Ibu-ibu di Bekasi ngedumel gara-gara elpiji 3 kg langka
Ibu-ibu di Bekasi ngedumel gara-gara elpiji 3 kg langka. "Ada yang jual Rp 23.000, 25.000, bahkan Rp 27.000. Tapi, stoknya sudah enggak ada. Saya sampai menaruh tabung dulu," kata dia.
Sejumlah masyarakat di Bekasi, Jawa Barat kesulitan mendapatkan gas elpiji 3 kg. Sebab, sejak sebulan terakhir gas melon di wilayah tersebut mengalami kelangkaan.
"Susah sekarang dapatnya, saya punya stok 20 tabung, tapi setiap ada pengiriman paling banyak dapat 5 tabung," kata seorang pedagang di Tambun, Juadi (45), Senin (10/4).
Saking sulitnya mendapatkan pasokan gas elpiji 3 kilogram, ia terpaksa menjual dengan harga yang cukup tinggi, yakni mencapai Rp 27.000 per tabung. Padahal, biasanya hanya Rp 20.000 per tabung.
"Enggak tahu kenapa kok sampai langka begini, sebelum-sebelumnya enggak," kata Juadi.
Seorang konsumen, Sisi Marini (32) mengatakan, harus keliling toko untuk membeli gas elpiji 3 kilogram. Sebab, hampir semua toko mengaku kehabisan elpiji melon tersebut.
"Ada yang jual Rp 23.000, 25.000, bahkan Rp 27.000. Tapi, stoknya sudah enggak ada. Saya sampai menaruh tabung dulu," kata dia.
Ia berharap kepada pemerintah untuk menelusuri penyebab langkanya gas elpiji 3 kg tersebut. Menurut dia, gas elpiji merupakan kebutuhan pokok masyarakat untuk keperluan masak setiap hari.
"Kalau enggak ada gas, enggak bisa masak. Kalau beli makan jadi, biayanya semakin mahal," kata ibu dua anak ini.