Gara Gara Panggilan 'Ompong', Warga Palembang Tewas Dibunuh Tetangga Sendiri
Saksi Junaidi tidak terlalu mengetahui apa penyebab korban dan pelaku saling baku hantam. Sehingga akhirnya korban dianiaya oleh pelaku menggunakan senjata tajam (sajam) pisau milik korban sendiri.
IS (44) menganiaya AN (42) dengan senjata tajam hingga menyebabkan meninggal dunia. Penganiayaan itu terjadi hanya karena salah paham.
Kejadian tersebut berawal saat korban sedang makan nasi bungkus bersama temannya Junaidi di pondokan. Tempat Kejadian Perkara (TKP) berada di kawasan Jakabaring Palembang Sumsel, Jumat (11/9) malam sekitar pukul 19.30 WIB.
-
Apa yang dilakukan dalam tradisi Rumpak-rumpakan di Palembang? Tradisi warisan turun-temurun masyarakat Palembang ini dilakukan cara yang unik, yaitu keliling ke rumah-rumah tetangga di sebuah kampung atau Sanjo sambil diiringi dengan alunan musik rebana dan nyanyian selawat.
-
Apa pasal yang menjerat pelaku pembunuhan siswi di Palembang? Para pelaku terjerat pasal penganiayaan dan pencabulan anak yakni pasal 76 C dan Pasal 80 ayat 3 UU No. 35 Tahun 2014 Tentang Perlindungan Anak dengan ancaman hukuman maksimal 15 tahun penjara dan denda Rp3 miliar.
-
Apa itu pindang tulang iga sapi khas Palembang? Pindang tulang iga sapi dapat menjadi menu alternatif dalam acara makan Anda bersama keluarga.
-
Bagaimana cara membuat Celimpungan, kudapan khas Palembang? Celimpungan berbentuk bulat dengan diamter 10 cm. Kuahnya sendiri terbuat dari santan dan racikan bumbu-bumbu lainnya. Melansir dari beberapa sumber, Celimpungan diambil dari kata "plung" atau dari bunyi saat mencemplungkan adonan dari biji ke dalam kuah saat merebusnya.
-
Apa ciri khas dari pantun lucu Palembang? Pantun bahasa Palembang sering kali menggunakan bahasa yang khas dan unik untuk daerah tersebut, serta mengandung unsur budaya dan kearifan lokal.
-
Kapan Ragit Jalo diburu masyarakat Palembang? Biasanya, ragit jalo diburu oleh masyarakat Palembang ketika Ramadan.
Tiba-tiba datang pelaku datang mendekati korban dan Junaidi. Diduga ada kesalahpahaman antara korban dan pelaku, sehingga terlibat adu mulut.
Saksi Junaidi tidak terlalu mengetahui apa penyebab korban dan pelaku saling baku hantam. Sehingga akhirnya korban dianiaya oleh pelaku menggunakan senjata tajam (sajam) pisau milik korban sendiri.
"AN mengalami luka bacok di bagian punggung kiri. Saya dan warga sekitar langsung membawa AN ke rumah sakit. Kalau pelakunya, saya tidak tahu," kata Junaidi, Senin (14/9).
Korban sempat dibawa ke Instalasi Gawat Darurat (IGD) Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Bari Palembang. Dari informasi dokter, AN masih bernapas saat dibawa ke rumah sakit. Namun, tak lama kemudian korban meninggal dunia.
"Sekitar pukul 20.00 WIB saya dapat kabar dari temannya AN, jika AN ditusuk dan dibawa ke rumah sakit. Tapi sampai di rumah sakit, AN sudah meninggal dunia," ujarnya.
Tak lama setelah kejadian, pihak kepolisian berhasil menangkap pelaku IS di tempat daerah Lempuing Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI) Sumsel, pada hari Sabtu (12/9).
"Pelaku dan korban merupakan warga RT 10 RW 03, Jalan Bungaran V Jakabaring Palembang. Saat ini pelaku sedang kita proses," jelas Kapolsek Seberang Ulu (SU) I Palembang Kompol Farizon melalui Kanit Reskrim Polsek SU I Palembang Iptu Irwan Sidik.
Saat diinterogasi, IS mengaku awalnya terjadi kesalahpahaman antara dia dan korban. Awalnya dia berniat memanggil saksi Junaidi dengan sebutan 'ompong'.
"Saya manggil teman saya si Junaidi, 'hey ompong'. Tapi saya tidak tahu di sana ada korban juga sedang makan nasi bungkus. AN merasa saya mengejeknya, lalu dia menantang saya," terang pelaku.
Korban pun langsung marah di hadapan IS dan mengeluarkan pisau yang diselipkan di pinggangnya.
Pelaku berusaha merebut pisau dari korban dan menyerang di bagian punggung kiri AN hingga tubuh korban terjatuh dan bersimbah darah. Setelah korban tak berdaya, IS mengaku kabur ke Lempuing, Ogan Komering Ilir (OKI).
"Saya kabur karena saya khilaf dan takut," tutupnya.
Reporter: Nefri Inge
Sumber: Liputan6.com