Gede Pasek dan Athiyyah Laila kompak bawakan buku buat Anas
"Saya bawa buku dua, kebetulan beliau (Anas) kan suka fiksi. Buku fiksi sejarah. Yang satu 'Masa Akhir Majapahit'."
Tersangka kasus dugaan suap pengurusan anggaran proyek Pusat Pendidikan Pelatihan dan Sekolah Olahraga Nasional, AU (Anas Urbaningrum), kembali dibesuk oleh istrinya, Athiyyah Laila, dan para loyalisnya. Mereka pun kompak membawakan buku buat Ketua Umum Perhimpunan Pergerakan Indonesia.
Salah satu loyalis Anas yang turut membawakan buku adalah Gede Pasek Suardika. Politikus Partai Demokrat sekaligus pendiri PPI itu membawakan dua buku buat menemani sahabatnya melalui hari-hari di balik Rumah Tahanan Komisi Pemberantasan Korupsi.
"Saya bawa buku dua, kebetulan beliau (Anas) kan suka fiksi. Buku fiksi sejarah. Yang satu 'Masa Akhir Majapahit', yang satu lagi 'Siapa Pengkhianat Diponegoro?' Ini kan buku yang enak dibaca," kata Pasek sembari memperlihatkan dua buku itu kepada awak media di KPK, Jakarta, Senin (27/1).
Pasek yang mengenakan kemeja putih lengan pendek itu mengaku hari ini adalah pertama kalinya dia bisa menjenguk Anas di tahanan KPK. Dia mengaku berinisiatif membawakan buku sejarah dan bukan diminta oleh Anas.
"Enggak. Saya kan suka cerita-cerita sejarah, karena sejarah kan tidak bisa bohong. Pesannya, belajar dari sejarah itu adalah hal yang paling baik," ujar Pasek.
Sementara itu, Athiyyah membawakan buku karangan suaminya, Janji Kebangsaan Kita. Athiyyah yang mengenakan jilbab dan gamis hijau itu juga membawa berkas PPI.