Hasil autopsi, ada kekerasan dan keretakan di kepala Dafa
"Ada kekerasan di bagian kepala, retak, dugaan pukulan benda tumpul, ada kekerasan bagian mata ada bekas seperti luka juga. Hasil autopsi nanti kita periksa ahli, kalau labfor namanya alat bukti surat, untuk menjadi ahli," kata Awi.
Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Awi Setiyono mengatakan, Dafa yang meninggal diduga mengalami kekerasan oleh ibu tirinya dan ayah kandungnya, mengalami keretakan di bagian kepala. Hal tersebut terungkap usai petugas melakukan pembongkaran makam bocah tersebut dan melakukan autopsi.
"Ada kekerasan di bagian kepala, retak, dugaan pukulan benda tumpul, ada kekerasan bagian mata ada bekas seperti luka juga," ujar Awi di Mapolda Metro Jaya, Rabu (26/10).
"Hasil autopsi nanti kita periksa ahli, kalau labfor namanya alat bukti surat, untuk menjadi ahli," sambungnya.
Atas peristiwa tersebut, lanjut Awi, ibu tiri korban enggan memberitahu penyebabnya. Namun, kata Awi, pihak kepolisian tetap akan menelusuri pelaku sebenarnya.
"Belum ngaku ibu tiri, tapi polisi enggak mengejar pengakuan," pungkasnya.
Sebelumnya, Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Awi Setiyo mengatakan, Dafa Mustaqim (7), sebelum meninggal mendapatkan siksaan dari orangtua kandungnya. Hal tersebut diakui oleh Dafa sebelum dirinya menghembuskan nafas terakhir.
"Polsek Cileduk dapat laporan dari SD Larangan, pada 19 Oktober, waktu itu dilihat oleh saksi dan wali kelas keluar darah di kepala (Dafa). Saat ditanya mengaku dipukul dengan sapu lidi oleh ibunya," ujarnya di Polda Metro Jaya, Senin (24/10).