Hari ini, 71 tahun lalu Chairil Anwar menulis puisi 'Doa'
Sang penyair yang sering pula mendapat julukan 'Binatang Jalang' memperuntukan puisi ini kepada pemeluk teguh.
Hari ini 13 November 1943, tepat 71 tahun, puisi 'Doa' karya sastrawan pelopor angkatan 45, Chairil Anwar ditulis. Puisi yang hampir dihafal oleh para pelajar karena menjadi puisi wajib dalam setiap lomba ditulis sastrawan kelahiran Medan, 26 Juli 1922.
Sastrawan yang tutup usia di umur 27 tahun ini meninggal pada 28 April 1949. Berpendidikan MULO (tidak tamat). Pernah menjadi redaktur 'Ge-langgang (ruang kebudayaan Siasat, 1948-49) dan redaktur Gema Suasana (1949).
Kumpulan sajaknya yang terkenal Deru Campur Debu (1949), Kerikil Tajam dan Yang Terampas dan Yang Putus (1949) dan, Tiga Menguak Takdir (bersama Rivai Apin dan Asrul Sani, 1950).
Sang penyair yang sering pula mendapat julukan 'Binatang Jalang' memperuntukan puisi ini kepada pemeluk teguh. Berikut puisi Doa tersebut:
Doa
Tuhanku.. Dalam termangu... Aku masih menyebut namaMu
Biar susah sungguh... Mengingat Kau penuh seluruh
cayaMu panas suci... tinggal kerdip lillin di dalam sunyi
Tuhanku... aku hilang bentuk... remuk
Tuhanku... aku mengembara di negeri asing
Tuhanku... di pintuMu aku mengetuk.. aku tidak bisa berpaling
13 November 1943