Girder LRT Palembang jatuh timpa 2 rumah sebabkan 8 warga luka-luka
Peristiwa tersebut terjadi saat dua crane crauler dengan mengangkut girder LRT untuk memasang steel bok di zona lima di Simpang Jakabaring Palembang, Selasa (1/8) pukul 03.00 WIB.
Lantaran diduga tanah pijakan tak kuat, membuat crane crauler yang mengangkut girder (steel bok) Ligth Rail Transit (LRT) terbalik dan menimpa rumah. Sedikitnya delapan warga mengalami luka-luka akibat musibah itu.
Peristiwa tersebut terjadi saat dua crane crauler dengan mengangkut girder LRT untuk memasang steel bok di zona lima di Simpang Jakabaring Palembang, Selasa (1/8) pukul 03.00 WIB.
Begitu gerder sudah di atas, aspal yang menjadi landasan crane seberat 70 ton itu retak. Sehingga membuat crane terjungkal dan diikuti boom crane seberat 80 ton terjatuh.
Dua rumah milik keluarga Syaiful hancur tertimpa steel bok. Seisi rumah menjadi korban. Mereka adalah Syaiful (pemilik rumah), Eliana (60) luka di kepala, Fifi (28), Andri (32), dan empat anak-anak, masing-masing Ilmi (8), Fitri (8), Athala (2), serta Rahma (2).
Kini seluruh korban dibawa ke rumah sakit untuk menjalani perawatan karena mengalami luka serius. Saat kejadian, mereka sedang tertidur lelap dan evakuasi cukup sulit dilakukan.
Kabag Ops Polresta Palembang Kompol Maruly Pardede mengungkapkan, pihaknya sedang melakukan olah TKP untuk mengetahui penyebab pasti kejadian itu. Beberapa operator dan kernet crane dimintai keterangannya.
"Sedang diselidiki apa kemungkinan penyebabnya. Sejauh ini dalam proses evakuasi gerder yang masih berada di atas rumah warga," ungkap Maruly, Selasa (1/8).
Sementara itu, Kabid Perkeretaapian Dinas Perhubungan Provinsi Sumsel, Aprian mengatakan, dari analisa sementara diakibatkan tidak seimbangnya kedua crane ketika mengangkat girder baja. Ada juga kontur tanah yang tidak padat sehingga membuat crane terbalik.
"Tapi yang pasti kita tunggu hasil pengecekan Puslabfor dulu, dari sana bisa diketahui penyebabnya," pungkasnya.