Gunung Merapi Muntahkan Awan Panas Guguran Sejauh 1.500 Meter
Hingga saat ini BPPTKG mempertahankan status Gunung Merapi pada Level II atau waspada dan untuk sementara tidak merekomendasikan kegiatan pendakian kecuali untuk kepentingan penyelidikan dan penelitian yang berkaitan dengan mitigasi bencana.
Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) menyebutkan Gunung Merapi meluncurkan awan panas guguran pada Rabu pagi, dengan jarak luncuran 1.500 meter. Luncuran awan panas guguran itu terjadi pada Rabu, pukul 04.23 WIB, dengan durasi 150 detik mengarah ke Kali Gendol.
Berdasarkan pengamatan BPPTKG sejak pukul 00.00 hingga 06.00 WIB, selain awan panas guguran juga teramati dua kali guguran lava pijar ke hulu Kali Gendol dengan jarak luncur 750-900 meter.
-
Kapan Gunung Merapi meletus? Awan panas guguran itu terjadi pukul 20.26 WIB yang mengarah ke barat daya (Kali Bebeng) arah angin ke timur.
-
Apa yang terlihat meluncur dari kawah Gunung Merapi? Semakin dekat ke puncak, terlihat sebuah guguran lava meluncur dari kawah dengan batu-batunya yang masih merah memancarkan nyala api.
-
Dimana Gunung Merapi terletak? Gunung Merapi yang berada di perbatasan Jawa Tengah dan Yogyakarta mengalami 71 kali gempa guguran.
-
Di mana batuan jumbo di Gunung Merapi ditemukan? Saat menyusuri kawasan hulu Sungai Boyong yang berada di area Taman Nasional Gunung Merapi, tim kanal YouTube Jogja Plus menemukan banyak batuan berukuran jumbo.
-
Kapan Gunung Semeru meletus? Gunung Semeru terus bergejolak dalam beberapa pekan terakhir. Terbaru gunung tertinggi di Pulau Jawa itu kembali erupsi pada Minggu (31/12) dini hari. Letusannya disertai lontaran abu yang mengarah ke arah selatan dan barat daya.
-
Apa yang dikeluarkan Gunung Merapi pada Rabu dini hari? Gunung Merapi bergejolak lagi. Pada Rabu (2/8) dini hari pukul 00.00 hingga pagi pukul 06.00, gunung api paling aktif di tanah Jawa ini mengeluarkan 8 kali guguran lava.
Pada periode itu, asap kawah tidak teramati. Cuaca di gunung itu berawan dan mendung. Angin bertiup lemah ke arah barat dengan suhu udara 18,2-21,4 derajat Celsius, kelembaban udara 69-97 persen, dan tekanan udara 569.3-710.2 mmHg.
Seperti dilansir dari Antara, terekam satu kali gempa awan panas dengan amplitudo 55 mm selama 150.5 detik, 11 kali gempa guguran dengan amplitudo 2-25 mm selama 15.8-93.3 detik, satu kali gempa embusan dengan amplitudo 6 mm selama 24.4 detik, satu kali gempa frekuensi rendah dengan amplitudo 4 mm selama 21.5 detik, dan dua kali gempa fase banyak dengan amplitudo 2-4 mm selama 6.5-7.9 detik.
Hingga saat ini BPPTKG mempertahankan status Gunung Merapi pada Level II atau waspada dan untuk sementara tidak merekomendasikan kegiatan pendakian kecuali untuk kepentingan penyelidikan dan penelitian yang berkaitan dengan mitigasi bencana.
BPPTKG mengimbau warga tidak melakukan aktivitas dalam radius tiga kilometer dari puncak Gunung Merapi. Sehubungan dengan kejadian guguran awan panas yang jarak luncurnya semakin jauh, BPPTKG mengimbau warga yang tinggal di kawasan alur Kali Gendol meningkatkan kewaspadaan.
Masyarakat juga diminta tidak terpancing isu-isu mengenai erupsi Gunung Merapi yang tidak jelas sumbernya dan tetap mengikuti arahan aparat pemerintah daerah atau menanyakan langsung ke Pos Pengamatan Gunung Merapi, media sosial BPPTKG, atau kantor BPPTKG.
Baca juga:
Pagi Ini, Dua Awan Panas Guguran Meluncur Dari Gunung Merapi
Gunung Merapi Keluarkan Dua Guguran Lava Pijar
Gunung Merapi Muntahkan Lava Pijar Sebanyak 3 Kali
Gunung Merapi Keluarkan Awan Panas Guguran Sejauh 1,5 Kilometer
Antisipasi Guguran Lava, Warga Lereng Gunung Merapi Hidupkan Ronda
Pagi Ini Gunung Merapi Keluarkan Dua Kali Awan Panas Guguran