Ibu Diduga Aniaya Anak Berusia Enam Tahun hingga Tewas
Laporan soal dugaan penyiksaan anak hingga tewas ini dibenarkan oleh Kasat Reskrim Polres Pelabuhan Tanjung Perak, Surabaya, AKP Arif Rizky Wicaksana. Dia menyatakan, peristiwa itu diperkirakan terjadi pada Senin (22/11) lalu di kawasan, Bulak Banteng, Surabaya.
Pihak rumah sakit melaporkan seorang bocah perempuan di Surabaya tewas secara tidak wajar. Bocah yang diperkirakan berumur 6 tahun itu diduga mengalami penyiksaan fisik oleh orangtuanya sendiri.
Sejumlah luka lebam pun ditemukan pada tubuh bocah perempuan tersebut. Para dokter yang melakukan pemeriksaan pun curiga dengan kondisi sang anak yang sudah tidak bernyawa itu.
-
Dimana kekerasan pada anak dilarang? Banyak negara telah mengesahkan undang-undang yang melarang kekerasan terhadap anak.
-
Apa itu kejang demam pada anak? Kejang demam pada anak atau yang sering disebut penyakit step terjadi akibat adanya kenaikan suhu tubuh alias demam yang tinggi. Pada umumnya, demam tinggi itu disebabkan oleh adanya inveksi virus ataupun bakteri.
-
Apa dampak pelukan bagi anak? Anak yang sering dipeluk atau merasakan sentuhan fisik dari orang tua juga cenderung memiliki hati yang tenang dan dapat menularkan kebahagiaan kepada orang lain ketika mereka dewasa. Hal ini karena mereka tidak terpapar kekerasan dan merasa aman serta dicintai.
-
Apa yang dilakukan anak tersebut kepada ibunya? Korban bernama Sufni (74) warga Jalan Nelayan Kelurahan Sri Meranti Kecamatan Rumbai, Kota Pekanbaru. Sedangkan pelaku Hendri (52), dan istrinya N (51). Setelah mendapat video tersebut Kasat Reskrim Polresta Pekanbaru Kompol Bery Juana Putra bersama anak buahnya langsung datang ke rumah pelaku.
-
Kenapa bayi sering cegukan? Cegukan pada bayi umumnya merupakan fenomena alami dan tidak perlu menjadi sumber kekhawatiran yang berlebihan bagi orangtua.
-
Bagaimana cara mencegah anak melakukan tindakan kekerasan? Salah satu hal yang disebut Aslichah penting dalam mencegah lingkaran kekerasan terutama oleh anak dan remaja ini adalah dengan menyadari perasaan dan karakteristik teman terutama ketika bergurau.
Laporan soal dugaan penyiksaan anak hingga tewas ini dibenarkan oleh Kasat Reskrim Polres Pelabuhan Tanjung Perak, Surabaya, AKP Arif Rizky Wicaksana. Dia menyatakan, peristiwa itu diperkirakan terjadi pada Senin (22/11) lalu di kawasan, Bulak Banteng, Surabaya.
“Itu penganiayaan yang menyebabkan kematian. Kejadiannya Senin (22/11) pagi, kami dapat laporannya Senin subuh,” kata Arief, Rabu (23/11).
Dia mengatakan, hal itu mereka ketahui setelah mendapatkan laporan dari RSUD dr Soewandhi, bahwa ada seorang anak yang meninggal.
“Senin pagi dihubungi dari pihak RS Soewandhie bahwa ada menemukan, ini kan diantar keluarganya anak perempuan ini meninggal,” ucapnya.
Pihak rumah sakit, kata Arief, mencurigai bocah itu meninggal secara tak wajar. Pasalnya, ditemukan sejumlah luka lebam pada jenazah.
“Infonya dari keluarga jatuh dari kamar mandi. Namun dilihat dari ciri-ciri luarnya banyak lebam-lebam,” ujarnya.
Akhirnya pihak RSUD Soewandhi menghubungi Polres Pelabuhan Tanjung Perak. Petugas langsung mendatangi, dan memintai keterangan sejumlah pihak.
“Kami berangkat ke RS, kami autopsi dan interogasi semuanya baik keluarga, ibunya dan tetangga-tetangga. Baru ketahuan,” katanya.
Penyidik pun menemukan bukti dan petunjuk kuat bahwa anak itu tewas akibat dianiaya oleh ibunya.
“Akhirnya, kemarin, kami amankan pelaku. Jadi untuk pelaku ada dua orang. Pelaku ibu kandung dan temannya,” tutupnya.
(mdk/fik)