Geger Sayur Lodeh Berisi Potongan Jari Manusia di NTT
Kasus penemuan potongan jari manusia di dalam sayur lodeh bikin geger warga Desa Desa Manleten, Kecamatan Tasifeto Timur, Kabupaten Belu, Nusa Tenggara Timur (NTT). Peristiwa ini berawal ketika dua orang membeli sayur lodeh di warung.
Kasus penemuan potongan jari manusia di dalam sayur lodeh bikin geger warga Desa Desa Manleten, Kecamatan Tasifeto Timur, Kabupaten Belu, Nusa Tenggara Timur (NTT). Peristiwa ini berawal ketika dua orang membeli sayur lodeh di warung.
Kapolsek Tasifeto Timur, Ipda Mahrim menuturkan penemuan ini dilaporkan ke kantor polisi oleh seorang warga bernama Petrus Watu (30), warga Desa Haitimuk, Kecamatan Weliman, Kabupaten Malaka.
-
Apa yang sedang viral di Makassar? Viral Masjid Dijual di Makassar, Ini Penjelasan Camat dan Imam Masjid Fatimah Umar di Kelurahan Bangkala, Kecamatan Manggala, Kota Makassar viral karena hendak dijual.
-
Apa yang viral di Bangkalan Madura? Viral video memperlihatkan seekor anjing laut yang tidak sewajarnya dikarenakan berkepala sapi yang berada di Kabupaten Bangkalan, Provinsi Jawa Timur.
-
Kolak apa yang viral di Mangga Besar? Baru-baru ini ramai di media sosial war kolak di kawasan Mangga Besar, Jakarta Barat. Sebagaimana terlihat dalam video yang tayang di akun Instagram @noonarosa, warga sudah antre sejak pukul 14:00 WIB sebelum kedainya buka.
-
Sampah apa yang membuat viral tumpukan sampah di Kota Baru Jogja? Dalam sebuah video viral yang diunggah akun Instagram @merapi_uncover, tampak tumpukan sampah pada salah satu sudut jalanan Kota Yogyakarta. Tumpukan sampah itu memanjang mencapai 50 meter.
-
Di mana kuburan viral itu berada? Lokasi kuburan itu berada tengah gang sempit RT.03,RW.04, Kelurahan Pisangan Timur, Pulo Gadung, Jakarta Timur.
-
Apa yang viral di Ponorogo? Viral Trotoar di Ponorogo Ini Ternyata Nisan Makam Tokoh Penting Belanda, Ini Sosoknya Kematiannya pun sempat jadi bahan pemberitaan di masanya. Namun sayang jirat makamnya justru jadi trotoar di Ponorogo Jalan Batoro Katong di Kabupaten Ponorogo, Jawa Timur, mendadak viral.
Dalam laporan kepada polisi, Petrus Watu menjelaskan awalnya Dion Klau warga Desa Haitimuk, Kecamatan Weliman, Kabupaten Malaka dan Isto Foa warga Desa Manleten, Kecamatan Tasifeto Timur, Kabupaten Belu membeli lauk sayur lodeh tahu di warung makan Albarka milik Yanti Kumala Dewi.
Sayur lodeh tahu itu dibeli untuk lauk makan siang. Usai membeli, keduanya membawa pulang ke rumah. Mereka juga menyisakan lauk tersebut kepada Petrus Watu.
Saat mengambil sayur untuk dimakan, Petrus kaget karena melihat sepotong daging ujung jari kuku manusia, yang tercampur pada sayur tersebut.
Petrus memberitahukan pada Dion dan Isto, lalu mereka melaporkan ke polisi. Mereka juga membawa barang bukti sisa sayur lodeh tahu dan potongan jari manusia yang ditemukan.
Kasat Reskrim Polres Belu, Iptu Djafar Alkatiri membenarkan bahwa potongan daging yang ditemukan dalam makanan adalah jari manusia.
Polisi telah berkoordinasi dengan pihak kedokteran untuk memeriksa dan memastikan potongan jari dalam makanan itu. Hasilnya, ternyata potongan jari tersebut adalah potongan jari manusia.
"Kanit Reskrim Polsek Tasifeto Timur sudah melakukan koordinasi dengan pihak kedokteran dan hasil identifikasi diketahui bahwa itu (benar) potongan bagian jari manusia," tutup Djafar Alkatiri.
Polres Belu terus mendalami penemuan tersebut. Polisi juga telah memeriksa pemilik warung hingga pemasok tahu.
"Kami sudah laksanakan pemeriksaan kepada pemilik warung dan juga kepada pemilik pabrik tahu, tetapi para pihak tidak mengetahui tentang asal potongan yang diduga potongan jari tersebut," kata Kapolres Belu AKBP Yosep Krisbianto, Senin (12/12).
Yosep menambahkan, dokter puskesmas setempat membenarkan bahwa potongan daging itu merupakan jari manusia. Polisi juga memeriksa sejumlah karyawan warung. Namun tidak ditemukan orang yang memiliki luka di jari.
"Kami juga telah melakukan pemeriksaan terhadap orang per orang yang bekerja di Warung Albarkah, serta tempat penjualan tahu, tapi tidak ditemukan yang mengalami luka pada jari. Sehingga masih terus digali keterangan dari tempat tahu, di mana bahan baku tahu tersebut dibeli," pungkasnya.
(mdk/cob)