Gibran Diangkat Jadi Anggota Kehormatan Banser Solo
Gibran mengaku selama ini cukup dekat dengan kaum, kiai dan petinggi Nahdliyin di Solo. Di antaranya, Mbah Jupri serta Mbah Lepo. Gibran mengaku bangga diangkat sebagai anggota Banser.
Putra sulung Presiden Joko Widodo alias Jokowi, Gibran Rakabuming Raka diangkat sebagai anggota kehormatan Banser-Anshor Surakarta. Bakal calon Wali Kota Solo dari PDIP itu disematkan seragam kebesaran NU lengkap dengan peci hitam, dalam sebuah acara penutupan Diklatsar Banser Anshor, di Nusukan, Solo, Minggu (24/2) malam.
"Yang jelas saya merasa tersanjung sekali. Kemarin malam saya diberikan seragam Banser itu sebagai anggota kehormatan. Yang jelas NU itu harus bisa menjadi benteng dalam mempertahankan NKRI dan Bhinneka Tunggal Ika," ujar Gibran disela blusukan, Senin (24/2) petang.
-
Apa yang sebenarnya terjadi dengan Gibran Rakabuming Raka? Penelusuran Setelah dilakukan penelusuran, klaim Gibran Rakabuming Raka ditangkap polisi karena narkoba adalah tidak benar alias hoaks.
-
Apa tujuan dari gagasan hilirisasi yang digaungkan oleh Gibran Rakabuming Raka? Program tersebut bertujuan untuk memperluas hilirisasi yang dilakukan pemerintah, terutama dengan mempertimbangkan cadangan nikel dan timah serta potensi besar energi baru dan terbarukan di Indonesia.
-
Siapa yang didampingi Gibran Rakabuming Raka saat mengunjungi warga Solo? Pada kunjungannya di Kampung Mutihan, Kelurahan Sondakan, Kecamatan Laweyan, Solo, Jawa Tengah, Gibran datang bersama Respati Ardi-Astrid Widayani.
-
Kapan Gibran lahir? Gibran Rakabuming Raka lahir 1 Oktober 1987.
-
Mengapa Gibran Rakabuming Raka mempersilakan pihak yang menggugat Presiden Jokowi? Gibran mempersilakan saja pihak-pihak yang ingin menggugat ayah kandungnya tersebut."Iya, iya silakan," ujar Gibran saat ditemui di Warakas, Jakarta Utara, Selasa (16/1).
-
Apa yang menjadi keunggulan utama Gibran Rakabuming Raka sebagai cawapres Prabowo Subianto menurut relawan? Relawan menyebut ragam keunggulan Gibran Rakabuming Raka sebagai cawapres Prabowo Subianto. Meski masih berusia muda, Gibran diklaim paham persoalan ekonomi, transisi perekonomian berbasis digital dan beberapa perubahan tren masa kini.
Gibran mengaku selama ini cukup dekat dengan kaum, kiai dan petinggi Nahdliyin di Solo. Di antaranya, Mbah Jupri serta Mbah Lepo. Gibran mengaku bangga diangkat sebagai anggota Banser. Kendati demikian ia menilai status tersebut menuntut tanggung jawab yang besar dan berat. Karena ada kaitan sejarah antara NU dengan pendiri dan dan penjaga kelangsungan NKRI.
"Saya seperti juga Banser yang lain harus bisa menjadi sahabat siapa saja yang mencintai Indonesia," katanya.
Tak Membeda-bedakanGolongan
Menurut suami Selvi Ananda itu, sebagai Banser tidak boleh membeda-bedakan latar belakang, jenis kelamin, etnis, agama kesukuan dan sebagainya.
"Saya rasa sahabat Banser dan Nahdliyin sudah lebih lama mengamalkan ajaran-ajaran para kiai dan pendiri NU," ucapnya.
(mdk/eko)