Identitas 4 DPO Teroris Poso Diburu Petugas Gabungan TNI dan Polri
Empat teroris yang masih dikejar oleh Koopsgabsus TNI dan Satuan Tugas (Satgas) Mandago Raya TNI Polri, yaitu Askar alias Jaid alias Pak Guru, Nae alias Galuh alias Mukhlas, Suhardin alias Hasan Pranata, dan Ahmad Panjang alias Ahmad Gazali.
Komando Operasi Gabungan Khusus (Koopsgabsus) Tricakti TNI memburu empat dari total 11 teroris Mujahidin Indonesia Timur (MIT) di Poso yang saat ini masih masuk dalam daftar pencarian orang (DPO).
"Saat ini tinggal empat DPO teroris yang tersisa," kata Panglima Koopsgabsus Tricakti TNI Mayjen TNI Richard T.H. Tampubolon sebagaimana dikutip dari siaran resmi Koopsgabsus Tricakti TNI yang diterima di Jakarta, Selasa (21/9).
-
Kapan Alimin bin Prawirodirjo lahir? Lahir di Surakarta, Jawa Tengah pada tahun 1889, pria yang kerap disapa Alimin ini terlahir dari kalangan keluarga miskin.
-
Apa yang ditampilkan oleh Tari Landok Sampot? Sesuai dengan namanya "Landok Sampot" tarian ini menampilkan gerakan perkelahian antar 2 pemuda dengan senjata berupa sebilah bambu. "Landok" yang berarti Tari, sedang "Sampot" berarti libas atau pecut.
-
Siapa yang memperkenalkan Tari Likok Pulo? Mengutip kebudayaan.kemdikbud.go.id, asal usul Tari Likok Pulo pertama kali diperkenalkan oleh seorang ulama bernama Syeikh Ahmad Badron dari Arab yang terdampar di daerah Pulo Aceh.
-
Kapan seleksi tingkat Mabes Polri untuk calon taruna Akpol yang lulus di Polda NTT? Mereka yang lulus masih akan mengikuti seleksi di tingkat Mabes Polri pada 7 Juli hingga 1 Agustus 2024.
-
Kapan Ari Dono Sukmanto menjabat sebagai Kapolri? Dia menjabat antara 23 Oktober 2019 hingga 1 November 2019 alias 1 pekan 2 hari.
-
Apa saja ciri-ciri paru-paru kotor? Terdapat berbagai ciri-ciri paru-paru kotor yang perlu diperhatikan, sebagai berikut: 1. Batuk kronis:Batuk kronis adalah salah satu tanda paru-paru kotor yang umum. Seseorang yang mengalami paru-paru kotor biasanya mengalami batuk yang berlangsung lebih dari 2 bulan. Batuk ini seringkali disertai dengan keluarnya dahak yang kental dan berwarna pekat. 2. Sesak napas:Sesak napas juga merupakan tanda yang umum pada paru-paru kotor. Kondisi ini terjadi karena paru-paru tidak mampu berfungsi secara optimal dalam memberikan oksigen ke seluruh tubuh. Orang yang mengalami sesak napas akibat paru-paru kotor akan merasa sulit bernapas, terutama saat melakukan aktivitas fisik atau berada di tempat berpolusi udara. 3. Nyeri dada:Paru-paru kotor dapat menyebabkan seseorang mengalami nyeri dada. Nyeri ini umumnya terasa seperti tekanan atau rasa tertekan di area dada. Nyeri dada biasanya lebih parah saat batuk atau bernapas dalam-dalam. Hal ini dikarenakan paru-paru yang terkontaminasi meradang dan menimbulkan peradangan pada pleura (lapisan tipis yang melapisi paru-paru). 4. Kelelahan:Seseorang dengan paru-paru kotor seringkali merasa mudah lelah. Hal ini disebabkan rendahnya jumlah oksigen yang masuk ke tubuh akibat paru-paru yang tidak berfungsi dengan baik. Kurangnya oksigen dalam tubuh dapat menyebabkan kelelahan yang berkepanjangan. 5. Penurunan berat badan:Paru-paru kotor dapat berkontribusi pada penurunan berat badan yang tidak diinginkan.Kondisi ini terjadi karena paru-paru yang terkontaminasi tidak dapat mencerna makanan dengan efisien. Selain itu, seseorang dengan paru-paru kotor juga seringkali mengalami kurang nafsu makan, sehingga berat badannya bisa turun secara signifikan.
Empat teroris yang masih dikejar oleh Koopsgabsus TNI dan Satuan Tugas (Satgas) Mandago Raya TNI Polri, yaitu Askar alias Jaid alias Pak Guru, Nae alias Galuh alias Mukhlas, Suhardin alias Hasan Pranata, dan Ahmad Panjang alias Ahmad Gazali.
"Askar dan Nae (anggota MIT) yang berasal dari Bima, Nusa Tenggara Barat, sementara Suhardin dan Ahmad Panjang berasal dari Poso, Sulawesi Tengah," kata Tim Analis Koopsgabsus Tricakti TNI Kolonel Inf. Henri Mahyudi saat dihubungi dari Jakarta, Selasa.
Koopsgabsus Tricakti TNI telah memburu 11 teroris anggota MIT sejak Januari 2021 di Poso, Parimo, dan Sigi. Tiga daerah itu seluruhnya berada di Sulawesi Tengah.
Operasi pengejaran teroris itu aktif setelah MIT menyerang dan membunuh empat warga sipil di Desa Lemban Tongoa, Sigi, Sulawesi Tengah, pada tanggal 27 November 2020.
Dalam waktu sekitar 9 bulan sejak resmi beroperasi, Koopsgabsus Tricakti TNI bersama Satgas Mandago Raya berhasil menundukkan tujuh teroris MIT.
Dua dari tujuh teroris yang ditundukkan oleh TNI dan Polri itu merupakan tokoh-tokoh sentral MIT, yaitu Qatar dan Ali Kalora.
Tim Chandraca 5 Koopsgabsus Tricakti TNI dan Satgas Mandago Raya pertama kali memetakan tempat persembunyian Kelompok Ali Kalora pada tanggal 2 Februari 2021. Namun, kelompok itu berhasil melarikan diri sesaat sebelum tim gabungan TNI dan Polri tiba di lokasi.
Walaupun demikian, aparat menyita berbagai perlengkapan milik Ali Kalora di tempat itu.
Sekitar sebulan kemudian, Tim Chandraca 2 terlibat adu tembak dengan Kelompok Ali Kalora dan tiga teroris lainnya di Pegunungan Watumato, Desa Tambarana, Poso, pada tanggal 1 Maret 2021. Kelompok Ali Kalora sempat melempar bom rakitan dan bom lontong ke arah prajurit TNI.
Dalam baku tembak itu, dua teroris MIT, yaitu Irul alias Khairul dan Alvin alias Samil, tewas, sementara Ali Kalora kena tembak di kaki.
Ali Kalora dan Jaka Ramadan pun melompat ke jurang dan melarikan diri dari kejaran aparat.
Beberapa bulan setelahnya, 11 Juli 2021, Tim Tricakti 3 Koopsgabsus TNI menundukkan Qatar dan Rukli. Dua teroris itu tewas dalam operasi senyap yang dilakukan oleh TNI di wilayah perbukitan dan pedalaman hutan di Tokasa, Tanalanto, Kabupaten Parimo.
Tim Analis Koopsgabsus TNI menyebut Qatar merupakan eksekutor utama teroris di Poso.
"Dia dipanggil Amir atau pimpinan dalam jaringan kelompok teroris tersebut," kata Tim Analis.
Qatar dan Ali Kalora membentuk dua kelompok berbeda selama masa pengejaran karena ada dugaan perpecahan di internal MIT.
Enam hari setelah operasi di Tokasa, Satgas Mandago Raya TNI dan Polri menembak mati Abu Alim, yang sempat loncat ke jurang untuk melarikan diri.
Abu Alim disergap oleh aparat di Batutiga, Torue, Parimo, pada tanggal 17 Juli 2021.
Terakhir, pasukan TNI dan Polri pada tanggal 18 Juli 2021 juga memastikan Ali Kalora dan Jaka Ramadan tewas tertembak di Dusun Astina, Balinggi, Parimo.
Baca juga:
Operasi Senyap Koopgabsus Tricakti TNI Menewaskan Tujuh Teroris Poso Sepanjang 2021
Satgas Madago Raya Intensifkan Pengejaran Empat DPO MIT
DPO Teroris Poso Anak Buah Ali Kalora Tersisa 4 Orang, Ini Fotonya
Kendala Satgas Madago Raya Kejar 4 DPO Terduga Teroris
Polisi Belum Temukan Tanda-Tanda Empat Anak Buah Ali Kalora Menyerahkan Diri
Sepak Terjang Ali Kalora Bersama MIT