Garda terdepan jaga pancasila, anak muda jangan dibiarkan jadi sasaran radikalisme
Kirab kebangsaan dan jalan sehat diharapkan menjadi cara sosialisasi pancasila dan keberagaman Indonesia dengan cara yang fun yang kreatif bagi anak-anak muda dan masyarakat.
Kirab Kebangsaan merupakan salah satu upaya yang dilakukan Taruna Merah Putih (TMP) untuk membumikan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Ketua Umum Taruna Merah Putih (TMP) Maruarar Sirait mengatakan, sasaran dari kirab kebangsaan yang digelar di Alun-Alun Kota Bekasi adalah anak-anak muda.
Sebab, menurutnya, saat ini sasaran gerakan radikalisme dan terorisme adalah anak-anak muda. Hal ini tidak boleh dibiarkan, karena anak muda merupakan penerus perjuangan bangsa.
"Kalau melihat massa yang berkumpul lebih dari 20 ribu kami optimis Pancasila akan terjaga di Kota Bekasi," katanya, Senin (11/9).
Menurutnya jika anak muda Indonesia telah bergerak menjaga Pancasila sebagai Ideologi bangsa, maka tidak ada satu kekuatan manapun yang bisa menggoyahkan. Maka itu, sasaran kegiatan kirab kebangsaan adalah anak muda, karena mereka garda terdepan menjaga Pancasila dan NKRI.
Dia mengatakan, kirab kebangsaan dan jalan sehat diharapkan menjadi cara sosialisasi pancasila dan keberagaman Indonesia dengan cara yang fun yang kreatif bagi anak-anak muda dan masyarakat.
"Saya sangat mendukung kegiatan yang fun dan kreatif yang fun dan kreatif yang dilakukan kirab kebangsaan dan jalan sehat ini," kata Ketua DPC PDIP Kota Bekasi Anim Imamudin.
Lebih lanjut dia mengatakan dengan hadirnya puluhan ribu anak muda yang berbeda latar belakang suku, ras, agama dan adat memperteguh keyakinan kita semua bahwa masyarakatKota Bekasi memiliki keyakinan yang kokoh dalam menjalankan nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila, yakni hidup rukun dan bekerjasama dalam keberagaman. Menurutnya pemuda merupakan bagian yang sangat penting dalam menjaga Pancasila.
"Dengan hadirnya 20 ribu peserta kirab kebangsaan ini memperkokoh keyakinan kita bersama bahwa pancasila dan NKRI harga mati," ujarnya.