Gubernur Jateng: Masuknya ISIS ke Indonesia tak bisa dibiarkan
Masyarakat yang telah bergabung dengan ISIS di Indonesia perlu diajak berbicara guna mengetahui alasannya.
Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo menilai bahwa masuknya kelompok militan Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) di Indonesia, khususnya di Kota Surakarta, Provinsi Jateng, tidak bisa dibiarkan oleh semua pihak karena mengancam persatuan dan kesatuan bangsa.
"Saat ini Islamic State of Iraq and Syria (ISIS) masuk di Indonesia, Jateng sudah masuk, di Solo (Surakarta) juga sudah ada tembok-tembok yang ditulisi, itu bukan persoalan yang bisa dibiarkan karena bersifat serius," katanya di Semarang, seperti dikutip dari Antara, Senin (4/8).
Menurut Ganjar, masyarakat yang telah bergabung dengan ISIS di Indonesia perlu diajak berbicara guna mengetahui alasan yang bersangkutan masuk ke kelompok militan tersebut.
"Mereka kita ajak berdialog, apakah mereka emosional atau karena ideologi, jika ideologi maka harus segera diselesaikan, tapi kalau emosional harus dikembalikan ke jalurnya dengan didekati secara kultural atau spiritual," ujarnya.
Ganjar mengaku sudah meminta jajaran Kesatuan Bangsa, Politik, dan Perlindungan Masyarakat Pemerintah Provinsi Jateng untuk mencermati permasalahan terkait ISIS di Indonesia.
"'Early warning system' kita harus berjalan dan pendekatan-pendekatan keagamaan serta budaya perlu didorong untuk meneguhkan Jateng sebagai benteng Pancasila," katanya.
Sebelumnya di masyarakat, beredar video berdurasi 8 menit 27 detik yang berisi ajakan dari seorang warga negara Indonesia untuk bergabung dengan kelompok militan pimpinan Abu Bakar Al-Baghdadi itu.
Kelompok ISIS menjadi perhatian dunia karena diketahui menggunakan cara-cara kekerasan untuk memperluas pengaruhnya di sejumlah wilayah.