Guru harusnya jadi teladan, mengapa cabuli muridnya?
Kasus terakhir, Kepsek SMKN 4 Bandung melecehkan sekitar 5 orang siswinya.
Untuk kesekian kalinya, kasus pencabulan yang melibatkan seorang pengajar kembali terjadi di Tanah Air. Ini jelas mencoreng dunia pendidikan Indonesia di tengah semangat menghasilkan anak bangsa yang berkualitas.
Kali ini pelaku tindakan asusila itu adalah Kepala Sekolah (Kepsek) SMKN 4 Bandung, berinisial AD. Pria yang juga menjabat sebagai guru bidang studi Kewarganegaraan ini sudah lama melecehkan para siswinya.
Alasan yang ditawarkan mengajak para siswa mencari hiburan dengan berkaraoke. Di balik itu, dia memanfaatkan kehadiran para siswa untuk melampiaskan nafsu bejatnya.
Perilaku AD menunjukkan semakin bobroknya moral pendidik di Indonesia. Institusi sekolah yang seharusnya menjadi tempat pembentukan moral, kini tidak dapat lagi dipercaya.
Pakar Sosiolog Musni Umar mengatakan, kasus pencabulan ini sangat menyedihkan. Padahal sekolah merupakan tempat orangtua menitipkan anaknya, untuk diajarkan budi pekerti dan moral. Tak hanya itu, orangtua juga mempercayakan masa depan anaknya di sekolah.
"Orang tua itu setelah dia mendidik, membina dan merawat anaknya di rumah, institusi kedua yang bisa dipercaya adalah guru di sekolah. Tapi peristiwa yang menimpa siswi SMA itu menambah deretan adanya perilaku-perilaku yang buruk dari pihak sekolah, kepala sekolah, wakil kepala sekolah beserta guru-guru," papar Musni saat dihubungi merdeka.com, Selasa (4/6).
Menurut Musni, hal-hal itu terjadi lantaran orangtua melepas pengawasan dan mempercayakan anaknya kepada sekolah. Padahal, pengawasan dari orangtua tidak boleh lepas.
"Orangtua harus selalu mengawasi anak-anaknya, kapan pulangnya, kapan perginya, apabila ada pelajaran tambahan dipantau. Ortu tidak boleh lepas tangan begitu saja percayakan kepada sekolah," ujarnya.
Kemudian, lanjut Musni, Dinas Pendidikan, juga wajib memantau kinerja guru dan sekolahan. "Pemerintah bisa tidak bisa harus selalu melakukan pengawasan kepada guru-guru itu sendiri, terutama Dinas Pendidikan setempat," ujarnya.
Terakhir, tambah Musni, masyarakat juga ikut aktif berperan serta memantau aktivitas sekolah di lingkungan setempat.
Musni berharap orang tua, masyarakat, dan pemerintah tidak tinggal diam melihat serangkaian kasus pelecehan yang dilakukan pendidik. Semuanya harus mendesak pelaku untuk diproses hukum sebagaimana mestinya.
"Kita harus mendorong pelaku untuk dihukum dan peristiwa ini tidak terulang. Masyarakat juga harus semakin waspada, artinya jangan terlalu percaya dengan institusi sekolah lagi," tutupnya.