Gunung Merapi Dua Kali Luncurkan Guguran Lava Pijar
BPPTKG mencatat, guguran lava pijar pertama terjadi pada pukul 01.45 WIB dengan jarak luncur hingga 1,7 kilometer ke arah hulu Kali Gendol.
Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) Yogyakarta mencatat, pada Sabtu (12/1) dini hari Gunung Merapi dua kali meluncurkan guguran lava pijar. BPPTKG mencatat, guguran lava pijar pertama terjadi pada pukul 01.45 WIB dengan jarak luncur hingga 1,7 kilometer ke arah hulu Kali Gendol.
"Terpantau guguran lava di Gunung #Merapi tanggal 12/01/2019 pukul 01.45 WIB dengan jarak luncur 1.7 km, durasi 122 detik, arah ke hulu Kali Gendol," demikian informasi Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) melalui akun twitter resminya.
-
Kapan Gunung Merapi meletus? Awan panas guguran itu terjadi pukul 20.26 WIB yang mengarah ke barat daya (Kali Bebeng) arah angin ke timur.
-
Dimana Gunung Merapi terletak? Gunung Merapi yang berada di perbatasan Jawa Tengah dan Yogyakarta mengalami 71 kali gempa guguran.
-
Kapan Gunung Semeru meletus? Gunung Semeru terus bergejolak dalam beberapa pekan terakhir. Terbaru gunung tertinggi di Pulau Jawa itu kembali erupsi pada Minggu (31/12) dini hari. Letusannya disertai lontaran abu yang mengarah ke arah selatan dan barat daya.
-
Apa yang terlihat meluncur dari kawah Gunung Merapi? Semakin dekat ke puncak, terlihat sebuah guguran lava meluncur dari kawah dengan batu-batunya yang masih merah memancarkan nyala api.
-
Apa yang dimaksud dengan Naskah Merapi-Merbabu? Dikutip dari Wikipedia, naskah-naskah Merapi-Merbabu adalah kumpulan naskah yang ditemukan di kawasan pegunungan Merapi dan Merbabu, Jawa Tengah. Naskah-naskah ini umumnya ditulis dalam aksara Buda.
-
Mengapa Sarisa Merapi dibentuk? Melimpahnya buah salak menggerakkan Kelompok Wanita Tani Kemiri Edum untuk mendirikan sebuah UMKM bernama Sarisa Merapi di Dusun Kemiri, Desa Purwobinangun, Kecamatan Pakem.
Selanjutnya, guguran lava pijar kedua terjadi pada pukul pukul 02.31 WIB dengan jarak luncur 900 meter dengan durasi 52.60 detik ke arah ke hulu Kali Gendol.
Berdasarkan laporan periode pengamatan BPPTKG pada 12 Januari 2018 mulai pukul 00.00 WIB hingga 06.00 WIB secara visual tampak asap kawah berwarna putih dengan intensitas tipis dan tinggi 20 meter di atas puncak kawah Gunung Merapi.
Selain itu, teramati guguran lava pijar sebanyak 9 kali di arah tenggara 7 kali dan timur laut 2 kali dengan jarak luncur antara 50 -1700 meter.
Aktivitas kegempaan Gunung Merapi tercatat 11 kali gempa guguran dengan amplitudo 2-65 mm, dua kali gempa hembusan dengan amplitudo 2-5,5 mm, tiga kali gempa tektonik jauh dengan amplitudo 3 mm.
Berdasarkan analisis morfologi kubah lava Gunung Merapi yang dirilis BPPTKG per 11 Januari 2019 menyebutkan bahwa volume kubah lava mencapai 439.000 meter kubik dengan laju pertumbuhan mencapai 3.400 meter kubik per hari atau lebih kecil dari pekan sebelumnya.
Saat ini kubah lava masih stabil dengan laju pertumbuhan yang masih rendah dengan rata-rata masih kurang dari 20.000 meter kubik per hari.
Berdasarkan data aktivitas vulkanik Merapi tersebut, hingga saat ini BPPTKG masih mempertahankan status Gunung Merapi pada level II atau waspada.
Kegiatan pendakian Gunung Merapi untuk sementara tidak direkomendasikan BPPTKG, kecuali untuk kepentingan penyelidikan dan penelitian berkaitan dengan upaya mitigasi bencana.
Radius 3 kilometer dari puncak Gunung Merapi diimbau untuk tetap dikosongkan dari aktivitas penduduk dan masyarakat yang tinggal di KRB lll diharapkan meningkatkan kewaspadaan terhadap aktivitas gunung tersebut.
Baca juga:
BPBD Jateng Pastikan 3 Kabupaten Terdampak Gunung Merapi Aman
Hujan Abu Tipis Kembali Terjadi di Lereng Merapi, 25 Ribu Masker Disiapkan
Merapi Keluarkan Lava Pijar, Masyarakat Diminta Jauhi Radius 3 Kilometer
Merapi Keluarkan Lava Pijar, Sejumlah Desa di Klaten Terjadi Hujan Abu
Gunung Merapi Alami Aktivitas Kegempaan, Guguran Lava Pijar Meluncur Hingga 300 M
Antisipasi Erupsi Gunung Merapi, BPBD Kosongkan Radius 3 KM