Gunung Merapi Alami 11 Kali Gempa Guguran
Hingga saat ini BPPTKG mempertahankan status Gunung Merapi pada Level II atau Waspada dan untuk sementara tidak merekomendasikan kegiatan pendakian kecuali untuk kepentingan penyelidikan dan penelitian yang berkaitan dengan mitigasi bencana.
Gunung Merapi mengalami 11 kali gempa guguran pada Kamis, kata Kepala Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTK), Hanik Humaida. BPPTK menyebutkan total 11 kali gempa guguran itu terekam pada dua periode pengamatan mulai pukul 00.00 WIB hingga 12.00 WIB.
Pada periode pengamatan mulai pukul 00:00 WIB hingga 06:00 WIB, gempa guguran di Gunung Merapi memiliki amplitudo 19-50 mm dengan durasi 40-100 detik. Sedangkan pengamatan mulai pukul 06:00 WIB hingga 12:00 WIB gempa guguran tercatat memiliki amplitudo 3-35 mm dengan durasi 31-80 detik.
-
Kapan Gunung Merapi meletus? Awan panas guguran itu terjadi pukul 20.26 WIB yang mengarah ke barat daya (Kali Bebeng) arah angin ke timur.
-
Kapan Gunung Semeru meletus? Gunung Semeru terus bergejolak dalam beberapa pekan terakhir. Terbaru gunung tertinggi di Pulau Jawa itu kembali erupsi pada Minggu (31/12) dini hari. Letusannya disertai lontaran abu yang mengarah ke arah selatan dan barat daya.
-
Dimana Gunung Merapi terletak? Gunung Merapi yang berada di perbatasan Jawa Tengah dan Yogyakarta mengalami 71 kali gempa guguran.
-
Apa yang terlihat meluncur dari kawah Gunung Merapi? Semakin dekat ke puncak, terlihat sebuah guguran lava meluncur dari kawah dengan batu-batunya yang masih merah memancarkan nyala api.
-
Di mana batuan jumbo di Gunung Merapi ditemukan? Saat menyusuri kawasan hulu Sungai Boyong yang berada di area Taman Nasional Gunung Merapi, tim kanal YouTube Jogja Plus menemukan banyak batuan berukuran jumbo.
-
Kenapa Gunung Vesuvius meletus? Pada tanggal 24 Agustus 79 Masehi, Gunung Vesuvius meletus, menyemburkan lebih dari 4,8 kilometer kubik puing-puing hingga 32,1 kilometer di udara.
Seperti dilansir dari Antara, selain gempa guguran, BPPTKG juga mencatat 2 kali gempa hembusan di gunung itu dengan amplitudo 2-3 mm dengan durasi 15-16.5 detik, dan gempa hybrid 1 kali dengan amplitudo 3 mm selama 6 detik.
Hasil pengamatan visual pada pukul 06:00 hingga 12:00 WIB, asap kawah tidak teramati. Cuaca di gunung itu berawan dan mendung. Angin bertiup lemah ke arah timur laut dengan suhu udara 18-29 derajat celsius, kelembaban udara 63-76 persen, dan tekanan udara 568-707 mmHg.
Hingga saat ini BPPTKG mempertahankan status Gunung Merapi pada Level II atau Waspada dan untuk sementara tidak merekomendasikan kegiatan pendakian kecuali untuk kepentingan penyelidikan dan penelitian yang berkaitan dengan mitigasi bencana.
BPPTKG mengimbau warga tidak melakukan aktivitas dalam radius tiga kilometer dari puncak Gunung Merapi. Sehubungan semakin jauhnya jarak luncur awan panas guguran Merapi, BPPTKG mengimbau warga yang tinggal di kawasan alur Kali Gendol meningkatkan kewaspadaan.
Masyarakat juga diminta tidak terpancing isu-isu mengenai erupsi Gunung Merapi yang tidak jelas sumbernya dan tetap mengikuti arahan aparat pemerintah daerah atau menanyakan langsung ke Pos Pengamatan Gunung Merapi atau kantor BPPTKG, atau melalui media sosial BPPTKG.
Baca juga:
Gunung Merapi Luncurkan Tiga Kali Guguran Lava Pijar
Selain Awas Panas Guguran, Gunung Merapi Keluarkan Lava Pijar ke Kali Gendol
Lava Pijar Gunung Merapi Meluncur ke Hulu Kali Gendol
Gunung Merapi Luncurkan Lima Guguran Lava Pijar
Guguran Lava Pijar Gunung Merapi Terpantau Meluncur ke Arah Kali Gendol
Gunung Merapi Muntahkan Awan Panas Guguran Sejauh 1.500 Meter