Grebeg Syawal, Warga Desa Temuguruh Banyuwangi Arak 1000 Ketupat
Banyuwangi memiliki beragam atraksi budaya yang menarik selama bulan Syawal. Selain Seblang dan Barong Ider Bumi, warga Desa Temuguruh, Kecamatan Sempu menggelar Pawai Grebeg Syawal Sewu Kupat, Selasa (11/6). Berbagai miniatur bangunan yang disusun dari ribuan ketupat diarak warga ramai-ramai di sepanjang jalan desa.
Banyuwangi memiliki beragam atraksi budaya yang menarik selama bulan Syawal. Selain Seblang dan Barong Ider Bumi, warga Desa Temuguruh, Kecamatan Sempu menggelar Pawai Grebeg Syawal Sewu Kupat, Selasa (11/6). Berbagai miniatur bangunan yang disusun dari ribuan ketupat diarak warga ramai-ramai di sepanjang jalan desa.
Meski digelar di bawah terik matahari, pawai ini tetap ramai diikuti warga dan menjadi atraksi yang menarik. Belasan miniatur masjid, rumah, hingga gunungan ketupat diarak dengan diiringi musik tradisional khas Banyuwangi. Meriah!
-
Apa yang dibangun di Banyuwangi? Pabrik kereta api terbesar se-Asia Tenggara, PT Steadler INKA Indonesia (SII) di Banyuwangi mulai beroperasi.
-
Bagaimana cara Banyuwangi memanfaatkan insentif tersebut? “Sesuai arahan Bapak Wakil Presiden, kami pergunakan insentif ini secara optimal untuk memperkuat program dan strategi penghapusan kemiskinan di daerah. Kami juga akan intensifkan sinergi dan kolaborasi antara pemkab dan dunia usaha. Dana ini juga akan kami optimalkan untuk kegiatan yang manfaatnya langsung diterima oleh masyarakat,” kata Ipuk.
-
Kenapa Banyuwangi mendapatkan insentif lagi? Ini merupakan kali kedua mereka mendapatkan insentif karena dinilai sukses menekan laju inflasi serta mendongkrak kesejahteraan masyarakat.
-
Apa yang diserahkan oleh Presiden Jokowi di Banyuwangi? Total sertifikat tanah yang diserahkan mencapai 10.323 sertipikat dengan jumlah penerima sebanyak 8.633 kepala keluarga (KK).
-
Dimana insentif diserahkan kepada Banyuwangi? Insentif tersebut diserahkan langsung Menteri Keuangan, Sri Mulyani, kepada Bupati Banyuwangi, Ipuk Fiestiandani, di Jakarta, Senin (6/11).
-
Kenapa Banyuwangi meraih penghargaan tersebut? "Alhamdulillah, hari ini di Istana Negara, kami menerima penghargaan yang diserahkan langsung oleh Presiden Joko Widodo. Ini tentu mendorong semua elemen di Banyuwangi untuk terus kompak melakukan pengendalian inflasi secara lebih baik lagi, agar daya beli masyarakat selalu terjaga," ujar Ipuk.
©2019 Merdeka.com
Kepala Desa Temuguruh, Asmuni menjelaskan bahwa acara ini telah memasuki tahun ke-tiga pelaksanaan. Inisiatifnya berasal dari remaja Desa Temuguruh yang ingin mengangkat tradisi kupatan (makan ketupat) di hari ke-7 Idulfitri.
"Anak muda sini terinspirasi oleh event Banyuwangi Festival yang banyak mengangkat tradisi lokal yang dikemas hingga menjadi atraksi menarik. Mereka lalu berpikir untuk mengangkat tradisi kupatan di desanya. Lalu muncullah Pawai Sewu Kupat ini," kata Asmuni.
Pawai Sewu Kupat dikerjakan bareng oleh seluruh warga. Setiap keluarga ikut berpartisipasi memasak ketupat untuk acara ini. Ribuan ketupat tersebut lalu disusun menjadi belasan bentuk-bentuk dalam ukuran besar.
©2019 Merdeka.com
"Tiap kepala keluarga menyumbang minimal empat ketupat. Lalu dikumpulkan oleh RW, dan dijadikan satu tandu untuk diarak. Satu tandu biasanya menghabiskan minimal 400 ketupat," terang Asmuni.
Kirab ini pun semakin meriah dengan berbagai kesenian lokal Banyuwangi. Ada karnaval Banyuwangi Ethno Carnival, Barong Banyuwangi, musik tradisional Banyuwangi, hingga pawai pengantin khas Banyuwangi juga ditampilkan.
"Pawainya menarik, sangat menghibur. Yang paling lucu ada penampilan drumband lansia dari warga. Saya tadi ikut berebut ketupat dan lepet, lalu kita makan rame-rame," ujar Wulan, salah satu penonton.
©2019 Merdeka.com
Sementara itu, Wakil Bupati Banyuwangi, Yusuf Widyatmoko, yang hadir dalam acara tersebut menyatakan apresiasinya atas kreativitas warga Desa Temuguruh ini. Menurutnya, event ini akan berdampak pada keguyuban warga.
"Ini ide yang bagus, apalagi ini dibuat swadaya oleh masyarakat. Ini akan memupuk persaudaraan dan persatuan, dan bisa dicontoh warga di desa-desa lainnya," ujar Yusuf.
©2019 Merdeka.com
Yusuf pun berharap agar kegiatan seperti ini terus dilestarikan, dan event ini terus disempurnakan. "Lestarikan kegiatan yang mengangkat kearifan lokal ini. Atraksi yang menarik sangat menunjang perkembangan wisata Banyuwangi sebagai destinasi wisata nasional," kata Yusuf.
Di akhir acara, Wabup Yusuf melakukan pemotongan ketupat di salah satu gunungan ketupat yang diikuti dengan ratusan warga lainnya.
(mdk/hhw)