Gunung Merapi Keluarkan Awan Panas Guguran Tiga Kali Selama Semalam
Kepala Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) Hanik Humaida mengatakan, awan panas guguran pertama terjadi pada Selasa (29/1) pukul 20.17 WIB. Awan panas guguran ini memiliki jarak luncur 1400 meter dengan durasi 141 detik.
Awan panas guguran terjadi tiga kali di Gunung Merapi pada Selasa (29/1) malam. Tiga kali awan panas guguran ini terjadi pada pukul 20.17 WIB, 20.53 WIB dan 21.14 WIB.
Kepala Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) Hanik Humaida mengatakan, awan panas guguran pertama terjadi pada Selasa (29/1) pukul 20.17 WIB. Awan panas guguran ini memiliki jarak luncur 1400 meter dengan durasi 141 detik.
-
Kapan Gunung Merapi meletus? Awan panas guguran itu terjadi pukul 20.26 WIB yang mengarah ke barat daya (Kali Bebeng) arah angin ke timur.
-
Kapan Gunung Semeru meletus? Gunung Semeru terus bergejolak dalam beberapa pekan terakhir. Terbaru gunung tertinggi di Pulau Jawa itu kembali erupsi pada Minggu (31/12) dini hari. Letusannya disertai lontaran abu yang mengarah ke arah selatan dan barat daya.
-
Dimana Gunung Merapi terletak? Gunung Merapi yang berada di perbatasan Jawa Tengah dan Yogyakarta mengalami 71 kali gempa guguran.
-
Apa yang terlihat meluncur dari kawah Gunung Merapi? Semakin dekat ke puncak, terlihat sebuah guguran lava meluncur dari kawah dengan batu-batunya yang masih merah memancarkan nyala api.
-
Di mana batuan jumbo di Gunung Merapi ditemukan? Saat menyusuri kawasan hulu Sungai Boyong yang berada di area Taman Nasional Gunung Merapi, tim kanal YouTube Jogja Plus menemukan banyak batuan berukuran jumbo.
-
Kenapa Gunung Vesuvius meletus? Pada tanggal 24 Agustus 79 Masehi, Gunung Vesuvius meletus, menyemburkan lebih dari 4,8 kilometer kubik puing-puing hingga 32,1 kilometer di udara.
"Awan panas guguran kedua terjadi pada pukul 20.53 WIB. Jarak luncur 1.350 meter dan durasi 135 detik," ujar Hanik di BPPTKG, Jalan Cendana nomor 15, Kota Yogyakarta, Rabu (30/1).
Hanik menerangkan awan panas guguran ketiga terjadi pada pukul 21.41 WIB. Awan panas guguran ini memiliki jarak luncur kurang lebih 1.100 meter dengan durasi 111 detik.
"Semua awan panas guguran mengarah ke Kali Gendol. Akibat kejadian awan panas ini menyebabkan hujan abu tipis di sekitar Kota Boyolali, Kecamatan Musuk, Kecamatan Mriyan, Kecamatan Mojosongo, Kecamatan Teras, Kecamatan Simo yang ada di Kabupaten Boyolali. Selain itu hujan abu tipis juga terjadi di Kecamatan Kemalang, Kabupaten Klaten," ungkap Hanik.
Hanik menjabarkan kesimpulan telah terjadi awan panas guguran di Gunung Merapi dilakukan berdasarkan analisis visual kejadian dan deposit yang dilakukan BPPTKG. Dari dua hal itu, sambung Hanik, disimpulkan yang terjadi pada Selasa (29/1) malam adalah awan panas guguran dan bukan lava pijar.
"Dari depositnya, kita bisa membedakan apakah itu guguran (lava pijar) atau awan panas. Tadi pagi kita ke lapangan ya ini menunjukkan bahwa ini awan panas. Tadi kelihatan sekali. Tadi beredar foto Merapi ada putihnya itu ciri khas deposit awan panas," jelas Hanik.
Hanik menilai bahwa jarak luncur awan panas guguran yang terjadi semalam masih relatif pendek. Sehingga tidak ada peningkatan status Gunung Merapi.
"Status Gunung Merapi masih waspada. Masyarakat diimbau tidak panik, tetap tenang dan beraktivitas seperti biasa. Untuk radius 3 kilometer dari puncak Gunung Merapi agar dikosongkan dari aktivitas penduduk," tutup Hanik.
Baca juga:
Merapi Terus Keluarkan Lava Pijar, Pagi Ini tercatat 6 Kali
Gunung Merapi 5 Kali Muntahkan Lava, Zona Bahaya 3 Km dari Puncak
Merapi Keluarkan Lava Pijar, Masyarakat Diminta Jauhi Radius 3 Kilometer
Hujan Abu Tipis Kembali Terjadi di Lereng Merapi, 25 Ribu Masker Disiapkan
BPBD Jateng Pastikan 3 Kabupaten Terdampak Gunung Merapi Aman
Gunung Merapi Dua Kali Luncurkan Guguran Lava Pijar
Dari Merapi hingga Selatan Sunda, Dampak Bencana Alam bagi Pariwisata