Ibu Hamil 9 Bulan di Cianjur Tertimbun Bangunan Runtuh Akibat Gempa
Ibu hamil 9 bulan itu diketahui tertimpa reruntuhan saat gempa magnitudo 5,6 mengguncang Cianjur pada Senin (21/11). Proses evakuasi dilakukan secara manual petugas tim SAR.
Tim SAR tengah berupaya mengevakuasi seorang ibu hamil yang tertimbun reruntuhan setelah gempa bumi di Kampung Salaeurih, Desa Benjot, Kecamatan Cugenang, Kabupaten Cianjur, Selasa (22/11). Proses evakuasi dilakukan secara manual petugas tim SAR.
Ibu hamil 9 bulan itu diketahui tertimpa reruntuhan saat gempa magnitudo 5,6 mengguncang Cianjur pada Senin (21/11).
-
Bakat apa yang dimiliki Gempi? Gempita Nora Marten saat ini telah menginjak usia 9 tahun. Bagi mereka yang telah mengikuti perjalanan hidupnya sejak bayi hingga sekarang, tentu tidak percaya melihatnya tumbuh sebesar ini. Walaupun usianya masih muda, Gempi menunjukkan bakat yang luar biasa.
-
Bagaimana Bunga Jeumpa diperbanyak? Perbanyakan Bunga Jeumpa ini dapat dilakukan dengan melalui biji yang tumbuh kurang lebih 3 bulan sesudah biji disebar.
-
Di mana gempa Bantul berpusat? Gempa bumi yang berpusat di Kabupaten Bantul menjadi sebuah alarm pengingat tentang keberadaan zona subduksi yang masih aktif di wilayah selatan Pulau Jawa.
-
Kapan Gempi menunjukkan bakat berenang? Hal ini dapat dilihat dari unggahan Gisel beberapa waktu yang lalu. Di dalam gambar-gambar itu, Gempi sedang menjalani pelajaran berenang.
-
Kapan gempa di Gianyar terjadi? Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Bali mencatat kerusakan ringan dampak gempa berkekuatan 4.9 magnitudo di Kabupaten Gianyar. Getaran gempa sempat membuat penghuni hotel berhamburan meninggalkan gedung."Kerusakan ringan, tembok retak dan genteng jatuh," kata Kepala BPBD Made Rentin dalam keterangan tertulisnya, Sabtu (7/9).
-
Bagaimana gempa guguran terjadi? "Gempa guguran merupakan gerakan yang terekam pada alat seismogram karena fragmen lava jatuh ke bagian bawah akibat gravitasi bumi,"
Bangunan yang yang diduga menimpa ibu hamil tersebut kini telah rata dengan tanah. Evakuasi dilakukan secara manual lantaran akses menuju lokasi sulit untuk dilalui alat berat.
Menurut informasi beberapa warga, ibu yang tertimbun ibu sedang mengandung dengan usia kandungan 9 bulan yakni Dede Sumiati. Sejak Selasa pagi, proses evakuasi terus diupayakan oleh petugas.
Keberadaan 30 Warga Belum Diketahui
Sementara Kadiv Humas Polri Irjen Pol Dedi Prasetyo mengungkapkan masih terdapat 30 warga belum diketahui keberadaannya setelah gempa kemarin.
"Informasi dari Kapolres tadi masih ada 30 korban masih proses evakuasi dan pencarian. Jadi hari ini kita fokus ke sana di Cugenang dan Nagrak," kata Dedi, Selasa (22/11).
Diketahui, gempa bumi di Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, menyebabkan 162 warga meninggal dunia dan 326 orang terluka.
Dedi mengungkapkan, sejauh ini sekitar 90 persen korban telah teridentifikasi dan tim DVI Mabes Polri terus bekerja untuk mengidentifikasi korban, lalu diserahkan kepada keluarga.
"Bisa dikatakan 90 persen (korban) dapat teridentifikasi. Tinggal sedikit korban yang belum teridentifikasi. Tim DVI sedang bekerja keras untuk mengidentifkasi dan menyerahkan kepada keluarga," katanya.
Polri telah mengerahkan 350 personel untuk membantu mengevakuasi warga terdampak gempa. Menurutnya, fokus utama saat ini adalah mengevakuasi para korban.
"350 personel dari Sabhara, Brimob dan sebagainya. Hadir tadi malam untuk membantu mengevakuasi warga terdampak akibat gempa," kata dia.
Dedi juga menjelaskan Polri menyalurkan bantuan untuk meringankan para korban. Bantuan terdiri dari 3.000 paket sembako, peralatan seperti selimut dan berbagai kebutuhan untuk wanita dan anak. "Hari ini dari Mabes Polri menyalurkan bantuan kurang lebih sekitar 3.000 paket sembako. Ini baru sementara," tandasnya.
(mdk/gil)