Gajah Betina Lahir di Pusat Pelatihan di Langkat
Kabar gembira datang dari Pusat Latihan Satwa Khusus Gajah Sumatera di Tangkahan, Kabupaten Langkat, Sumatera Utara (Sumut). Seekor gajah betina lahir di sana.
Kabar gembira datang dari Pusat Latihan Satwa Khusus Gajah Sumatera di Tangkahan, Kabupaten Langkat, Sumatera Utara (Sumut). Seekor gajah betina lahir di sana.
"Bayi gajah itu lahir pada Senin (1/2) sekitar pukul 04.00 WIB. Mahout (pawang gajah) kami melihat gajah betina bernama Sari yang sedang hamil telah melahirkan. Dia kemudian melaporkan kepada kami," kata Kepala Balai Besar Taman Nasional Gunung Leuser (BBTNGL), Jefry Susyafrianto, Rabu (3/2).
-
Kenapa hewan liar yang dipelihara bisa menyebabkan luka? Sebagian besar hewan liar seharusnya tidak dijadikan hewan peliharaan. Hewan seperti primata, harimau atau singa, dan beberapa jenis reptil bisa menyebabkan luka bagi orang yang memeliharanya.
-
Bagaimana hewan liar bisa dipisahkan dari induknya untuk jadi peliharaan? Hewan liar biasa ditangkap atau dipisahkan dari induknya untuk dijadikan hewan peliharaan.
-
Dimana hewan liar yang dipelihara seringkali diambil dari habitat aslinya? Menangkap satu spesies hewan liar dari habitatnya juga mempengaruhi seluruh ekosistem asli, berisiko menyebabkan ketidakseimbangan antara predator, mangsa, dan hubungan simbiotik.
-
Di mana henbane hitam ditemukan tumbuh liar? Sisa-sisanya umum ditemukan di situs arkeologi di Eropa Barat Laut karena tumbuh liar di dekat pemukiman manusia, sehingga sulit untuk menentukan apakah itu sengaja digunakan.
-
Bagaimana Pohon Pelawan menjadi penghasil madu liar? Selain dimanfaatkan untuk berbagai aktivitas manusia, pohon ini rupanya juga menjadi rumah atau sarang lebah liar sehingga menjadi penghasil madu lebah liar yang memiliki cita rasa pahit.
-
Mengapa warga Sampangan panik dengan kucing liar? Warga menduga bahwa kucing liar itu terkena rabies.
Dia memaparkan, gajah yang lahir memiliki tinggi sekitar 108 Cm dan berat sekitar 69 Kg. Berdasarkan pemeriksaan tim dokter hewan, bayi satwa besar itu dalam kondisi baik.
Gajah itu lahir dari induk bernama Sari yang berusia sekitar 35 tahun. Gajah betina itu melahirkan di kandang isolasi karena sejak malam hari sudah sudah menunjukkan tanda-tanda akan melahirkan. Satwa besar itu juga tidak mau makan.
Proses kelahiran gajah itu berlangsung alami. Tidak ada bantuan tenaga medis. Sari juga memakan sebagian plasenta, diduga untuk mengembalikan stamina dan meningkatkan produksi air susu. "Kita sudah cek, air susunya baik dan cukup," jelas Jefry.
Sari dan bayinya terus mendapat pemantauan dari pihak BBTNGL bersama tim dokter hewan dan pawang gajah. Keduanya telah diberi vitamin dan obat-obatan.
Pihak BBTNGL belum memberi nama bayi gajah itu. Mereka masih berkoordinasi dengan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) untuk penamaan itu.
Dengan kelahiran ini, jumlah gajah di Pusat Latihan Satwa Khusus Gajah Sumatera di Tangkahan, sudah 9 ekor. Gajah tertua bernama Theo, jantan dengan usia sekitar 40 tahun. Sementara masih ada 3 gajah beranjak dewasa.
Saat ini terdapat lima kantong gajah sumatera di kawasan TNGL. Tiga kantong masuk wilayah Aceh dan dua di Sumatera Utara, yakni Besitang dan Bahorok.
Gajah sumatera, yang dikhawatirkan punah di alam liar, merupakan satwa dilindungi di Indonesia. Perlindungannya diatur dalam Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Nomor: P.106/MENLHK/SETJEN/KUM.1/6/2018 tentang Perubahan Kedua atas Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Nomor: P.20/MENLHK/SETJEN/KUM.1/6/2018 tentang Jenis Tumbuhan dan Satwa Liar yang Dilindungi.
Baca juga:
Penyelundupan 268 Ekor Nuri Dilindungi Asal Maluku Berhasil Digagalkan
BKSDA Selamatkan Tiga Ekor Orangutan di Kotawaringin Timur
Polda Metro Tangkap Pelaku Perdagangan Satwa Langka
Lumba-Lumba Hidung Botol Ditemukan Mati Mengenaskan di Pantai Kuta
Gajah di Aceh Masuk Permukiman Warga, Kebun dan Satu Rumah Rusak
Jual Burung Dilindungi, ASN Pemprov Riau Ditangkap Polisi