan, Jumat (29/7) dini hari. Sebelum meninggal, dia mempunyai beberapa pesan untuk keluarganya.
Terutama kepada saudaranya, seperti Epin, Eko Subagiyo, Joni Suherman dan Epin. Agar melakukan perbuatan baik tidak melakukan kejahatan dalam bentuk apapun.
Sebab almarhum Freddy Budiman selama menjadi penghuni Lapas Nusakambangan, tidak pernah bertemu dengan saudaranya, hanya orang tua yang sering menjenguk.
"Katanya sih pingin bertemu, tapi saudaranya banyak kesibukan. Dan pesannya itu selalu, keluarganya dan saudaranya agar hidup rukun dan jangan bertengkar juga berbuat baik pada semua orang," terang salah seorang kerabat yang enggan disebutkan namanya, Jumat (29/7).
"Dia juga meminta kepada semua kerabat dekat maupun keluarganya. Agar kematiannya (Freddy Budiman) direlakan dan tidak ditangisi. Agar masuk surga," tambah pria yang usianya diperkirakan 45 tahun tersebut.
Pria yang mengaku sebagai kerabat dekatnya ini juga mengaku, kalau sebelum menjalani eksekusi mati, Freddy Budiman telah menyampaikan kepada orang tua bahwa dirinya sudah bisa mengaji membaca Alquran.
"Dia (Freddy Budiman) sudah khatam dua kali membaca Alquran. Hal itu dilakukan sebelum dieksekusi, semua keinginannya terkabul," ucapnya yang menirukan perkataan orang tua Freddy Budiman.
Selain itu, sebelum menjalani eksekusi mati, almarhum Freddy Budiman selalu terlihat rapi, gamis, sering membaca Alquran, saat berada di Lapas Nusa Kambangan.
"Rutin potong kuku dan kumis. Itu yang dilakukan setiap rutinnya saat di Lapas Nusakambangan," tandas dia.