Gunung Merapi Keluarkan Dua Guguran Lava Pijar
BPPTKG selama rentang waktu itu juga mendeteksi tujuh kali gempa guguran dengan amplitudo 4-45 mm selama 14.9-92 detik, dua kali gempa hembusan dengan amplitudo 20-60 mm selama 24.2-29.4 detik, satu kali gempa Hybrid dengan amplitudo 4 mm selama 8,2 detik, serta dua kali gempa vulkanik dangkal dengan amplitudo 60-70 mm
Gunung Merapi meluncurkan dua kali guguran lava pijar dengan jarak luncur 600-700 meter ke arah Kali Gendol, Minggu (24/3).
Kepala BPPTKG Hanik Humaida mengatakan luncuran guguran lava tersebut teramati melalui CCTV pada periode pengamatan pukul 00.00 hingga 06.00.
-
Kapan Gunung Merapi meletus? Awan panas guguran itu terjadi pukul 20.26 WIB yang mengarah ke barat daya (Kali Bebeng) arah angin ke timur.
-
Apa yang terlihat meluncur dari kawah Gunung Merapi? Semakin dekat ke puncak, terlihat sebuah guguran lava meluncur dari kawah dengan batu-batunya yang masih merah memancarkan nyala api.
-
Dimana Gunung Merapi terletak? Gunung Merapi yang berada di perbatasan Jawa Tengah dan Yogyakarta mengalami 71 kali gempa guguran.
-
Di mana batuan jumbo di Gunung Merapi ditemukan? Saat menyusuri kawasan hulu Sungai Boyong yang berada di area Taman Nasional Gunung Merapi, tim kanal YouTube Jogja Plus menemukan banyak batuan berukuran jumbo.
-
Kapan Gunung Semeru meletus? Gunung Semeru terus bergejolak dalam beberapa pekan terakhir. Terbaru gunung tertinggi di Pulau Jawa itu kembali erupsi pada Minggu (31/12) dini hari. Letusannya disertai lontaran abu yang mengarah ke arah selatan dan barat daya.
-
Apa yang dikeluarkan Gunung Merapi pada Rabu dini hari? Gunung Merapi bergejolak lagi. Pada Rabu (2/8) dini hari pukul 00.00 hingga pagi pukul 06.00, gunung api paling aktif di tanah Jawa ini mengeluarkan 8 kali guguran lava.
Selama kurun itu, asap kawah tidak teramati. Cuaca di gunung cerah dan berawan. Angin bertiup lemah ke arah timur laut dengan suhu udara 15 sampai 21,6 derajat Celsius, kelembaban udara 77-84 persen, dan tekanan udara 627.45-687.8 mmHg.
BPPTKG selama rentang waktu itu juga mendeteksi tujuh kali gempa guguran dengan amplitudo 4-45 mm selama 14.9-92 detik, dua kali gempa hembusan dengan amplitudo 20-60 mm selama 24.2-29.4 detik, satu kali gempa Hybrid dengan amplitudo 4 mm selama 8,2 detik, serta dua kali gempa vulkanik dangkal dengan amplitudo 60-70 mm selama 20-22 detik.
Hingga saat ini BPPTKG mempertahankan status Gunung Merapi pada Level II atau Waspada, dan untuk sementara tidak merekomendasikan kegiatan pendakian kecuali untuk kepentingan penyelidikan dan penelitian yang berkaitan dengan mitigasi bencana.
Diimbay warga tidak melakukan aktivitas dalam radius tiga kilometer dari puncak Gunung Merapi. Selain itu, karena jarak luncuran guguran awan panas semakin jauh, BPPTKG mengimbau warga yang tinggal di kawasan alur Kali Gendol meningkatkan kewaspadaan.
Masyarakat juga diminta tidak terpancing isu-isu mengenai erupsi Gunung Merapi yang tidak jelas sumbernya dan tetap mengikuti arahan aparat pemerintah daerah atau menanyakan langsung ke Pos Pengamatan Gunung Merapi, melalui media sosial BPPTKG atau ke kantor BPPTKG. Seperti diberitakan Antara.
Baca juga:
Gunung Merapi Muntahkan Lava Pijar Sebanyak 3 Kali
Gunung Merapi Keluarkan Awan Panas Guguran Sejauh 1,5 Kilometer
Antisipasi Guguran Lava, Warga Lereng Gunung Merapi Hidupkan Ronda
Pagi Ini Gunung Merapi Keluarkan Dua Kali Awan Panas Guguran
Keluarkan 7 Kali Awan Panas, Status Gunung Merapi Masih Waspada