Harapan istri, pemerintah gerak cepat bebaskan sandera Abu Sayyaf
"Secepatnya pemerintah bisa ke Filipina, mencari kejelasan. Berkomunikasi, negosiasi, supaya kita bisa tenang."
Hingga Sabtu (25/6), keberadaan 7 ABK yang disandera militan Abu Sayyaf, belum diketahui. Pihak keluarga pun, belum mendapat kabar terkait nasib suami mereka di tangan militan. Meski demikian, keluarga korban mempercayaai pemerintah dan TNI, bisa membebaskan 7 ABK itu.
Elona Rahmadani (33), istri dari salah satu ABK juru mudi TB Charles yang disekap militan, Robin Fiter (37), belum mendapatkan kabar apapun terkait suaminya, dan 6 ABK korban penyanderaan lainnya.
"Secepatnya pemerintah bisa ke Filipina, mencari kejelasan. Berkomunikasi, negosiasi, supaya kita bisa tenang. Kita percayakan pemerintah," kata Elona, saat berbincang bersama merdeka.com, di kediamannya, mes karyawan PT Rusianto Bersaudara di Sungai Lais, Samarinda, Sabtu (25/6) malam.
"Sejauh ini, belum ada dihubungi lagi oleh siapapun. Perusahaan juga bilang, kalau ada kabar, mengabarkan ke kita. Kepada pemerintah juga, kalau tidak kepada pemerintah, kepada siapa lagi? Kan kita warga negara Indonesia," sebut Elona.
Di kediaman Elona, menjadi tempat kumpul para istri dan anak ABK selamat maupun ABK yang disekap Abu Sayyaf. Kini, berdiri tenda untuk menyambut kedatangan sejak Jumat (24/6) lalu, yang didirikan oleh rekan-rekan kerja ABK TB Charles, sebagai bentuk solidaritas sesama ABK.
"Didirikan teman-teman ABK, untuk menunggu 6 ABK yang selamat. Ini untuk duduk tamu, supaya tidak kehujanan, tidak kepanasan saat berkumpul di sini," ujar Elona.
"Kalau bisa ya kita tunggu semuanya pulang. Ya, semuanya, 13 orang ABK baik yang selamat, maupun yang masih disandera, termasuk suami saya," tambah Alona.
Keluarga para ABK, beberapa di antaranya ada yang sempat datang ke kediaman Elona, Jumat (24/6) kemarin. Di antaranya dari Malang, Jawa Timur, anak dari ABK korban sandera, Muhammad Nasir. Namun, kembali pulang, untuk mengurus kuliahnya di Semarang, Jawa Tengah.
"Ada juga dari orangtuanya kapten Ferry Arifin (26) dari hulu Mahakam, yang sempat panik karena baca berita anaknya juga disandera," terang Elona.
Pun demikian dilontarkan Dian Megawati Ahmad (33), istri dari Ismail, yang juga ABK korban sandera.
"Kita tunggu dari pemerintah. Sampai sekarang belum ada ada kemajuan, belum ada kabar. Yang penting bagaimana pemerintah bisa segera tahu keberadaan suami kami, dan keadaannya," sebut Dian.
Diketahui, insiden penyanderaan kembali terjadi ketiga kalinya. Tujuh dari 13 ABK TB Charles, disandera militan Abu Sayyaf. Enam berhasil lolos setelah dilepas militan, dan meminta keenamnya mengabarkan kepada pemerintah dan perusahaan terkait penyanderaan. Militan juga disebut meminta tebusan 20 juta Ringgit Malaysia.
Keenam ABK tiba di Indonesia, di pelabuhan Semayang, Balikpapan, Kalimantan Timur, sekira pukul 09.00 WITA. Mereka menjalani pemeriksaan kesehatan dan kronologis detail kejadian, di markas TNI AL di Balikpapan.