Gubernur Banten menyumpahi anak buah yang korupsi masuk neraka
Gubernur Banten Wahidin Halim mengecam keras para anak buahnya yang melakukan tindak pidana korupsi. Dia menyumpahi anak buahnya yang korupsi masuk neraka.
Gubernur Banten Wahidin Halim mengecam keras para anak buahnya yang melakukan tindak pidana korupsi. Dia menyumpahi anak buahnya yang korupsi masuk neraka.
"60 persen APBD dari sini (pajak kendaraan bermotor), jangan dikorupsi. Kalau korupsi saya sumpahin matinya masuk neraka," katanya saat peresmian Samsat elektronik di Samsat Serpong, Jumat (8/9).
Untuk itu, dia berharap Banten tak lagi ada jalan rusak seperti yang saat ini banyak ditemui di beberapa lokasi.
"Pajak ini untuk membangun infrastruktur, jangan sampai jalan rusak, ironis dan itu dosa. Ini tiga tahun lagi kita targetkan semua jalan yang ada di Banten harus selesai dan keadaan baik," ucapnya.
Kontribusi pembiayaan Provinsi Banten berasal dari Pajak Kendaraan Bermotor yang saat ini mencapai 9 juta kendaraan.
"Kalau kendaraan di kita sekitar 8 sampai 9 juta. Ini luar biasa, belum lagi nanti di wilayah Maja, Kabupaten Lebak sudah akan dibangun kawasan Permukiman baru sekitar 100 ribu rumah, diperkirakan akan ada 600 ribu kendaraan dari sana," katanya.
Untuk itu dia berharap, penerimaan pajak kendaraan bermotor bisa terus digenjot, sehingga mampu membiayai pembangunan infrastruktur yang diakui Wahidin masih belum baik di beberapa wilayah.
"Kita ingin dari pajak yang dibayarkan masyarakat ini bisa membiayai jalan-jalan rusak yang masih banyak di daerah-daerah," katanya.
Maka saya berpesan kepada Badan pendapatan Daerah (Bapenda) beserta para UPT (unit pelaksana teknis), untuk tidak bermain-main dengan pajak rakyat.
Kepala Bapenda Banten Opar Sopari menargetkan penerimaan pajak kendaraan bermotor tahun ini bisa lebih tinggi, dari tahun sebelumnya.
"Tahun lalu Rp 5 triliun penerimaan pajak kendaraan kita, tahun ini mudah-mudahan bisa lebih dari itu," katanya.