Harga bahan baku naik, omzet produsen cincau rumahan di Malang turun
Produsen cincau di Kota Malang mengaku harus menaikkan harga sebelum Ramadan, lantaran pengaruh kenaikan harga bahan baku berupa kanji. Hariyati (30), pemilik industri rumahan cincau menaikkan harga dari semula Rp 24 ribu per blek menjadi Rp 27 ribu.
Produsen cincau di Kota Malang mengaku harus menaikkan harga sebelum Ramadan, lantaran pengaruh kenaikan harga bahan baku berupa kanji. Hariyati (30), pemilik industri rumahan cincau menaikkan harga dari semula Rp 24 ribu per blek menjadi Rp 27 ribu.
"Karena bahannya naik, harga kanji naik agak banyak, jadi ikut naik juga" kata Hariyati pemilik usaha Mak Cao di rumahnya, Jalan Zaenal Zakse Gang 1 Kota Malang, Sabtu (26/5).
-
Kapan promo Lazada Ramadan Sale berakhir? Makanya, jangan sampai melewatkannya, karena penawaran menarik ini hanya akan berlangsung sampai akhir bulan ini saja!
-
Apa yang meningkat di Pasar Tanah Abang menjelang Ramadan? Menjelang Ramadan, aktivitas jual beli di Pasar Tanah Abang mulai mengalami peningkatan.
-
Dimana aktivitas jual beli yang meningkat menjelang Ramadan? Menjelang Ramadan, aktivitas jual beli di Pasar Tanah Abang mulai mengalami peningkatan.
-
Apa yang ditawarkan Kuningan City Mall untuk merayakan Ramadan? Kuningan City Mall telah siap menyambut momen Ramadan Kareem dengan nuansa kebahagiaan dan berkah yang menghiasi setiap sudutnya. Dalam serangkaian acara spesial, pengunjung dapat menikmati berbagai hiburan mulai dari tarian khas Timur Tengah hingga karaoke bersama Aldi Taher.
-
Kapan bazar Ramadan di Jati Padang diadakan? Kegiatan ini dilakukan secara rutin setiap bulan suci Ramadan dengan tujuan saling berbagi di antara warga yang mampu kepada warga tidak mampu.
-
Apa tujuan bazar Ramadan di Jati Padang? Kegiatan ini dilakukan secara rutin setiap bulan suci Ramadan dengan tujuan saling berbagi di antara warga yang mampu kepada warga tidak mampu.
Hariyati menegaskan, saat Ramadan dan Hari Raya sebelumnya tidak menaikkan harga. Namun karena kenaikkan kali ini signifikan, dia terpaksa menyesuaikan harga jual.
"Turun paling Rp 200 per kilogram, tetapi naiknya cepat sekali," tegasnya setengah mengeluh.
Hariyati juga mengatakan, permintaan tahun ini tidak sebesar Ramadan tahun lalu. Penurunannya terjadi hampir separuhnya, dari sekitar 600 blek tahun lalu sekarang hanya 300 blek.
"Lebih ramai tahun yang kemarin. Kemarin itu bisa 550 blek sampai 600 blek. Ini juga ramai tapi lebih ramai tahun lalu," tegasnya.
Dugaan Hariati, penurunan permintaan tersebut dipengaruhi oleh musim panen buah blewah. Selain itu, puasa tahun ini terasa dingin, beberapa kali masih hujan, sehingga tidak banyak pembeli es cincau.
"Mungkin karena sekarang musim blewah juga. Kalau blewah murah, banyak yang beli blewah dicampur cincau. Hujan juga pengaruh, kalau musim panas bisa ramai sekali," kisahnya.
"Tahun lalu cincao masih belum dingin, sudah dibawa pembeli. Sangking ramainya," tambahnya.
Cincau sendiri diproduksi dari bahan dasar daun cao yang sudah dikeringkan. Daun yang mirip teh itu direbus selama empat jam dan diambil airnya.
Sari berupa air warna hijau kehitaman itu kemudian kembali direbus dengan ditambahkan tepung kanji, sembari diaduk dalam kondisi mendidih. Berikutnya baru dituangkan dalam cetakan atau wadah hingga menunggu dingin.
Proses pengolahan cincau membutuhkan waktu sekitar 7 sampai 8 jam sampai bisa dinikmati. Cincau buatan Hariyani, tanpa menggunakan bahan pengawet dan aman dikonsumsi hingga 4 hari.
"Hari Raya tetap menyediakan. Semuanya dipenuhi. Anak-anak pulang merayakan tapi diminta nyetok," tegasnya.
(mdk/cob)