Gelak Tawa Puan Maharani Dengar Johan Budi Nyeletuk 'Dewan Kolonel' saat Tabur Bunga
Setelah itu, mereka kemudian melakukan tabur bunga ke makam Taufiq Kiemas. Tak hanya itu, tabur bunga juga dilakukan ke mendiang orang tua Taufiq Kiemas yakni H Tji Agoes Kiemas dan Hamzatoen Roesjda Kiemas.
Ketua DPP PDIP Puan Maharani ziarah bareng Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar alias Cak Imin ke makam Taufiq Kiemas, di Taman Makam Pahlawan (TMP) Kalibata, Jakarta Selatan, Minggu (25/9).
Saat tabur bunga ada momen menarik yakni Puan Maharani tertawa saat politikus PDIP Johan Budi Sapto Pribowo melontarkan celetukan 'Dewan Kolonel'.
-
Apa yang akan dilakukan oleh Ketua DPR RI Puan Maharani terkait calon Panglima TNI? Nama calon panglima TNI akan diumumkan oleh Ketua DPR RI Puan Maharani. Calon tunggal sesuai amanah UU," imbuhnya.
-
Kapan sidang perdana PHPU untuk Anies-Cak Imin? Pasangan calon nomor urut 1, Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar alias Cak Imin, Timnas AMIN, serta Tim Hukum hadir dalam sidang perdana perselisihan hasil pemilihan umum (PHPU) Presiden dan Wakil Presiden Tahun 2024 Mahkamah Konstitusi hari ini, Rabu (27/3).
-
Kapan Ganjar Pranowo hadir di Rakernas PDIP? Mantan calon Presiden (Capres) nomor ururt 03 Ganjar Pranowo menghadiri agenda rapat kerja nasional (rakernas) PDIP di Beach City International Stadium (BCIS), Ancol Jakarta pada Jumat (24/5).
-
Siapa yang Ganjar Pranowo temui di Rakernas PDIP? Ganjar tiba di lokasi pukul 13.27 WIB dengan mengenakan pakaian serba merah sambil membawa gambar Ketua Umum (Ketum) PDIP Megawati Soekarnoputri dan Presiden pertama RI, Soekarno.
-
Kenapa keenam Caleg terpilih PDIP diminta mundur? Adapun penyebab keenam caleg terpilih itu diminta mundur karena terkena sistem Komandante, rata-rata mereka (para caleg) sudah membuat surat pengunduran diri ketika sebelum waktu pencoblosan.
-
Siapa yang akan diajukan PDIP sebagai saksi dalam gugatan ke MK? PDIP tidak fokus pada selisih perolehan suara paslon nomor 03 Ganjar-Mahfud dengan paslon pemenang. Wakil Deputi Hukum TPN Ganjar-Mahfud Henry Yosodiningrat mengungkapkan, PDI Perjuangan siap membawa sejumlah bukti dan saksi ke Mahkamah Konstitusi (MK) di antaranya seorang kepala kepolisian daerah (kapolda) terkait gugatan hasil Pilpres 2024 setelah diumumkan Komisi Pemilihan Umum (KPU).
Hal itu terjadi saat Puan dan Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar atau Cak Imin berziarah ke Taman Makan Pahlawan Kalibata, Jakarta Selatan, Minggu Mulanya, Puan Maharani dan Cak Imin terlihat sama-sama membaca lantunan ayat suci Al Quran dan doa untuk mendiang Taufiq Kiemas.
Setelah itu, mereka kemudian melakukan tabur bunga ke makam Taufiq Kiemas. Tak hanya itu, tabur bunga juga dilakukan ke mendiang orang tua Taufiq Kiemas yakni H Tji Agoes Kiemas dan Hamzatoen Roesjda Kiemas.
Puan nampak akrab saat tabur bunga bareng bersama Cak Imin. Setelah mereka selesai, tiba-tiba saat Johan Budi melakukan tabur bunga di depan Puan, Johan Budi nampak melontarkan celetukan 'giliran Dewan Kolonel nih giliran Dewan Kolonel' yang akan melakukan tabur bunga ke makam Taufiq Kiemas.
Ucapan Johan Budi itu sontak membuat gelak tawa Puan Maharani. Tak hanya itu, Cak Imin juga terlihat tertawa terbahak-bahak. Mendengar tawa Puan dan Cak Imin, Johan Budi kemudian berdiri tegap dan melakukan hormat kepada keduanya.
Muncul Dewan Kolonel wangikan Pusn
Belakangan mencuat 'Dewan Kolonel', sebuah tim yang dibentuk oleh anggota DPR Fraksi PDIP loyalis Puan Maharani. Diketahui, Johan Budi sebagai pencetus 'Dewan Kolonel'.
Dia mengatakan bahwa tim itu sudah mendapat restu dari Puan. Mulanya Johan Budi menceritakan 'Dewan Kolonel' beranggotakan 6 orang kemudian bertambah menjadi 12 orang.
Kemudian, Johan menyebut Ketua Fraksi PDIP DPR Utut Adianto melaporkan tim itu kepada Puan dan disetujui.
"Iya sepakat (6 orang). Saya yang ngusulin. Kita bentuk 'Dewan Kolonel', berkembang, terus dilaporkan ke Mbak Puan. Mbak Puan setuju," kata Johan kepada wartawan di kompleks parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (20/9).
Saat ditanya apakah Puan senang dengan bentukan tim itu, Johan hanya menegaskan Puan memberi persetujuan. Dia menyebut Utut-lah yang menghadap Puan untuk melaporkan soal inisiasi tim 'Dewan Kolonel' ini.
"Bukan soal senang apa nggak, tapi kita laporkan, 'Mbak, ini kita ini, Mbak Puan setuju?' gitu, lho. Yang ngomong setuju, nggak setuju, itu Mas Utut yang menghadap, saya nggak," imbuhnya.
(mdk/rhm)