Hendropriyono Ingatkan Jaga Warisan Ulama Nasionalis, Jangan Dihancurkan!
Jangan sampai warisan para ulama nasionalis dihapuskan oleh kemunculan ideologi baru yang dipaksakan.
Mantan Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) AM Hendropriyono menyampaikan, generasi muda memerlukan wawasan kebangsaan mendalam demi menjaga persatuan dan kesatuan Indonesia. Jangan sampai warisan para ulama nasionalis dihapuskan oleh kemunculan ideologi baru yang dipaksakan.
"Kita telah terwarisi dan saat ini para pemuda, generasi kita, prinsip-prinsip nilai-nilai fundamental yang harus kita pegang teguh dalam kehidupan kita berbangsa bernegara yaitu Pancasila. Pancasila lahir dari kesepakatan terutama para ulama nasionalis, yang lahir dari pemikiran Bung Karno," kata Hendropriyono dalam forum webinar, Minggu (6/12).
-
Kapan Hari Lahir Pancasila diperingati? Hari Lahir Pancasila, yang diperingati setiap tanggal 1 Juni, adalah momen penting dalam sejarah Indonesia.
-
Siapa yang merumuskan Pancasila? Pada hari ini, kita mengenang kembali lahirnya Pancasila sebagai dasar negara yang dirumuskan oleh para pendiri bangsa.
-
Bagaimana Pancasila berperan dalam membentuk kepribadian bangsa Indonesia? Pancasila memiliki peran penting dalam membentuk karakter atau kepribadian bangsa. Hal ini yang kemudian membedakan antara bangsa Indonesia dan bangsa lainnya. Pancasila disahkan dalam pembukaan dan batang tubuh Undang-Undang Dasar 1945 oleh Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia (PPKI), yang terdiri dari wakil-wakil seluruh rakyat Indonesia.
-
Siapa yang merumuskan Pancasila sebagai dasar negara Indonesia? Pancasila merupakan buah pikiran, musyawarah, dan mufakat yang dilakukan para tokoh penting pada masa perjuangan kemerdekaan.
-
Siapa yang merumuskan Pancasila pada sidang BPUPKI? Kemudian pada sidang kedua BPUPKI, Soekarno dalam pidatonya berkesempatan menyampaikan gagasannya mengenai konsep awal Pancasila yang menjadi dasar negara Indonesia tepat pada 1 Juni 1945.
-
Kapan Demokrasi Pancasila diterapkan di Indonesia? Demokrasi Pancasila adalah paham demokrasi yang berlandaskan pada nilai-nilai yang terkandung dalam ideologi Pancasila. Dahulu, Indonesia sempat menganut ideologi Demokrasi Pancasila.
"Itu warisan. Yang berubah adalah bagaimana implementasi dari warisan itu. Warisan kan tidak mungkin kita rusak atau ubah-ubah. Kalau kita ubah-ubah asal itu untuk kemaslahatan, bukan dihancurkan," lanjutnya.
Menurut Hendropriyono, tantangan dan ancaman yang mengganggu persatuan kesatuan bangsa saat ini adalah pemikiran yang berorientasi dalam penghapusan ideologi negara Indonesia.
"Dengan keadaan yang berkembang saat ini, dari masa ke masa memang mungkin patut membuat kesepakatan-kesepakatan baru, tapi strategi saja, bukan ideologi yang sejak dulu dirumuskan ulama-ulama terdahulu. Jadi tujuan kita mengembalikan miss-orientasi dari masyarakat kita supaya kembali pada prinsip para pendahulu kita," jelas dia.
Terlebih di masa sekarang dengan segala kecanggihan teknologi dan internet, para pengguna sosial media hingga influencer harus sadar pentingnya wawasan kebangsaan. Sebab kini, satu orang saja pun dapat mempengaruhi kelompok besar masyarakat.
"Zaman dulu perlu banyak orang, tapi sekarang ini netizen satu orang saja bisa mempengaruhi pikiran banyak orang. Kadang-kadang satu orang pikirannya ngaco-ngaco tapi pada ikut. Nah dia lah ini harusnya berwawasan kebangsaan, sehingga bersama-sama memikirkan strategi bagaimana kita menggunakan warisan ulama nasionalis ini. Bukan diubah," ujar Hendropriyono.
"Ini kaum netizen harus sadar, jangan sampai kita lumat seperti Libya dan Suriah. Itu bisa saja terjadi, namun kita tidak bisa ramalkan kapan terjadinya. Sekarang ini kita harus sadar untuk mencegahnya. Gunakan prinsip-prinsip dasar ulama-ulama nasionalis," tandasnya.
Reporter: Nanda Perdana (Liputan6)
Baca juga:
Wakil Ketua MPR Sebut Fanatisme Bisa Merusak Kemajemukan
'Masyarakat Mencermati dan Ikuti Ulama yang Menenteramkan'
Jokowi: Jadikan Hari Anak Nasional Memperkenalkan Pancasila Sedini Mungkin
Ulama Harus jadi Teladan Bagi Masyarakat, Ciptakan Kerukunan dan Toleransi
MUI Sebut Pancasila adalah Sebuah Tatanan Akhlak Melebihi Syariah
Masyarakat Terus Diingatkan Jaga Keberagaman dan Perkokoh Persaudaraan