Hadirkan Kecerian di Bulan Muharram, Banyuwangi Gelar Festival Anak Yatim
Melalui Festival Anak Yatim (FAY) menghadirkan kecerian bagi 1445 anak yatim di Banyuwangi.
Melalui Festival Anak Yatim (FAY) menghadirkan kecerian bagi 1445 anak yatim di Banyuwangi
Hadirkan Keceriaan di Bulan Muharram, Banyuwangi Gelar Festival Anak Yatim
Bulan Muharram yang identik dengan beragam kegiatan memuliakan anak yatim juga dihelat oleh Pemerintah Kabupaten Banyuwangi. Melalui Festival Anak Yatim (FAY) menghadirkan kecerian bagi 1445 anak yatim di Banyuwangi. "Kami ingin menjadi bagian dari anak-anak titipan Tuhan ini untuk mewujudkan impiannya. Menghadirkan keceriaan dan kebahagiaan bagi mereka," ungkap Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani saat membuka acara di Pendopo Shaba Swagata Blambangan, Rabu (26/7/2023).
-
Apa yang dibangun di Banyuwangi? Pabrik kereta api terbesar se-Asia Tenggara, PT Steadler INKA Indonesia (SII) di Banyuwangi mulai beroperasi.
-
Apa yang dimaksud dengan santet Banyuwangi? Santet Banyuwangi punya sejarah panjang sejak zaman kerajaan. Banyuwangi dikenal dengan julukan kota santet. Kini santet sering hanya dipahami sebagai sesuatu yang buruk, padahal tidak demikian.
-
Bagaimana cara Banyuwangi memanfaatkan insentif tersebut? “Sesuai arahan Bapak Wakil Presiden, kami pergunakan insentif ini secara optimal untuk memperkuat program dan strategi penghapusan kemiskinan di daerah. Kami juga akan intensifkan sinergi dan kolaborasi antara pemkab dan dunia usaha. Dana ini juga akan kami optimalkan untuk kegiatan yang manfaatnya langsung diterima oleh masyarakat,” kata Ipuk.
-
Dimana insentif diserahkan kepada Banyuwangi? Insentif tersebut diserahkan langsung Menteri Keuangan, Sri Mulyani, kepada Bupati Banyuwangi, Ipuk Fiestiandani, di Jakarta, Senin (6/11).
-
Apa penghargaan yang diraih Banyuwangi? Diserahkan Presiden RI Joko Widodo kepada Bupati Ipuk Fiestiandani di Istana Negara, Kamis (31/8/2023), Banyuwangi berhasil mempertahankan predikat Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Terbaik 2022 se-Jawa dan Bali.
-
Bagaimana Banyuwangi menggunakan insentif yang diterima? Sesuai arahan pusat, DIFK ini akan dipergunakan secara optimal untuk mendukung berbagai program yang bermanfaat bagi warga. Seperti program-program pengendalian inflasi untuk menjaga daya beli masyarakat, upaya penurunan stunting, peningkatan investasi, hingga penurunan kemiskinan,” jelas Ipuk.
Dari 1445 anak tersebut dibagi di seluruh kecamatan se-Kabupaten Banyuwangi. 300 anak lainnya dihadirkan di Pendopo.
Mereka dengan penuh keceriaan menyalurkan minat dan bakatnya dalam berbagai bidang. Mereka mengikuti kelas musik, melukis, memasak, origami hingga konten creator.
"Tidak sekadar main-main, tapi kita rangsang pula bakat dan minat anak-anak ini. Supaya mereka memiliki pengetahuan dan pengalaman untuk menentukan cita-cita mereka kelak," imbuh Ipuk.
Anak-anak Antusias Ikuti Beragam Kelas
Beragam kelas tersebut, diikuti dengan antusias oleh anak-anak. Mereka belajar di tiap kelas sesuai minatnya. Ahmad Ghezan, salah satu peserta, merasa bahagia bisa mengikuti kelas menulis dan belajar jadi konten creator. Bersama dengan anggota timnya, ia membuat vlog. Mulai dari merancang cerita, mengambil gambar hingga menjadi talentnya.
"Acara ini sangat menghibur, kami diajari banyak hal. Tadi video saya dilihat rame-rame sama Ibu Bupati. Malu tapi seneng juga" ungkap anak berusia 11 tahun ini.
Hal yang sama juga diungkapkan oleh Shola Aqso Isromi.
Ia bersama 20 teman-temannya dari kelas musik berkesempatan menunjukkan kemampuannya bermain angklung Sunda yang hari itu baru dipelajarinya.
- Banyuwangi Gelar Festival Wayang Kulit Selama Tiga Hari
- Dikemas dalam Festival Demokrasi Desa, Pilkades Banyuwangi Digelar secara Riang
- Kenang Sejarah, Kemendikbudristek & Pemkab Batanghari Bakal Gelar Festival Kota Minyak Bajubang
- Iraw Tengkayu XII Meriah, Ribuan Warga Saksikan Pelarungan Padaw Tuju Dulung
Tim angklung itu, didapuk untuk menunjukkan ketrampilannya memainkan lagu 'Indonesia Pusaka' dengan iringan angklung.
Tak dinyana, di tengah kepolosan anak-anak memainkan alat musik bambu yang digoyang-goyang itu, Bupati Ipuk tertarik untuk turut memainkannya. Tak ayal aplause meriah mengiringi permainan tersebut.
"Senangnya hari ini, kami bermain tapi juga dihibur," ungkap gadis berusia 10 tahun itu.
Sementara itu, Kepala Bagian Kesejahteraan Rakyat Setda Banyuwangi Yusdi Irawan menyebutkan bahwa kegiatan tersebut rutin diselenggarakan tiap tahun. "Namun, bukan berarti hanya setahun sekali. Namun, setiap kegiatan di lingkungan Pemerintah Kabupaten Banyuwangi, wajib ada santunannya," terangnya.
Untuk santunan kali ini diberikan kepada 1445 anak yatim se Kabupaten Banyuwangi dari lintas agama dan golongan. Masing-masing mendapatkan santunan sebesar Rp500 ribu yang berasal dari donasi, sumbangan ASN, hingga sponsorship.
"Terima kasih kepada semua pihak
yang telah menjadi kepanjangan tangan Allah SWT untuk memberikan rezeki kepada anak-anak kita ini,"
ungkap Yusdi.
Rangkaian FAY sendiri diawali pada Senin pagi (25/7/2023) dengan memberikan kelas kepengasuhan kepada sejumlah orang tua ataupun wali asuh anak yatim.
Dipandu oleh psikolog Betty Kumala Febriawati. Kelas ini bertujuan untuk mempererat ikatan batin antara anak dan orangtuanya.