Gunung Semeru Terbakar, Pendaki Diminta Hanya Sampai Ranu Kumbolo
Balai Besar Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (BB TNBTS) telah menerbitkan surat pengumuman berisi larangan tersebut. Surat berlaku sejak 19 September 2019 hingga batas yang belum ditentukan hingga dikeluarkan surat pemberitahuan berikutnya.
Para pendaki Gunung Semeru untuk sementara waktu tidak bisa mencapai ke Puncak Mahameru. Pendakian hanya diperbolehkan sampai Ranu Kumbolo sebagai batas pendakian.
Kepala Balai Besar Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (BB TNBTS), John Kenedie telah menerbitkan surat pengumuman berisi larangan tersebut. Surat berlaku sejak 19 September 2019 hingga batas yang belum ditentukan hingga dikeluarkan surat pemberitahuan berikutnya.
-
Kapan Gunung Semeru meletus? Gunung Semeru terus bergejolak dalam beberapa pekan terakhir. Terbaru gunung tertinggi di Pulau Jawa itu kembali erupsi pada Minggu (31/12) dini hari. Letusannya disertai lontaran abu yang mengarah ke arah selatan dan barat daya.
-
Apa yang terjadi pada Gunung Semeru? Gunung Semeru yang memiliki ketinggian 3.676 meter di atas permukaan laut (mdpl) di perbatasan Kabupaten Lumajang dengan Malang, Jawa Timur (Jatim), kembali erupsi disertai dengan letusan abu vulkanik.
-
Kapan Gunung Patenggeng terbentuk? Menurut tim Geologi, Gunung Patenggeng merupakan gunung purba berusia jutaan tahun.
-
Bagaimana tinggi kolom letusan Gunung Semeru? Tinggi Letusan Menurutnya, tinggi kolom letusan teramati sekitar 800 meter di atas puncak Semeru atau sekitar 4..476 meter di atas permukaan laut.
-
Kapan Gunung Seulawah Agam meletus? Dari segi sejarah erupsinya, tidak diketahui pasti kapan terjadinya letusan tersebut.
-
Kenapa pendakian Gunung Gede Pangrango ditutup? Keputusan tersebut dampak cuaca ekstrem yang diperkirakan masih berlangsung hingga bulan depan sehingga dapat mengancam keselamatan pendaki.
Surat menjelaskan telah terjadi kebakaran di jalur pendakian Gunung Semeru, tepatnya di kawasan Sumber Mani-Arcopodo-Kelik pada 17 September 2019. Guna keamanan pendakian, sejak 19 September 2019, pihak yang berkepentingan hanya dibatasi hingga Ranu Kumbolo.
"Bahwa jalur pendakian tetap dibuka dengan rekomendasi tidak melakukan pendakian hingga Kalimati dan Puncak Mahameru. Batas aman pendakian dibatasi hingga Ranu Kumbolo," demikian dua poin dalam surat yang diterima Merdeka.com, Jumat (20/9).
Sementara Ahmad Arifin, Humas TNBTS mengatakan kebakaran sempat padam, tetapi kembali muncul titik api di jalur pendakian sekitar Kalimati, Kamis (19/9) siang kemarin. Semua pendaki pun sudah disisir dan diminta turun.
"Sehingga petugas kembali untuk memantau dan menyisir. Tetapi pendaki di Kalimati sudah disterilkan, sudah tidak ada lagi pendaki di atas," terangnya.
Kebakaran sendiri terdeteksi awal pada 16 September 2019 siang, walaupun jumlah titik api relatif kecil. Karena kondisi alam di bertebing dan terjal, api susah dipadamkan sehingga terus bergerak meluas.
"Perkiraan awal sekitar 6 hektare. Kita masih hitung ulang dan menyelidiki penyebab kebakaran," ungkapnya.
Sisa api atau bara masih ditemukan di lokasi, apalagi dalam cuaca yang panas terik dan angin. Karena itu petugas masih terus memantau dan siaga.
Baca juga:
Kebakaran Hanguskan Puncak Gunung Ile Mandiri Flores Timur
1 Orang Ditetapkan Tersangka Kasus Pembakaran Hutan Lindung di Flores Timur
Terkendala Air, Pemadaman Kebakaran di Gunung Slamet Pakai Ranting
Kerugian atas Kebakaran Hutan Gunung Merbabu Diperkirakan Rp300 Juta
Hutan Gunung Ile Mandiri Flores Timur Terbakar Sejak Senin Siang