Gunung Anak Krakatau Berstatus Siaga Dampak Aktivitas Terus Meningkat
Gunung Anak Krakatau berstatus siaga sejak pagi tadi. Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) menyatakan perubahan status diberlakukan setelah aktivitas Gunung Anak Krakatau yang terus meningkat sejak meletus pada Sabtu (22/12) lalu.
Gunung Anak Krakatau berstatus siaga sejak pagi tadi. Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) menyatakan perubahan status diberlakukan setelah aktivitas Gunung Anak Krakatau yang terus meningkat sejak meletus pada Sabtu (22/12) lalu.
"Tanggal 23 itu jelas aktivitas tidak berhenti. Perkembangan ini akan seperti apa, teman-teman juga melihat ada perubahan pola aktivitasnya. Semuanya antisipasi lanjut maka status dinaikkan tentu saja itu memberi potensi bahaya yang lebih luas," kata Sekretaris Bidang Geologi Kementerian ESDM Antonius Ratdomopurbo di kantornya Jalan Medan Merdeka Selatan, Gambir, Jakarta Pusat, Kamis (27/12).
-
Kapan Gunung Krakatau meletus dan menyebabkan tsunami dahsyat? Letusan dahsyat Gunung Krakatau terjadi pada 27 Agustus 1883.
-
Kapan Gunung Merapi meletus? Awan panas guguran itu terjadi pukul 20.26 WIB yang mengarah ke barat daya (Kali Bebeng) arah angin ke timur.
-
Kapan Gunung Semeru meletus? Gunung Semeru terus bergejolak dalam beberapa pekan terakhir. Terbaru gunung tertinggi di Pulau Jawa itu kembali erupsi pada Minggu (31/12) dini hari. Letusannya disertai lontaran abu yang mengarah ke arah selatan dan barat daya.
-
Kenapa Gunung Vesuvius meletus? Pada tanggal 24 Agustus 79 Masehi, Gunung Vesuvius meletus, menyemburkan lebih dari 4,8 kilometer kubik puing-puing hingga 32,1 kilometer di udara.
-
Mengapa Indonesia sering mengalami bencana alam seperti tanah longsor, tsunami, gempa, dan gunung meletus? Indonesia terletak pada pertemuan tiga lempeng dunia yaitu lempeng Eurasia, lempeng Pasifik, dan lempeng Australia yang bergerak saling menumbuk. Hal itu mengakibatkan Indonesia kerap mengalami bencana alam seperti tanah longsor, tsunami, gempa, maupun gunung meletus.
-
Kapan Gunung Semeru erupsi? "Terjadi erupsi Gunung Semeru pada hari Senin, 6 Mei 2024 pukul 05.43 WIB dengan tinggi kolom letusan teramati sekitar 700 meter di atas puncak atau sekitar 4.376 mdpl," kata Petugas Pos Pengamatan Gunung Semeru Mukdas Sofian, Senin (6/5).
Antonius mengatakan, ada perbedaan pola aktivitas erupsi dari gunung yang ada di Selat Sunda tersebut sejak erupsi pada pekan lalu. Menurut dia, erupsi Gunung Anak Krakatau awalnya berpola strombolian yakni erupsi bersifat eksplosif melontarkan batu pijar akibat tekanan dari dalam kawah.
Dia melanjutkan, sementara saat ini letusan Gunung Anak Krakatau bertipe surtseyan, yakni aliran magma yang keluar kontak langsung dengan air laut. Antonius menambahkan, letusan jenis ini menandakan debit volume magma yang dikeluarkan meningkat dan lubang kawah membesar.
"Ada dua hal, aktivitas Anak Krakatau itu kan ada dua, gelegarnya dan tremornya itu proses magma keluar dari kawahnya. Jadi kalau ada gelegar itu sekarang 14 kali per menit. Itu berarti tiap lima menit. Ya memang anak Krakatau meletus. Begitu gelegar magma terlimpah keluar dan jatuh ke air. Itu efek permukaan. Aliran utamanya ke arah tenggara," kata dia.
Sebelumnya, Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi Kementerian ESDM menyatakan Gunung Anak Krakatau di Selat Sunda, Kabupaten Lampung Selatan, Provinsi Lampung, naik level III atau berstatus siaga. Gunung api dengan ketinggian 338 meter dari permukaan laut ini berstatus siaga setelah terpantau dari pos pengamatan periode Kamis (27/12) pukul 00.00 hingga 06.00 WIB.
Laporan Staf Kementerian ESDM, Badan Geologi, PVMBG Pos Pengamatan Gunung Anak Krakatau,
Windi Cahya Untung seperti tercantum dalam situs PVMBG, terlihat cuaca mendung dan hujan di Gunung Anak Krakatau. Angin bertiup lemah hingga sedang ke arah utara dan timur laut. Suhu udara 24-26 celsius dan kelembaban udara 91-96 persen. Volume curah hujan tidak tercatat.
Dari pengamatan visual gunung kabut 0-III. Asap kawah tidak teramati. Terdengar suara dentuman di pos pengamatan Gunung Anak Krakatau.
Data yang diambil dari Stasiun Sertung, dekat kawasan Gunung Anak Krakatau di Selat Sunda ini, menunjukkan aktivitas kegempaan tremor menerus amplitudo 8-32 mm (dominan 25 mm). Status siaga ini membuat masyarakat diminta tak mendekati kawah Gunung Anak Krakatau dalam radius 5 kilometer.
Reporter: Ratu Annisaa Suryasumirat
Sumber: Liputan6.com
Baca juga:
Pemerintah Pastikan Erupsi Gunung Anak Krakatau Belum Ganggu Lalu Lintas Penerbangan
Gunung Anak Krakatau Berubah Status Jadi Siaga
Status Gunung Anak Krakatau Naik Level Jadi Siaga
BERITA TERPOPULER: Penembakan Perwira TNI, Update Gunung Krakatau dan Amien Rais
Mengenal 3 Anak Gunung Krakatau, Salah Satunya Timbulkan Tsunami Banten
Erupsi Anak Krakatau, Sejumlah Wilayah di Cilegon dan Serang Diselimuti Abu
Gunung Anak Krakatau Terus Alami Kegempaan, Status Waspada