Hadiri Harlah NU secara Virtual, Megawati: PDIP Terus Berjalan Beriringan dengan NU
Megawati bersyukur hingga kini kedekatan kaum nasionalis dan kaum religius masih berjalan dengan erat. Begitupun hubungan PDI Perjuangan dan Nahdlatul Ulama sangat dekat dan selalu beriringan.
Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia (PDI-P), Megawati Soekarnoputri menghadiri perayaan khusus memperingati hari lahir (Harlah) Nahdlatul Ulama (NU) ke-96 secara hybrid. Dia pun menyampaikan yakin PDIP dan NU bisa jalan beriringan sehingga bisa mengatasi masalah kebangsaan saat ini.
"Saya sangat yakin jika PDI Perjuangan dapat terus berjalan beriringan dengan Nahdlatul Ulama, maka segala ancaman kebangsaan kita kebangsaan kita pasti bisa diatasi. Hal tersebut tentunya juga dapat menciptakan hal-hal baik yang luar biasa pada saat ini dan di masa yang akan datang," kata Mega dalam akun YouTube PDI-Perjuangan, Sabtu (12/2).
-
Apa yang diungkap Noel tentang pertemuan Prabowo dan Megawati? Wakil Ketua TKN Prabowo-Gibran, Immanuel Ebenezer alias Noel mengungkapkan ada sosok di internal PDIP yang berupaya menghalangi Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri bertemu dengan Ketua Partai Gerindra Prabowo Subianto. Sosok di internal PDIP itu adalah Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto.
-
Siapa yang memuji kemampuan Megawati di lapangan? Bahkan, pelatih dari tim lawan mengakui betapa sulitnya menghadapi Megawati.
-
Siapa pacar Megawati Hangestri? Dalam unggahannya itu, ia menandai akun bernama Dio Novandra yang merupakan kekasihnya.
-
Kapan Sri Sultan Hamengkubuwono II memerintah? Ia memerintah pada kurun waktu tahun 1792-1828.
-
Mengapa Megawati mendukung hak angket Pemilu? Ketua Tim Demokrasi Keadilan (TDK) Ganjar-Mahfud, Todung Mulya Lubis mengatakan, Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri mendukung hak angket untuk menyelidiki dugaan kecurangan dalam proses Pemilu 2024.
-
Mengapa Prabowo dan SBY ingin bertemu Megawati? Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto dan Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) menyatakan keinginan untuk melakukan pertemuan dengan Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri.
Megawati bersyukur hingga kini kedekatan kaum nasionalis dan kaum religius masih berjalan dengan erat. Begitupun hubungan PDI Perjuangan dan Nahdlatul Ulama sangat dekat dan selalu beriringan.
Pun, ia teringat saat Soekarno dengan Kyai Haji Hasyim Asyari dan Kyai Haji Abdul Wahab Hasbullah. Serta juga dengan banyak para kyai, pendiri, serta penggerak Nahdlatul Ulama lainnya.
"Saya tidak akan pernah lupa, selalu ingat Bung Karno diberi gelar oleh Nahdlatul Ulama yaitu Waliyul Amri Ad Dharuri Bi As Syaukah, gelar yang merupakan dukungan besar warga Nahdliyin pada kepemimpinan beliau yang disahkan dalam Muktamar Nahdlatul Ulama di Surabaya pada tahun 1954," ungkapnya.
Dia berjanji kedekatan Bung Karno dengan kyai dan warga Nahdliyin akan diteruskan. Dalam tindakan dan telah saya amanatkan kepada seluruh kaum nasionalis, juga para kader dan simpatisan PDI Perjuangan.
"Sekali lagi saya ucapkan selamat hari lahir Nahdlatul Ulama. Teruslah menyebarkan ahlus sunnah wal jamaah dan Islam yang rahmatan lil alamin. Serta meneguhkan komitmen kebangsaan," katanya.
Baca juga:
Potret Sosok Ainun Najib, Kader NU yang Secara Khusus Diminta 'Pulang' Oleh Jokowi
Gus Yahya: NU Ingin Jadi Bagian Pembangunan Ibu Kota Negara di Kaltim
Gus Yahya: Luhut Sahabat Nahdlatul Ulama, Beliau Sudah Jatuh Cinta ke NU
PBNU Ultimatum Admin Twitter @nahdlatululama Serahkan Akun ke Pengurus Baru
Tanggapan Ainun Najib Namanya Disebut Jokowi di Acara PBNU