Gunung Agung keluarkan asap putih, warga diimbau tak panik namun waspada
Gunung Agung keluarkan asap putih, warga diimbau tak panik namun waspada. Semburan asap putih bukan luncuran awan panas. Asap putih atau yang lebih dikenal sebagai asap kawah hanya menandakan peningkatan aktivitas magma dalam kawah Gunung Agung.
Dari hasil pantauan pos Pemantau Gunung Api, Gunung Agung, di Kecamatan Rendang, Karangasem mencatat terjadinya peningkatan aktivitas vulkanik beberapa hari terakhir, sampai akhirnya ditetapkan berstatus waspada.
"Dari hasil pemantauan terakhir yang kami lakukan pada pagi tadi secara visual kami melihat ada luncuran asap putih ke atas setinggi 150 meter dari bibir kawah," ungkap Kepala Pos Pemantauan Gunung Api, Gunung Agung, Dewa Made Mertayasa, Jumat (15/9).
-
Kapan Gunung Semeru erupsi? "Terjadi erupsi Gunung Semeru pada hari Senin, 6 Mei 2024 pukul 05.43 WIB dengan tinggi kolom letusan teramati sekitar 700 meter di atas puncak atau sekitar 4.376 mdpl," kata Petugas Pos Pengamatan Gunung Semeru Mukdas Sofian, Senin (6/5).
-
Di mana letak Gunung Semeru yang mengalami erupsi? Gunung Semeru yang berada di perbatasan Kabupaten Lumajang dengan Malang, Jawa Timur mengalami erupsi dengan tinggi letusan teramati 600 meter di atas puncak atau 4.276 meter di atas permukaan laut (mdpl) pada Rabu.
-
Kenapa Gunung Agung di Bali dikeramatkan? Gunung Agung merupakan gunung yang dikeramatkan warga Bali, karena ada banyak pantangan yang harus dipatuhi ketika akan mendaki.
-
Kapan Gunung Tangkuban Perahu dikabarkan erupsi? Beredar sebuah video di media sosial Facebook yang mengandung narasi bahwa Gunung Tangkuban Perahu yang berada di Bandung, Jawa Barat, mengalami erupsi pada tanggal 11 Juni 2024 lalu.
-
Di mana letak Gunung Karang? Lokasinya ada di Kabupaten Pandeglang, dengan ketinggian 1.778 meter di atas permukaan laut.
-
Apa yang terjadi pada Gunung Semeru? Gunung Semeru yang memiliki ketinggian 3.676 meter di atas permukaan laut (mdpl) di perbatasan Kabupaten Lumajang dengan Malang, Jawa Timur (Jatim), kembali erupsi disertai dengan letusan abu vulkanik.
Dia langsung menjelaskan bahwa semburan itu hanya asap putih, bukan luncuran awan panas. Asap putih atau yang lebih dikenal sebagai asap kawah hanya menandakan peningkatan aktivitas magma dalam kawah Gunung Agung. Munculnya asap kawah biasanya dibarengi dengan getaran gempa yang terekam oleh Seismograf.
Selain awan putih, alat Seismograf yang terpasang di Pos Pemantauan juga merekam terjadinya 8 kali gempa vulkanik A, gempa vulkanik dalam dan dangkal, sejak pagi tadi.
"Gempa vulkanik masih terjadi dan itu sifatnya masih fluktuatif berkisar antara 05-10 Skala Richter (SR)," sebutnya.
Mertyasa mengakui, gempa yang terjadi di Gunung Agung sebenarnya sudah terdeteksi sejak Agustus. Namun getaran gempa vulkanik yang terjadi tidak lebih dari 10 SR.
Sejak beberapa hari lalu, Pos Pemantauan Gunung Agung terus didatangi warga yang ingin mendapatkan penjelasan langsung terkait kondisi gunung api itu.
"Banyak warga resah terutama mereka yang berada di seputaran kaki Gunung Agung. Mereka baca di media online dan koran serta medsos tentang kondisi Gunung Agung," ucapnya.
Dia mengimbau kepada masyarakat agar tidak panik. Pihak pemantau Gunung Agung terus melakukan patroli dan memberikan pemahaman kepada masyarakat. "Agar masyarakat tidak panik namun tetap waspada," akunya.
Pihaknya juga menyosialisasikan agar para pendaki untuk sementara menunda melakukan pendakian hingga kondisi Gunung Agung normal kembali. Namun informasi yang didapat, sejak aktivitas Gunung Agung dilaporkan meningkat, jumlah wisatawan asing yang melakukan pendakian justru meningkat. Utamanya dari pos pendakian Pura Pasar Agung, Desa Sebudi, Kecamatan Selat.
(mdk/noe)