Grab Indonesia Investigasi & Bekukan Akun Pengemudi Diduga Lecehkan Penumpang
Juru Bicara Grab Indonesia, Muhammad Haekal Umri mengatakan, pihaknya langsung mengambil sikap tegas setelah mendapatkan laporan terkait kasus tersebut.
Grab Indonesia menindaklanjuti laporan terkait pengemudi taksi online diduga melecehkan dan menganiaya penumpang. Kasus ini viral di media sosial usai korban NT membagikan cerita ke media sosial Instagram.
Juru Bicara Grab Indonesia, Muhammad Haekal Umri mengatakan, pihaknya langsung mengambil sikap tegas setelah mendapatkan laporan terkait kasus tersebut.
-
Bagaimana pelaku melakukan pelecehan seksual? Korban penyandang disabilitas tidak bisa berteriak atau menolak. Dia merasa takut dan ketergantungan," katanya.
-
Siapa yang diduga melakukan pelecehan seksual? Video itu berisikan pengakuan dan permintaan maaf seorang pria atas pelecehan seksual yang dilakukannya.
-
Mengapa para pemijat difabel netra di Yogyakarta rentan terhadap pelecehan seksual? Arya sendiri tidak tinggal di losmen, melainkan di asrama sekolah dengan biaya yang cukup murah. Rawan terkena pelecehan Di tahun yang sama, Arya pertama kali memperoleh pengalaman tak menyenangkan dilecehkan oleh salah seorang pasiennya. Hari sudah hampir malam ketika ia sedang bersiap memulai kerja lepasnya sebagai pemijat di losmen itu. Tak lama kemudian, datanglah seorang pasien. Dari suaranya, Arya menduga kalau ia adalah seorang lelaki paruh baya.
-
Kapan pelecehan seksual terhadap korban terjadi? Menurutnya, korban mengalami pelecehan seksual oleh pelaku selama kurun waktu enam bulan.
-
Bagaimana rangsangan payudara memengaruhi gairah seksual wanita? Sebuah penelitian oleh Roy Levin dari University of Sheffield dan Cindy Meston dari University of Texas menemukan bahwa merangsang payudara atau puting payudara meningkatkan gairah seksual sekitar 82 persen dari wanita yang diikutsertakan dalam penelitian tersebut.
-
Siapa yang mengalami pelecehan seksual saat bekerja sebagai tukang pijat? “Biasanya kalau ngurut kan pasien (pria) masih pakai baju, tapi yang nakal-nakal ini tidak. Terus pas ngurut itu tangannya suka dibelokkin ke arah sensitifnya. Saya kaget dan jadi takut sampai ujung-ujungnya pindah-pindah, ” kata perempuan paruh baya itu.
"Grab turut prihatin dan sangat menyesalkan terjadinya insiden ini. Laporan ini tengah ditindaklanjuti oleh tim kami di mana akun mitra pengemudi terlapor sudah dibekukan, dan investigasi lebih lanjut tengah berjalan sesuai standar prosedur dan kode etik perusahaan,” katanya dalam keterangannya, Jumat (24/12).
Dia mengungkapkan, penyusunan standar prosedur dan kode etik ini telah dikonsultasikan dengan institusi berwenang. Bahkan, Grab Indonesia telah melakukan komunikasi dengan korban.
“Kami juga telah menawarkan penggantian biaya pengobatan penumpang dan pendampingan penumpang berupa penawaran bantuan untuk memproses laporan insiden kepada pihak yang berwajib dan telah menawarkan konseling psikososial untuk pemulihan,” jelasnya.
Haekal menambahkan, keselamatan dan keamanan merupakan prioritas utama Grab Indonesia.
“Grab tidak menolerir kekerasan dalam bentuk apapun, dan akan menindak tegas mitra yang terbukti terlibat dalam aksi kekerasan, termasuk memberikan sanksi berupa pemutusan kemitraan dan mengambil langkah hukum jika diperlukan,” tutupnya.
Sebelumnya, NT bersama kakaknya baru saja menghadiri ulang tahun di sebuah BAR kawasan Pantai Indah Kapuk, Jakarta Utara pada Jumat (24/12) dini hari.
NT hanya sebentar berada di BAR tersebut. NT kemudian memesan taksi online. Singkat cerita, NT mengeluh pusing di perjalanan menuju ke kediamannya di kawasan Tambora, Jakarta Barat.
"Saya sedikit pusing mungkin habis minum mocktail. Cuman saya masih sadar, Cici saya juga masih sadar," kata dia saat dihubungi.
NT meminta izin kepada sopir Grab untuk berhenti sejenak. Namun, permintaan itu dihiraukan oleh sopir dengan terus melajukan mobilnya.
"Saya bilang mas boleh minggir dahulu gak, saya tidak tahu sopir Grabnya tidak dengar atau memang tidak meladeni. Jadi dia tetap jalan kencang," ucap dia.
NT mengatakan, ia sudah tak kuat menahan rasa mual. Sehingga akhirnya memutuskan untuk membuka kaca jendela mobil.
"Saya muntah di luar situ," ujar dia.
NT mengatakan, sopir Grab merasa tak senang dengan tindaknya tersebut. "Sepanjang perjalanan, dia ngedumel gitu. Kesel mungkin karena mobilnya kena muntah," ujar dia.
NT lantas berusaha menenangkan sopir. Dia bersedia bertanggung jawab atas hal tersebut. "Saya bilang sudah mas tenang saja nanti saya akan ganti biaya cuci mobil," terang dia.
Setibanya di rumah, NT memberikan uang Rp100 ribu sebagai biaya ganti rugi. Namun, sopir Grab memberikan respons yang tak mengenakan dengan meminta uang Rp300 ribu.
"Dia enggak mau menerima, karena alasannya kurang. Dia minta Rp300 ribu," tutur NT.
NT yang tak memegang uang tunai lebih mendapatkan cibiran dari sang sopir. Sopir bilang. "Alah laga lu sok kaya bisa lu minum-minum berjuta-jutaan tapi uang Rp300 ribu aja lu gak ada duit," ucap NT.
NT turun dari mobil. Namun, sopir mengikuti dan bertindak tak wajar. NT mengaku dipukul dan dilecehkan oleh sopir.
"Dia langsung anarkis gitu, megang pundak saya. Dia kekeh minta uang Rp300 ribu, terus pegang dagu saya. Dari situ saya enggak terima, saya tepis tangannya dan di justru menampar pipi saya kiri dan kanan," jelas NT.
NT tak tinggal diam dan berusaha membalas. Namun, kelakuan sopir makin menjadi-jadi. "Dia nendang saya," ujar NT.
NT menerangkan, sopir saat itu berusaha kabur, namun digagalkan oleh warga. Adik sepupu NT mengaku sempat meminta penjelasan sopir.
"Ke buru ada warga dihadang warga. Warga meminta untuk turun menyelesaika masalahnya . Ada adik sepupu saya yang tidak terima dengar saya ditampar dan ditendang," ujar NT.
Atas kejadian ini, NT mengaku sudah membuat laporan ke Polsek Tambora. Menurut NT, pihak Grab juga telah menindaklanjuti kejadian tersebut.
"Pihak Grab sempat komen di Instagram saya kalau akun sudah dibekukan. Saya minta dipertemukan sopir untuk selesaikan masalah biar gak larut. Tapi sopir belum bisa dibubungi dari pihak Grab bilangnya gitu," tandas NT.
Terkait hal ini, Kapolsek Tambora Kompol Faruk Rozi mengatakan pihaknya sedang menangani kasus tersebut. Faruk membenarkan korban telah membuat laporan polisi tadi malam.
"Sudah kita tangani kok. Tadi malam kan yang mengantarkan visum ke RS Atmajaya kan anggota kami," kata Faruk saat dihubungi, Jumat (24/12).
Faruk mengatakan, pihaknya akan berkoordinasi dengan Grab untuk menangkap terduga pelaku. "Kemungkinan mudah-mudahan dalam hari ini ada komunikasi dari Grab. Paling tidak ada upaya untuk menghadirkan pelaku, tapi kalau enggak pun anggota kita lagi bergerak untuk mencari keberadaan pelaku," ujar dia.
Baca juga:
Viral Cerita Penumpang Dilecehkan dan Dianiaya Sopir Taksi Online
Minta Dikirimi Foto Cantik Penumpang, Sopir BST Akhirnya Dipecat
Aksi Perempuan Aceh Protes Maraknya Pemerkosaan dan Pelecehan Seksual
Pemerkosaan dan Pelecehan Seksual Marak di Aceh, Ibu-Ibu Geruduk Kantor DPRA
Kala Wapres Ma'ruf Buka Suara soal Kekerasan Seksual di Pesantren
Agar Tak Melapor, Korban Pemerkosaan Herry Dikurung dan Dibatasi Aktivitas Sosialnya