Gunung Merapi Muntahkan Lava Pijar Sebanyak 3 Kali
Selain muntahkan lava, puluhan gempa juga terjadi dengan amplitudo yang beragam. BPPTKG merekomendasikan untuk melarang aktivitas pendakian, dan mengimbau warga tidak melakukan aktivitas dalam radius tiga kilometer dari puncak.
Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) mencatat Gunung Merapi muntahkan lava pijar ke arah hulu Kali Gendol, Senin (18/3).
Kepala BPPTKG Hanik Humaida melalui laporan periodik pengamatan mulai pukul 00.00-06.00 WIB di Yogyakarta menyebutkan, guguran lava pijar yang teramati dari CCTV sebanyak tiga kali ke arah Kali Gendol tersebut memiliki jarak luncur maksimum 900 meter.
-
Kapan Gunung Merapi meletus? Awan panas guguran itu terjadi pukul 20.26 WIB yang mengarah ke barat daya (Kali Bebeng) arah angin ke timur.
-
Dimana Gunung Merapi terletak? Gunung Merapi yang berada di perbatasan Jawa Tengah dan Yogyakarta mengalami 71 kali gempa guguran.
-
Apa yang terlihat meluncur dari kawah Gunung Merapi? Semakin dekat ke puncak, terlihat sebuah guguran lava meluncur dari kawah dengan batu-batunya yang masih merah memancarkan nyala api.
-
Di mana batuan jumbo di Gunung Merapi ditemukan? Saat menyusuri kawasan hulu Sungai Boyong yang berada di area Taman Nasional Gunung Merapi, tim kanal YouTube Jogja Plus menemukan banyak batuan berukuran jumbo.
-
Bagaimana cara menjelajahi area sekitar Gunung Merapi? Lava Tour Merapi merupakan salah satu wisata Merapi yang menawarkan petualangan menyusuri area sekitar Gunung Merapi. Ada banyak agen wisata yang membuka Lava Tour Merapi. Biasanya paket Lava Tour Merapi berupa berkeliling area bekas letusan Merapi lengkap dengan Jeep dan pemandu.
-
Apa yang dikeluarkan Gunung Merapi pada Rabu dini hari? Gunung Merapi bergejolak lagi. Pada Rabu (2/8) dini hari pukul 00.00 hingga pagi pukul 06.00, gunung api paling aktif di tanah Jawa ini mengeluarkan 8 kali guguran lava.
"Pada periode pengamatan itu juga tercatat sejumlah aktivitas kegempaan di gunung api itu, di antaranya gempa guguran sebanyak 26 kali dengan amplitudo 2-55 mm selama 14.5-92.9 detik, sekali gempa embusan dengan amplitudo 5 mm, selama 19.8 detik, sekali gempa vulkanik dangkal dengan amplitudo 80 mm selama 28.7 detik, dan dua kali gempa tektonik lokal dengan amplitudo 3-12 mm selama 34.8-37.8 detik," terangnya kepada wartawan.
Secara visual asap kawah di gunung itu tidak teramati. Suhu udara 18-29.5 derajat celsius dengan kelembapan udara 65-92 persen, dan tekanan udara 854.6-944.7 mmHg.
Hingga saat ini BPPTKG masih mempertahankan status Gunung Merapi pada Level II atau Waspada, dan untuk sementara tidak merekomendasikan kegiatan pendakian kecuali untuk kepentingan penyelidikan dan penelitian yang berkaitan dengan mitigasi bencana.
BPPTKG mengimbau warga tidak melakukan aktivitas dalam radius tiga kilometer dari puncak Gunung Merapi.
Sehubungan dengan kejadian guguran awan panas guguran dengan jarak luncurnya semakin jauh, BPPTKG mengimbau warga yang tinggal di kawasan alur Kali Gendol meningkatkan kewaspadaan.
"Masyarakat juga diminta tidak terpancing isu-isu mengenai erupsi Gunung Merapi yang tidak jelas sumbernya, dan tetap mengikuti arahan aparat pemerintah daerah atau menanyakan langsung ke Pos Pengamatan Gunung Merapi, media sosial BPPTKG atau ke kantor BPPTKG," imbaunya.
Baca juga:
Gunung Merapi Keluarkan Awan Panas Guguran Sejauh 1,5 Kilometer
Antisipasi Guguran Lava, Warga Lereng Gunung Merapi Hidupkan Ronda
Pagi Ini Gunung Merapi Keluarkan Dua Kali Awan Panas Guguran
Keluarkan 7 Kali Awan Panas, Status Gunung Merapi Masih Waspada
Gunung Merapi Semburkan 7 Kali Awan Panas
Gunung Merapi Kembali Luncurkan Awan Panas Guguran Sejauh 1,1 Km