Gara-Gara Hoaks Pemilu 2019 Bakal Rusuh, Banyak WNI Kabur ke Luar Negeri
Wiranto mengklaim, masyarakat yang semula berencana pergi ke luar negeri jelang hari pencoblosan mulai membatalkan tiket perjalanannya.
Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam) Wiranto mengakui penyebaran hoaks masih menjadi ancaman serius terhadap penyelenggaraan Pemilu 2019. Bahkan tidak sedikit masyarakat yang telah berencana pergi ke luar negeri sebelum hari pencoblosan karena termakan hoaks.
"Tadi saya cek berapa sih tiket sebelum Pemilu yang sudah terjual ke luar negeri, ternyata cukup banyak," ujar Wiranto dalam pidatonya di acara Penyerahan Sertifikat HKI dan Akta Pendirian Badan Hukum kepada Pelaku Ekonomi Kreatif di Kuningan, Jakarta Selatan, Senin (8/4).
-
Kapan Anang Hermansyah dan Krisdayanti akan bertarung di Pemilu? Krisdayanti diketahui akan kembali bertarung untuk merebut kursi parlemen dalam Pemilu 2024 melalui Dapil Jawa Timur V. Sementara itu, Anang Hermansyah akan berjuang untuk mendapatkan suara di Dapil V Kabupaten Bogor.
-
Kapan Wibowo Wirjodiprodjo meninggal? Di akhir hidupnya, Ari dan Ira Wibowo menceritakan bahwa sang ayah pergi dengan tenang, tanpa rasa sakit, dan dikelilingi oleh keluarga tercinta.
-
Kenapa Pemilu di Indonesia penting? Partisipasi warga negara dalam Pemilu sangat penting, karena hal ini menunjukkan dukungan dan kepercayaan terhadap sistem demokrasi yang berlaku.
-
Siapa yang diuntungkan dari Pemilu di Indonesia? Dengan adanya pemilu, para pemimpin yang terpilih dapat secara sah dan demokratis memegang kekuasaan.
-
Apa arti Pemilu? Berdasarkan Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2017 tentang Pemilihan Umum, Pemilu atau Pemilihan Umum merupakan sarana pelaksanaan kedaulatan rakyat untuk memilih Anggota Dewan Perwakilan Rakyat, Anggota Dewan Perwakilan Daerah, Presiden dan Wakil Presiden serta Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah.
-
Kapan pelantikan Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka sebagai Presiden dan Wakil Presiden? Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka akan dilantik sebagai Presiden dan Wakil Presiden RI periode 2024-2029 pada 20 Oktober mendatang.
Hoaks atau berita bohong yang dimaksud menyebut bahwa pelaksanaan Pemilu 2019 bakal rusuh. Sehingga tak sedikit masyarakat yang percaya dan memilih untuk tidak menggunakan hak pilihnya atau golput serta pergi ke luar negeri mencari tempat aman.
"Namun dengan segala cara kami meyakinkan di sisi keamanannya, bahwa jangan percaya hoaks," kata Wiranto.
Mantan Panglima ABRI meyakinkan masyarakat bahwa negara melalui aparat gabungan TNI-Polri mampu mengamankan pelaksanaan Pemilu 2019 dengan baik. Pemerintah juga telah mendata indeks potensi kerawanan di seluruh Indonesia 6 bulan sebelum pencoblosan.
"Dan sudah kita coba netralisir, sehingga kerawanan itu di hari H kita harapkan mendekati zero, artinya apa, aman. Kami jamin para pemilih itu bisa aman dari rumah sampai TPS (tempat pemungutan suara). Itu jaminan keamanan," ucap Wiranto.
Batalkan Tiket ke Luar Negeri
Upaya pemerintah untuk meyakinkan masyarakat bahwa Pemilu 2019 aman terus dilakukan. Wiranto mengklaim, masyarakat yang semula berencana pergi ke luar negeri jelang hari pencoblosan mulai membatalkan tiket perjalanannya.
"Ada beberapa teman berencana ke luar negeri sebelum pencoblosan karena percaya hoaks dan takut. Tetapi banyak mereka yang sudah membatalkan diri. Kemarin di Jakarta saya juga sudah mengumpulkan pengusaha, saya jelaskan masalah ini, dan mereka membatalkan pergi ke luar negeri," katanya.
Hanya saja Wiranto tak menyebutkan secara rinci berapa jumlah masyarakat yang berencana ke luar negeri karena termakan hoaks soal keamanan Pemilu 2019. Pun sebaliknya berapa jumlah masyarakat yang telah membatalkan rencana perjalanannya ke luar negeri terkait ini.
"Kita nggak ngitung secara rinci. Enggak banyak. Rasionya kalau dibanding dengan 192 juta pemilih itu kecil sekali. Tetapi itu kita harus cegah, karena itu merupakan ancaman terhadap hak pilih seseorang. Sebenarnya itu melanggar hukum, makanya kemarin saya sampaikan, makanya (sebar hoaks) ancamannya UU Terorisme," ucapnya.
Dia mewanti-wanti masyarakat agar tidak mudah percaya terhadap hoaks yang menyatakan Pemilu 2019 akan diwarnai kekacauan. Dia pun mengajak masyarakat untuk menggunakan hak pilihnya pada Pemilu 2019 yang telah diatur oleh konstitusi.
"Ini hak politik individu itu kan dijamin UU. Maka datanglah ke TPS, akan diamankan oleh aparat, pilih sesuai dengan aspirasinya, tidak takut ancaman, tidak takut dengan tekanan pihak manapun. Pilih dengan apa yang dipikirkan merupakan suatu pilihan yang benar. Jangan ada Golongan Putih. Golput itu merugikan diri sendiri maupun negara," kata Wiranto menandaskan.
Reporter: Nafiysul Qodar
(mdk/rhm)