FX Rudy Pasrah Diminta Megawati Jadi Ketua DPC PDIP Solo Lagi
Meski dalam beberapa kesempatan menolak untuk menjabat sebagai Ketua Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Solo, namun nyata FX Hadi Rudyatmo alias Rudy, kembali terpilih. Wali Kota Solo itu kembali didaulat saat digelar Konferensi Cabang (Konfercab) belum lama ini.
Meski dalam beberapa kesempatan menolak untuk menjabat sebagai Ketua Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Solo, namun nyata FX Hadi Rudyatmo alias Rudy, kembali terpilih. Wali Kota Solo itu kembali didaulat saat digelar Konferensi Cabang (Konfercab) belum lama ini.
Terpilihnya Rudy melalui Surat Rekomendasi Rancangan Calon Ketua, Sekretaris dan Bendahara DPC PDIP Surakarta Masa Bakti 2019-2024, Nomor 5715/IN/DPP/VIII/2019 yang ditandatangani Ketua Umum DPP PDIP Megawati Sukarnoputri dan Sekretaris Jenderal PDIP, Hasto Kristiyanto. Rudy direkomendasi menjadi ketua dengan dibantu Teguh Prakosa sebagai sekretaris dan Joni Sofyan Erwandi sebagai bendahara.
-
Kapan PDRI dibentuk di Sumatera Barat? Mengutip situs esi.kemdikbud.go.id, pemerintah darurat ini berhasil berdiri pada 22 Desember 1948 di Halaban, sebuah daerah di Lima Puluh Kota.
-
Apa yang dilakukan anggota Fraksi PDIP DPRD DKI Jakarta saat rapat paripurna? Anggota Fraksi PDIP DPRD DKI Jakarta Cinta Mega kedapatan tengah bermain game slot saat rapat paripurna penyampaian pidato Penjabat (Pj) Gubernur terhadap Raperda Pertanggungjawaban Pelaksanaan APBD Tahun Anggaran 2022 di Gedung DPRD DKI, Jakarta Pusat, Kamis (20/7).
-
Dimana PDRI dibentuk di Sumatera Barat? Mengutip situs esi.kemdikbud.go.id, pemerintah darurat ini berhasil berdiri pada 22 Desember 1948 di Halaban, sebuah daerah di Lima Puluh Kota.
-
Apa tujuan utama PDRI di Sumatera Barat? Terbentuknya PDRI ini untuk koordinasi pemerintahan, melanjutkan perang gerilya, kemudian memupuk semangat perjuangan rakyat.
-
Bagaimana hubungan Jokowi dan PDIP merenggang? Diketahui, hubungan Jokowi dengan partai Pimpinan Megawati Soekarnoputri itu merenggang saat keduanya beda pilihan dalam Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024.
-
Apa yang diumumkan oleh BPBD DKI Jakarta? Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta mengumumkan, cuaca ekstrem berpotensi melanda Ibu Kota hingga 8 Maret 2024.
Sekretaris DPC PDIP Solo Teguh Prakosa membenarkan kabar tersebut. Ia mengaku, bersama Rudy dan Joni dipanggil untuk menghadap Wakil Sekjen DPP PDIP Utut Adianto, Ketua Bidang Perekonomian DPP PDIP Hendrawan Supratikno dan Ketua DPP PDIP Bidang Badan Pemenangan Pemilu Bambang Dwi Hartono. Menurut Teguh, Rudy sempat menolak, namun karena tugas partai akhirnya diterima.
"Kalau saya lihat dari ekspresi wajahnya, beliau memang sebenarnya tidak senang. Sejak awal beliau sudah menyampaikan ke DPP tidak mau jadi ketua DPC lagi. Tapi kenyataannya beliau diamanahi lagi," ujar Teguh, Minggu (14/7) sore.
Rudy, dikatakannya, bahkan sempat mengajukan keberatan pada perwakilan DPP yang hadir. Namun saat perwakilan DPP menelepon ketua DPP PDIP Megawati Soekarnoputri, Rudy akhirnya menyerah.
"Tadi teleponnya diserahkan ke Pak Rudy sendiri, beliau berbicara langsung dengan Bu Mega. Akhirnya itu jadi keputusan final," terangnya.
Sementara itu, Hadi Rudyatmo mengaku pernah mengajukan keberatan kepada Megawati, jika harus menjadi ketua DPC lagi. Apalagi ia sudah menjabat posisi yang sama sejak tahun 2000 lalu.
"Sebenarnya saya sudah matur (bilang) sama Mbak Mega langsung agar saya tidak dipilih lagi. Diminta membantu apa saja saya mau, asalkan tidak jadi Ketua DPC," katanya.
Namun demikian, dirinya hanya bisa pasrah, jika yang menugaskan ketua umum. "Kalau yang menegaskan ketua umum ya saya tidak bisa menolak," pungkas Rudy.
Baca juga:
PDIP: Pertemuan Jokowi-Prabowo Sejukkan Suasana Akar Rumput
Airlangga: PDIP Pegang Ketua DPR, Golkar Dapat Ketua MPR
PDIP Gugat Penambahan Suara Golkar di Musi Banyuasin ke MK
Inilah Jatah Menteri Partai Pemenang Pemilu, dari Era SBY Sampai Jokowi
Megawati Minta Anak Muda yang Akan Jadi Menteri Minimal Paham Soal DPR
Megawati Mengaku Belum Ada Ajakan dari Jokowi untuk Bahas Kabinet