H+5 Usai Banjir Bandang Lebak, Warga Sangat Butuh Alat Berat untuk Bersihkan Lumpur
Warga Desa Sajira Mekar, Lebak yang merupakan salah satu wilayah terdampak banjir bandang yang cukup parah, meminta pemerintah daerah maupun pusat dapat membantu pembersihan puing dan lumpur pasca banjir.
Warga Desa Sajira Mekar, Lebak yang merupakan salah satu wilayah terdampak banjir bandang yang cukup parah, meminta pemerintah daerah maupun pusat dapat membantu pembersihan puing dan lumpur pasca banjir.
Puing-puing dan lumpur pasca banjir masih memenuhi permukiman yang menyebabkan warga belum dapat kembali ke rumah dan beraktivitas. Jajang Nurjaman salah satu warga mengatakan, sampai saat ini warga masih berusaha membersihkan puing-puing dan lumpur dengan alat seadanya. Sedangkan alat berat seperti backhoe dan truk pengangkut masih belum masuk ke wilayahnya.
-
Di mana banjir bandang ini terjadi? Gubernur Sumatera Barat (Sumbar) Mahyeldi meminta bantuan dana Rp1,5 triliun untuk penanganan bencana alam banjir bandang di daerahnya.
-
Dimana banjir bandang terjadi? Terjangan banjir bandang telah meluluhlantakkan rumah-rumah warga di Ganting, Pesisir Selatan, Sumatera Barat.
-
Siapa yang terkena dampak banjir bandang? Terjangan banjir bandang telah meluluhlantakkan rumah-rumah warga di Ganting, Pesisir Selatan, Sumatera Barat.
-
Bagaimana cara mencegah banjir bandang? Untuk mengurangi risiko banjir bandang, langkah-langkah dapat diambil seperti membangun tanggul atau bendungan untuk menahan air, membuat daerah resapan air agar tanah dapat menyerap air dengan baik, dan juga membuat saluran air yang baik untuk mengalirkan air dengan lancar dan mencegah banjir.
-
Apa itu Bingka khas Banjar? Kue tersebut disebut dengan Bingka yang secara kasat mata mirip seperti kue lumpur.
-
Kapan bandara Lolak diresmikan? Bandar udara (bandara) di Provinsi Sulawesi Utara kian bertambah, kini baru saja beroperasi bandara Lolak di Bolaang Mongondow, Minggu (18/2).
"Belum ada, padahal akses memungkinkan masuk ke sini, tapi belum ada aja. Kalo hanya mengandalkan pikap milik warga itu lambat. Buktinya sampai hari ini paling hanya di kisaran 20 persen saja sampah, puing dan lumpur terangkut," kata Jajang, Senin (6/1).
Jajang mengatakan puing-puing dan lumpur sangat banyak, tanpa bantuan alat berat, proses pembersihan akan memakan waktu cukup lama bahkan akan memakan waktu berbulan-bulan.
"Sekarang kalau hanya mengandalkan tenaga, masyarakat juga kan kelelahan, tenaga banyak yang terkuras, dan itu memang wajar sebab sampah puing serta lumpur lumayan banyak sekali," imbuhnya.
Jajang mengatakan bantuan operasional seperti dump truck dari pemerintah amat lambat, padahal masyarakat sangat membutuhkan itu.
©2020 Merdeka.com/Dwi Prasetya
"Pemerintah harusnya mampu memetakan mana wilayah terdampak dan tidak, kalo itu terpetakan kan mudah daerah mana saja yang harus dikasih alat-alat tersebut. Kalau pemda tidak punya alat itu kan bisa minta bantuan ke pemprov atau sekalian ke pusat," kata jajang.
Jajang berharap pemerintah agar segera melakukan tindakan, dirinya berharap agar media dapat membantu menginformasikan agar pemerintah baik daerah, provinsi bahkan pusat bisa segera mengirimkan bantuan.
Baca juga:
12 Daerah di Jabodetabek Tetapkan Status Tanggap Darurat Setelah Banjir & Longsor
Puluhan Sekolah di Lebak Rusak Akibat Banjir, Kegiatan Belajar Mengajar Diliburkan
Banjir Bandang di Lebak, 17.200 Warga Mengungsi
Banjir Bandang di Lebak, Satu Keluarga Tewas Tertimbun Longsor
Atasi Banjir, Mendagri Persilakan Daerah Gunakan Anggaran Belanja Tak Terduga
Update BNPB: 46 Orang Tewas Akibat Banjir di Jabodetabek dan Banten