Gunung Merapi Letuskan Awan Panas Setinggi 1.500 Meter
Menurut dia, akibat awan panas letusan tersebut tidak menimbulkan hujan abu di wilayah Kabupaten Sleman.
Gunung Merapi mengeluarkan awan panas letusan, Sabtu (9/11) pukul 06.21 WIB. Awan panas letusan ini memiliki tinggi kolom kurang lebih 1500 meter dari puncak Gunung Merapi.
Kepala Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) Yogyakarta, Hanik Humaida membenarkan terjadinya awan panas letusan di Gunung Merapi pada pukul 06.21 WIB.
-
Kapan Gunung Merapi meletus? Awan panas guguran itu terjadi pukul 20.26 WIB yang mengarah ke barat daya (Kali Bebeng) arah angin ke timur.
-
Kapan Gunung Semeru meletus? Gunung Semeru terus bergejolak dalam beberapa pekan terakhir. Terbaru gunung tertinggi di Pulau Jawa itu kembali erupsi pada Minggu (31/12) dini hari. Letusannya disertai lontaran abu yang mengarah ke arah selatan dan barat daya.
-
Apa yang terlihat meluncur dari kawah Gunung Merapi? Semakin dekat ke puncak, terlihat sebuah guguran lava meluncur dari kawah dengan batu-batunya yang masih merah memancarkan nyala api.
-
Dimana Gunung Merapi terletak? Gunung Merapi yang berada di perbatasan Jawa Tengah dan Yogyakarta mengalami 71 kali gempa guguran.
-
Di mana batuan jumbo di Gunung Merapi ditemukan? Saat menyusuri kawasan hulu Sungai Boyong yang berada di area Taman Nasional Gunung Merapi, tim kanal YouTube Jogja Plus menemukan banyak batuan berukuran jumbo.
-
Apa yang dikeluarkan Gunung Merapi pada Rabu dini hari? Gunung Merapi bergejolak lagi. Pada Rabu (2/8) dini hari pukul 00.00 hingga pagi pukul 06.00, gunung api paling aktif di tanah Jawa ini mengeluarkan 8 kali guguran lava.
"Awan panas letusan Gunung Merapi terjadi pada 9 November 2019 pukul 06.21 WIB. Awan panas letusan terpantau memiliki ketinggian kolom letusan 1500 meter dari puncak. Arah condong ke barat," ujar Hanik.
Letusan Awan Panas Miliki Amplitudo Max 65 mm dan Durasi 160 Detik
Awan panas letusan, sambung Hanik tercatat di seismogram BPPTKG Yogyakarta. Dari data seismogram diketahui awan panas letusan memiliki amplitudo max. 65 mm dan durasi kurang lebih 160 detik.
Hingga saat ini BPPTKG masih menetapkan status Gunung Merapi pada level II atau Waspada. Status waspada ini telah ditetapkan sejak 21 Mei 2018.
BPPTKG Yogyakarta merekomendasikan area dalam radius 3 km dari puncak Gunung Merapi agar tidak ada aktivitas manusia. Masyarakat dapat beraktivitas seperti biasa di luar radius 3 km dari puncak Gunung Merapi.
(mdk/ded)