Harganas 2022, Ganjar Beberkan Strategi dan Program Atasi Stunting di Jateng
Ganjar menjelaskan, persoalan stunting adalah tanggung jawab bersama dan tidak bisa diselesaikan oleh satu pihak saja. Terutama masalah pangan dan asupan bergizi untuk anak.
Presiden RI Joko Widodo menghadiri puncak peringatan Hari Keluarga Nasional (Harganas) 2022 di Medan, Sumatera Utara. Sejumlah tokoh juga tampak hadir, baik secara langsung maupun virtual.
Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo hadir secara virtual. Dia mengatakan, ada banyak cara untuk menyelesaikan persoalan berkeluarga seperti stunting.
-
Apa yang menjadi ciri khas fisik Ganjar Pranowo? Ganjar Pranowo merupakan salah satu calon presiden yang akan mengikuti kontestasi pemilihan presiden Indonesia 2024. Salah satu hal yang menjadi ciri khasnya secara fisik adalah rambut putih yang berkilau.
-
Kapan Ganjar Pranowo mulai beruban? Ganjar sendiri mengaku mulai tumbuh uban ketika masih duduk di bangku SMA, pada usia yang belum mencapai 20 tahun.
-
Bagaimana Alam Ganjar mendukung Ganjar Pranowo? Kini semakin dewasa, Alam memberikan dukungan penuh kepada sang ayah yang akan mencalonkan diri sebagai presiden pada tahun 2024. Ia bahkan hadir di berbagai momen penting mendukung Ganjar Pranowo.
-
Bagaimana Ganjar Pranowo mendukung Tour de Borobudur? Gubernur Jawa Tengah dua periode itu memang memberi support kepada penyelenggaraan Tour de Borobudur, setidaknya 8 tahun terakhir ini. Bahkan, ia juga menjadi salah satu peserta tiap event ini diselenggarakan.
-
Mengapa Ganjar Pranowo mendukung Tour de Borobudur? “Pertama saya mau menyampaikan terima kasih kepada panitia, yang mana sudah 23 tahun Tour de Borobudur berjalan. Memang sekitar 8 tahun terakhir saya mencoba support. Waktu itu tidak hanya soal penyelenggaraan event tapi kita membawa misi sport tourism,” tuturnya
-
Apa alasan Ganjar Pranowo pamit kepada warga? “Bapak ibu nuwun sewu nggih, kulo niku ajeng pamitan, soal e tanggal 5 September kulo pensiun, (bapak ibu permisi ya, saya mau pamitan. Soalnya tanggal 5 September sudah pensiun,” ucap Ganjar, seperti dikutip dari kanal YouTube pribadinya pada Selasa (8/8).
Ganjar menjelaskan, persoalan stunting adalah tanggung jawab bersama dan tidak bisa diselesaikan oleh satu pihak saja. Terutama masalah pangan dan asupan bergizi untuk anak.
"Ada banyak cara yang sebenarnya kalau stuntingnya tidak hanya sekedar pangan. Maka kalau kemudian kita ingin lebih sistematis, BKKBN sudah bekerjasama dengan kita," ujar Ganjar usai mengikuti Harganas 2022, Kamis (7/7).
Kasus stunting pada anak disebabkan antara lain karena buruknya akses vitamin dan makanan bergizi untuk anak. Lebih luas, kasus stunting muncul akibat ketidaksiapan orang tua untuk melakukan pernikahan dan merawat anak.
Terkait itu, Ganjar menyebutkan Provinsi Jawa Tengah memiliki program Jo Kawin Bocah atau jangan menikah dini. Hal itu dikarenakan menikah di usia muda bisa menyebabkan ketidaksiapan pasangan suami istri sebagai orang tua.
"Kalo toh mereka sudah memasuki usia menikah, diperiksa dulu. Suaminya diperiksa, istrinya diperiksa, setelah itu masuklah pernikahan. Begitu mereka menikah, ketika semuanya sehat, maka anaknya akan sehat," kata Ganjar.
Permasalahan lain usai pernikahan akan muncul pada saat istri hamil. Ganjar menuturkan, anak harus mendapatkan asupan bergizi. Sebagai jawabannya, orang nomor satu di Jawa Tengah itu membuat program JateNg GayeNg Nginceng WoNg MeteNg (5Ng).
Program itu akan melakukan pendampingan untuk ibu-ibu hamil di Jawa Tengah. Tujuannya, agar ibu-ibu hamil bisa dipastikan kondisi kesehatannya dan asupan bergizi untuk kandungan.
"Ketika muncul indikasi stunting, perbaikan gizi harus segera dilakukan. Desa bisa, PKK bisa, bidan pasti bisa. Atau mereka diajari mandiri, umpama memanfaatkan lahan, kemudian ketika lahiran mereka didampingi, insya Allah lahirnya sehat semua," tutur Ganjar.
Kendati demikian, jika kasus stunting sudah terlanjur terjadi, maka Ganjar mengatakan diperlukan intervensi pemerintah secara penuh agar anak yang terkena stunting bisa ditangani dengan cepat.
Sebagai informasi, penurunan stunting di Jawa Tengah memiliki tren yang bagus. Selama dua tahun terakhir penurunan stunting di Jawa Tengah mencapai sekitar 24 persen, sementara tingkat nasional sebesar 27,6 persen.
(mdk/ray)