Ganjar Ingatkan Jangan Karena Mudik Terjadi Lonjakan Covid-19 Seperti India
Sedangkan untuk mengantisipasi ledakan kasus Covid-19 di Jateng, Ganjar menegaskan siap mengisolasi warganya yang mengabaikan larangan mudik Lebaran Idulfitri 2021.
Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo, meminta warganya yang berada di perantauan untuk tidak mudik pada Lebaran Idulfitri 2021. Permintaan itu disampaikan agar di Indonesia tidak terjadi lonjakan kasus Covid-19 seperti di India.
"Jangan sampai kejadian di India masuk ke kita. Kemarin di India sudah bagus, kurva sudah turun. Begitu ada kejadian politik dan keagamaan, hari ini meroket grafik positif Covid-19," kata Ganjar dalam webinar bertema Stop Mudik! Tekan Turun Laju Covid-19, Rabu (28/4).
-
Apa alasan Ganjar Pranowo pamit kepada warga? “Bapak ibu nuwun sewu nggih, kulo niku ajeng pamitan, soal e tanggal 5 September kulo pensiun, (bapak ibu permisi ya, saya mau pamitan. Soalnya tanggal 5 September sudah pensiun,” ucap Ganjar, seperti dikutip dari kanal YouTube pribadinya pada Selasa (8/8).
-
Kapan Ganjar Pranowo mulai beruban? Ganjar sendiri mengaku mulai tumbuh uban ketika masih duduk di bangku SMA, pada usia yang belum mencapai 20 tahun.
-
Apa yang menjadi tanda awal mula pandemi Covid-19 di Indonesia? Pada tanggal 2 Maret 2020, Indonesia melaporkan kasus pertama virus Covid-19, menandai awal dari pandemi yang memengaruhi seluruh masyarakat.
-
Bagaimana Alam Ganjar mendukung Ganjar Pranowo? Kini semakin dewasa, Alam memberikan dukungan penuh kepada sang ayah yang akan mencalonkan diri sebagai presiden pada tahun 2024. Ia bahkan hadir di berbagai momen penting mendukung Ganjar Pranowo.
-
Kapan peningkatan kasus Covid-19 terjadi di Jakarta? Adapun kasus positif Covid-19 pada 27 November sampai 3 Desember mengalami kenaikan sebanyak 30 persen dibanding pekan sebelumnya, yaitu pada 20-26 November.
-
Kapan Purnawarman meninggal? Purnawarman meninggal tahun 434 M.
Menurut dia, ledakan kasus covid-19 di India memberi dampak yang cukup besar bagi Tanah Air. Program vaksin covid-19 yang sedang digencarkan Pemerintah kepada masyarakat menjadi tersendat.
"Karena vaksinnya tertahan di India," ujarnya.
Sedangkan untuk mengantisipasi ledakan kasus Covid-19 di Jateng, Ganjar menegaskan siap mengisolasi warganya yang mengabaikan larangan mudik Lebaran Idulfitri 2021.
"Kita sudah koordinasi dengan kepolisian dengan melakukan penyekatan di perbatasan. Seluruh rest area di Jateng akan diawasi polisi. Pemprov mendukung memberikan antigen dan menyiapkan tempat isolasi," tuturnya.
Sementara itu Kabag Ops Korlantas Polri, Kombes Pol Rudy Antariksawan, memperkirakan bakal ada 10 juta masyarakat yang nekat mudik ke kampung halaman. Petugas berupaya melakukan sosialisasi penyekatan terhadap pemudik sejak 22 April 2021.
"Ada 7 persen masyarakat akan tetap mudik. Jadi masih sekitar 10 jutaan warga yang berusaha pulang kampung pada Lebaran nanti. Mudah-mudahan ini bisa ditekan," kata Rudy Antariksawan.
Dia menyebut larangan mudik lebaran akan berlaku sejak 6 sampai 17 Mei 2021. Namun, bagi pemudik yang melakukan perjalanan luar kota tetap wajib menunjukkan syarat perjalanan hasil tes antigen.
"Ada pra-mudik mulai 22 April sampai 5 Mei. Di situ ada pengetatan seperti persyaratan perjalanan, misalnya orang harus melengkapi dengan surat negatif covid-19 yang berlaku 1x24 jam," tandas Rudy.
Baca juga:
Jokowi Minta Kepala Daerah Kendalikan dan Sampaikan Terus Larangan Mudik
Banjarmasin Terapkan Jam Malam saat Operasi Ketupat Tekan Mobilitas Jelang Lebaran
"Pandemi Masih Mengancam, Jangan Mudik Dulu"
Polda Jateng Ancam Sita Travel Gelap yang Nekat Angkut Pemudik
Tak Ada Zona Hijau di Jambi, Pemprov Larang Warga Mudik Lokal
KAI Memperbarui Regulasi Syarat Naik Kereta