Gagal belajar ilmu kebal, 14 orang di Tangerang luka bakar dan dirawat di RS
14 Orang penganut ilmu kebal di Pakuhaji, Kabupaten Tangerang, harus mendapat pengobatan medis di rumah sakit setelah mengalami luka bakar akibat siraman air keras (H2O). Peristiwa itu terjadi saat mereka mencoba ilmu kebal yang dipelajari, Jumat (24/11), kemarin.
14 Orang penganut ilmu kebal di Pakuhaji, Kabupaten Tangerang, harus mendapat pengobatan medis di rumah sakit setelah mengalami luka bakar akibat siraman air keras (H2O). Peristiwa itu terjadi saat mereka mencoba ilmu kebal yang dipelajari, Jumat (24/11), kemarin.
Kasat Reskrim Polres Metro Tangerang, AKBP Deddy Supriyadi menjelaskan, para korban yang merupakan murid aliran spiritual dari sang guru, Didi, melakukan percobaan atas ilmu kebal yang mereka pelajari.
"Mereka ini dites kekebalannya, setelah mendapat ilmu sebelumnya," kata Deddy saat dikonfirmasi, Minggu (26/11).
Menurut dia, saat itu total murid yang dites kekebalannya berjumlah 14 orang.
"Mereka dites di sebuah Kontrakan milik Mansur, di Kampung Rawa Kopi, Desa Gaga Kecamatan Pakuhaji, Kabupaten Tangerang," katanya.
Namun bukannya kebal dan tahan dari siraman air keras, mereka justru mengalami luka melepuh di area kedua telapak tangan dan pergelangan tangan.
"Mereka dites dengan cara mencuci tangan dengan air keras (H2O). Namun sejam kemudian tangan terasa panas dan melepuh dan baru keesokan harinya pada Jumat 24 November 2017 para korban berobat di RS Mitra Husada, Teluk Naga," katanya.
Sampai saat ini, pihaknya masih memburu Didi, sang guru spiritual yang diketahui berasal dari Lampung.
"Sang guru ini masih lakukan pencarian, Senin besok akan kami rilis," katanya.