Ganja dianggap seperti jahe, jangan disamakan dengan narkoba
"Kami menuntut ganja jangan dimasukkan dengan UU narkotika," kata Inang.
Yayasan Sativa Nusantara mendorong, ganja dihapuskan dalam UU Nomor 35 tahun 2009 yang masih dalam kategori Narkotika alias haram. Sebab, ganja dinilai memiliki banyak manfaat ketimbang pandangan masyarakat yang menilai bahwa ganja bisa merusak mental generasi muda.
"Kami menuntut ganja jangan dimasukkan dengan UU narkotika. Itu kesalahan besar. Itu sama halnya anda memasukkan tembakau sebagai narkotika atau memasukkan jahe ke dalam jenis narkotika," kata Inang Winarso kepada merdeka.com di Tebet, Jakarta Selatan, Senin (3/5).
Menurut Inang, kekeliruan pemerintah menyatakan ganja sebagai jenis narkotika itu salah besar. Sebab, UU tersebut tidak memiliki kajian dasar medis yang menyatakan ganja masuk dalam jenis narkotika.
"Jadi yang dilarang itu adalah tanamannya. Jadi jelas-jelas yang dilarang menanam, menyimpan, memiliki itu dilarang dikenakan pasal 111 dan 112," tegas Inang.
Inang menjelaskan, kekeliruan itu akibat tidak diperbolehkannya ganja dalam bentuk apapun. Padahal, kata dia, ganja merupakan tanaman yang diciptakan Tuhan dan bisa bermanfaat bagi manusia.
"Jadi kelirunya itu tidak bisa dipakai untuk apa-apa. Padahal itu dari tanaman. Bayangin Tuhan memberikan tanaman kok malah dilarang penggunaannya. Tuhan bisa protes emangnya yang menciptakan itu siapa? Tanaman dari Tuhan, kok dilarang. Untung Tuhan enggak datang ke Indonesia," ucap Inang.
Inang menyebut, ekstrak biji dan bunga ganja bisa digunakan untuk obat. Sepertiga butir nasi bisa digunakan untuk beberapa penyakit degeneratif seperti diabetes, dan berbagai macam kanker.
"Ekstraknya itu hanya sepertiga butir nasi. Sepertiga itu yang ditoleransi oleh tubuh manusia. Kalau dikonsumsi lebih efek samping yang dihasilkan hanya pusing tidak sampai merusak organ tubuh manusia," terang Inang.
Tak hanya itu, akar dan batang tanaman ganja bisa dimanfaatkan untuk industri. Sementara daunnya bisa dimanfaatkan untuk kuliner.
"Seratnya itu buat baju. Untuk industri bisa digunakan menjadi kertas dan kosmetik. Ganja baik kok, sebaik jahe," tutup Inang.
Baca juga:
Mengunjungi kebun ganja di dekat Gedung Putih
Ingar-bingar perayaan Global Marijuana March di Australia
Tertangkap edarkan 30 kg ganja, anggota TNI menangis
Ayah tiri yang suruh anaknya jadi kurir ganja dibekuk polisi
Polda Riau gagalkan peredaran 30 kg ganja yang dipesan dari Aceh
Bibit ganja di apartemen Pluit dari Vietnam, disinari ultra violet
Ladang ganja ditemukan di Apartemen Green Bay
-
Siapa saja yang diarak di Jakarta? Pawai Emas Timnas Indonesia Diarak Keliling Jakarta Lautan suporter mulai dari Kemenpora hingga Bundaran Hotel Indonesia. Mereka antusias mengikuti arak-arakan pemain Timnas
-
Kapan kemacetan di Jakarta terjadi? Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta, Rani Mauliani menerangkan, kemacetan parah di beberapa titik di Jakarta kerap terjadi pada jam berangkat dan pulang kerja.
-
Di mana kemacetan parah di Jakarta sering terjadi? Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta, Rani Mauliani menerangkan, kemacetan parah di beberapa titik di Jakarta kerap terjadi pada jam berangkat dan pulang kerja.
-
Di mana banjir terjadi di Jakarta? Data itu dihimpun hingga Jumat 15 Maret 2024 pada pukul 04:00 WIB. "Kenaikan status Bendung Katulampa dan Pos Pantau Depok menjadi Siaga 3 (Waspada) dari sore hingga malam hari serta menyebabkan genangan di wilayah DKI Jakarta," kata Kepala Pelaksana BPBD DKI Jakarta, Isnawa Adji dalam keterangan tertulis, Jumat (15/3).
-
Apa yang terjadi pada kasus Covid-19 di Jakarta menjelang Nataru? Kasus Covid-19 meningkat di Ibu Kota menjelang Natal 2023 dan Tahun Baru 2024.
-
Kapan terjadi kemacetan yang paling parah di Jakarta? Kondisi kemacetan lalu lintas kendaraan pada jam pulang kerja di Jalan Gatot Subroto, Jakarta