Gunung Merapi Siaga, BNPB Gandeng Kemenkes Siapkan Tes Covid-19 di Pengungsian
Tes Covid-19 sebagai upaya untuk mencegah lokasi pengungsian menjadi klaster baru penyebaran virus corona.
Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) berkoordinasi dengan Balai Besar Teknik Kesehatan Lingkungan dan Pengendalian Penyakit Kementerian Kesehatan D.I Yogyakarta menyiapkan rapid test Covid-19 untuk pengungsi terdampak erupsi Gunung Merapi. Hal ini untuk mencegah lokasi pengungsian menjadi klaster baru penyebaran virus corona.
"Jadi mereka berupaya jika pengungsi sudah di tempat, mereka akan menyiapkan rapid test di tempat pengungsian. Itu dari Kementerian Kesehatan," kata Direktur Mitigasi Bencana BNPB Johny Sumbung saat dihubungi Liputan6.com, Sabtu (7/11).
-
Kapan Gunung Merapi meletus? Awan panas guguran itu terjadi pukul 20.26 WIB yang mengarah ke barat daya (Kali Bebeng) arah angin ke timur.
-
Bagaimana cara BPPTKG mengamati aktivitas Gunung Merapi? Kepala BPPTKG Yogyakarta, Agus Budi Santoso, mengatakan bahwa berdasarkan pengamatan selama enam jam, lava pijar mengalir ke arah barat daya atau ke arah Kali Bebeng.
-
Kapan Gunung Semeru meletus? Gunung Semeru terus bergejolak dalam beberapa pekan terakhir. Terbaru gunung tertinggi di Pulau Jawa itu kembali erupsi pada Minggu (31/12) dini hari. Letusannya disertai lontaran abu yang mengarah ke arah selatan dan barat daya.
-
Di mana batuan jumbo di Gunung Merapi ditemukan? Saat menyusuri kawasan hulu Sungai Boyong yang berada di area Taman Nasional Gunung Merapi, tim kanal YouTube Jogja Plus menemukan banyak batuan berukuran jumbo.
-
Dimana Gunung Merapi terletak? Gunung Merapi yang berada di perbatasan Jawa Tengah dan Yogyakarta mengalami 71 kali gempa guguran.
-
Apa yang dimaksud dengan Naskah Merapi-Merbabu? Dikutip dari Wikipedia, naskah-naskah Merapi-Merbabu adalah kumpulan naskah yang ditemukan di kawasan pegunungan Merapi dan Merbabu, Jawa Tengah. Naskah-naskah ini umumnya ditulis dalam aksara Buda.
Menurut dia, warga sekitar Gunung Merapi yang mengungsi nantinya harus tetap menerapkan prtotokol kesehatan sebagai upaya mencegah penularan virus. Misalnya, menjaga jarak aman, memakai masker, hingga mencuci tangan.
Sementara, warga yang lanjut usia (lansia) dan memiliki penyakit penyerta atau komorbid akan dipisahkan dengan masyarakat umum. Sebab, mereka merupakan kelompok yang rentan terpapar Covid-19.
"Dinas kesehatan masing-masing kabupaten/kota berperan aktif dalam rangka mengawasi kondisi di lapangan. Terutama, orang-orang lansia," jelas Johny.
Sebelumnya, Bupati Sleman Daerah Istimewa Yogyakarta, Sri Purnomo menetapkan masa tanggap darurat bencana erupsi Gunung Merapi mulai 5 hingga 30 November 2020.
Penetapan itu sebagai tindak lanjut dari Surat Badan Geologi Nomor 523/45/BGV KG/2020 tanggal 5 November 2020 tentang Peningkatan Status Aktivitas Gunung Merapi dari Waspada ke Siaga.
Dengan status aktivitas Gunung Merapi naik menjadi level III (Siaga), maka dilakukan pengungsian terbatas bagi kelompok rentan ke barak pengungsian. Ini sesuai rekomendasi bahaya yaitu 5 kilometer dan puncak Gunung Merapi.
Adapun warga kelompok rentan ini terdiri dari lansia, balita, ibu hamil, anak-anak, difabel dan warga yang sedang sakit.
Kemudian Pemkab Sleman juga menyiagakan ambulans "Sleman Emergency Service" (SES) dengan operasional siaga 24 jam penuh. Ada sebanyak 36 unit ambulans SES siap dimobilisasi jika dibutuhkan saat darurat.
Reporter: Lizsa Egeham
(mdk/ray)