Heboh Dosen UIN Suska Riau Singgung SARA pada Mahasiswa
Dalam rekaman itu, sang dosen juga membahas soal pemakaian cadar para mahasiswi hingga merembet ke unsur SARA, dan dugaan menghina dunia jurnalistik. Ketika itu, dosen dan mahasiswa yang mewakili teman-temannya sedang berdialog.
Beredar rekaman suara diduga dosen sekaligus wakil dekan Fakultas Ushuluddin Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim (Suska) Riau, menyinggung suku, agama, ras, dan antargolongan (SARA). Ucapan tersebut keluar mulut salah satu dosen laki-laki saat berdialog dengan salah satu mahasiswa.
Dalam rekaman itu, sang dosen juga membahas soal pemakaian cadar para mahasiswi hingga merembet ke unsur SARA, dan dugaan menghina dunia jurnalistik. Ketika itu, dosen dan mahasiswa yang mewakili teman-temannya sedang berdialog.
-
Di mana Laskar Pelangi bersekolah? Novel Laskar Pelangimenceritakan tentang kehidupan 10 anak di Desa Gantung, Kabupaten Gantung, Belitung Timur. Mereka berasal dari keluarga miskin yang menempuh pendidikan di suatu sekolah yang penuh dengan keterbatasan.
-
Kenapa para pelajar ini diamankan? Ratusan pelajar itu diamankan di empat lokasi di Jakarta Pusat pada Selasa (2/4) sore. "Hari ini kita mengamankan remaja yang konvoi berdalih berbagi takjil yang selalu membuat kerusuhan dan keonaran di jalan raya, sehingga membahayakan pengguna jalan maupun warga sekitar karena sering menutup jalan sambil teriak-teriak menyalakan petasan," kata Kapolres Metro Jakarta Pusat Kombes Pol Susatyo Purnomo Condro dalam keterangan tertulis.
-
Apa bentuk kekerasan yang terjadi di satuan pendidikan? KPAI menilai segala bentuk kekerasan anak pada satuan pendidikan mengakibatkan kesakitan fisik/psikis, trauma berkepanjangan, hingga kematian. Bahkan lebih ekstrem, anak memilih mengakhiri hidupnya.
-
Bagaimana cara kita menjaga lisan di masyarakat yang beragam? Dalam masyarakat yang beragam, penting untuk menggunakan bahasa yang inklusif dan tidak diskriminatif.
-
Apa yang dilakukan oleh pengusaha asal Karawang untuk pendidikan anaknya? Tidak hanya dermawan kepada orang lain, Hilman Gumilar juga tidak pernah pelit untuk memberikan fasilitas yang terbaik untuk anaknya. Hilman sampai rela mengeluarkan uang ratusan juta demi sang anak bisa mendapatkan pendidikan yang layak di sekolah terbaik.
-
Kapan kasus kekerasan antar pelajar meningkat? Data pengaduan yang dilaporkan ke KPAI pada awal 2024 tercatat sudah mencapai 141 kasus
Berawal dari Cadar
Mahasiswa laki-laki protes karena adanya dugaan pemakaian cadar yang diduga dilarang digunakan saat ujian di kampus itu.
Berikut dialog antara mahasiswa dengan dosen daklam rekaman itu. "Kalau mau ujian buka (cadar)," ujar dosen.
"Tapi kan itu pemaksaan namanya, Pak," jawab mahasiswa pria itu.
Dialog Direkam
Dialog berlanjut, dosen tersebut menyebut dalam mendidik harus ada unsur paksaan.
"Mendidik itu harus memaksa," kata dosen.
Namun tiba-tiba si dosen menyinggung salah satu suku. Ternyata dialog itu direkam. Akhirnya rekaman tersebut viral di sejumah group WhatsApp wartawan dan bikin heboh.
Gubernur dan Kapolda Sudah Dengar
Menyikapi hal itu, Rektor UIN Suska, Prof Dr Akhmad Mujahiddin menyesalkan ucapan anak buahnya. Dia juga diminta Gubernur Riau Syamsuar agar menyelesaikan persoalan itu supaya tidak membuat gaduh.
"Iya, saya juga mendapat rekaman itu. tadi Pak Gubernur, Pak Kapolda, juga klarifikasi tentang itu," ujar Akhmad Sabtu (23/11).
Dosen Dituntut Minta Maaf
Dia meminta agar si dosen yang ada dalam rekaman itu meminta maaf ke masyarakat. Dia ingin permasalahan itu tidak diperlebar apalagi menyinggung soal SARA.
Dikatakannya, Gubernur Riau meminta agar Akhmad segera meredam isu berbau SARA yang di kampus itu. Apalagi beradar informasi mahasiswa akan melaporkan hal itu ke polisi.
Akhmad berencana memanggil dosen dan mahasiswa dalam rekaman itu, untuk mengetahui permasalahan apa yang sebenarnya terjadi.