Gubernur Bali Sebut Ketersediaan Oksigen untuk Pasien Covid-19 Masih Terpenuhi
“Saya, menangani langsung masalah ini bersama Bapak Menteri, Gubernur diberi kewenangan untuk menggeser alokasi oksigen sesuai dengan kebutuhan di masing-masing kabupaten (dan) kota,” katanya.
Gubernur Bali Wayan Koster menegaskan ketersediaan oksigen di Bali masih cukup. Hal itu untuk menjelaskan mengenai tingkat ketersediaan oksigen di Provinsi Bali yang dalam beberapa waktu belakangan mengalami lonjakan kasus Covid-19 yang cukup signifikan.
"Saya, selalu berkomunikasi dengan Bapak Menko Maritim dan Bapak Menteri Kesehatan beserta jajarannya dan Bali dapat prioritas untuk mendapatkan oksigen sesuai dengan kebutuhan. Sampai saat ini kebutuhan oksigen di Bali selalu dapat dipenuhi tepat waktu,” kata Koster dalam keterangan tertulisnya, di Denpasar, Bali, Senin (26/7) sore.
-
Kapan virus corona ditemukan? Virus virus adalah sekelompok virus yang meliputi SARS-CoV (virus korona sindrom pernafasan akut parah), MERS-CoV (sindrom pernapasan Timur Tengah coronavirus) dan SARS-CoV-2, yang menyebabkan Covid-19.
-
Apa yang menjadi tanda awal mula pandemi Covid-19 di Indonesia? Pada tanggal 2 Maret 2020, Indonesia melaporkan kasus pertama virus Covid-19, menandai awal dari pandemi yang memengaruhi seluruh masyarakat.
-
Bagaimana virus Covid-19 pertama kali masuk ke Indonesia? Kasus ini terungkap setelah NT melakukan kontak dekat dengan warga negara Jepang yang juga positif Covid-19 saat diperiksa di Malaysia pada malam Valentine, 14 Februari 2020.
-
Kapan peningkatan kasus Covid-19 terjadi di Jakarta? Adapun kasus positif Covid-19 pada 27 November sampai 3 Desember mengalami kenaikan sebanyak 30 persen dibanding pekan sebelumnya, yaitu pada 20-26 November.
-
Kenapa Pantai Widodaren viral? Keberadaannya belum banyak yang tahu. Namun belakangan ini, pantai ini viral karena keindahannya.
-
Kapan kasus Covid-19 pertama di Indonesia diumumkan? Presiden Jokowi mengumumkan hal ini pada 2 Maret 2020, sebagai kasus Covid-19 pertama di Indonesia.
Ia juga menyampaikan, bahwa berkenaan dengan situasi terkini, pihaknya dituntut untuk lebih cepat dalam penanganan pasien positif terutama terkait dengan penyediaan tabung oksigen.
“Saya perlu menyampaikan bahwa memang terjadi situasi yang memerlukan kecepatan terkait ketersediaan oksigen terutama bagi pasien Covid-19 yang kasusnya sedang dan berat apalagi yang berada di kamar ICU pasti memerlukan oksigen yang memadai," ujarnya.
"Terkait itu, meskipun terkadang agak terburu-buru karena pesanan dari RS kadang 2 jam sebelum habis, 3 jam sebelum habis malah kadang 1 jam, Astungkara walaupun dalam waktu terbatas namun kebutuhan di tiap-tiap RS bisa terpenuhi sehingga tidak menimbulkan resiko pasien yang dirawat di RS, terutama di ICU. Jadi dalam konteks ketersediaan oksigen kita masih bisa jalankan dan kelola dengan baik,” katanya.
Ia juga mengatakan, dirinya yang turut menangani langsung masalah ketersediaan oksigen tersebut dengan koordinasi intens bersama pihak kementerian terkait.
“Saya, menangani langsung masalah ini bersama Bapak Menteri, Gubernur diberi kewenangan untuk menggeser alokasi oksigen sesuai dengan kebutuhan di masing-masing kabupaten (dan) kota,” katanya.
Ia juga menerangkan, Bali ini sudah disiapkan satu generator untuk pembuatan oksigen, lalu ditambah konsentrator dan juga dilakukan pengiriman tabung yang nantinya keseluruhan alat tersebut bisa digunakan untuk memproses tabung oksigen. Sehingga, mulai hari ini sudah lebih lancar lagi ketersediaan tabung oksigen di seluruh kabupaten dan kota se-Bali.
“Saya monitor langsung dan saat ini tidak lagi Dirut RS yang berkomunikasi. Namun bupati (dan) walikota yang langsung melapor untuk saya teruskan ke Menko Maritim dan Menteri Kesehatan. Astungkara untuk saat ini ketersediaan tabung oksigen bisa dipenuhi dengan baik,” ungkapnya.
Koster juga menyampaikan, pada bulan Agustus 2021, Bali juga akan menerima bantuan dari pihak ketiga generator yang memproduksi oksigen sehingga nantinya oksigen bisa diproduksi sendiri.
“Kejadian pandemi ini membuat kita belajar untuk bisa memproduksi sendiri dan tidak tergantung pada pihak luar,” katanya.
Selain itu, pihaknya juga menyampaikan untuk tingkat Bed Occupancy Rate (BOR) rumah sakit di Bali ada di angka 75 persen atau masih sekitar 25 persen yang tersedia. Sedangkan Khusus untuk pasien yang dirawat ICU huniannya pada angka 70 persen.
“Kita, sudah mengantisipasi kebutuhan tempat tidur, baik yang biasa maupun ICU dengan menambah fasilitas di RS yang memungkinkan untuk itu, yakni RS Bali Mandara, RS Sanglah, RS Udayana dan beberapa RSUD lain. Jadi (BOR) ini masih bisa kita kelola,” ujar Koster.
Baca juga:
Tekan Angka Kematian, Jokowi Perintahkan Peningkatan Kapasitas Rumah Sakit
Lawan Pandemi, e-Commerce Blibli Galang Donasi Oksigen di 5 Provinsi
Stok Tabung Oksigen Medis Menipis, Wagub Bali Minta Bantuan Pemerintah Pusat
Tabung Oksigen Diisi Angin Kompresor, Polda Jatim Sebut Tidak Sesuai Standar Medis
Penimbun Obat dan Alat Medis di Taman Sari Nekat Ubah Pemadam Api Jadi Tabung Oksigen