Idham Azis Tegaskan Radikalisme Dilakukan Oknum Bukan Representasi Ajaran Agama
Calon Kapolri Komjen Idham Azis menegaskan bahwa radikalisme bukanlah representasi dari ajaran agama tertentu. Ia mengatakan, radikalisme lebih merupakan ulah dari segelintir oknum.
Calon Kapolri Komjen Idham Azis menegaskan bahwa radikalisme bukanlah representasi dari ajaran agama tertentu. Ia mengatakan, radikalisme lebih merupakan ulah dari segelintir oknum.
"Saya ingin mengulas bahwa radikalisme itu tidak bisa dibuktikan dengan Islam. Radikalisme itu oknum atau mungkin kelompok," tegas Idham yang diikuti dengan riuh tepuk tangan anggota Komisi III DPR RI, Jakarta, Rabu (30/10).
-
Kapan Adzam lahir? Balita yang lahir 11 Desember 2021 ini terlihat lebih kurus dari sebelumnya, dengan banyak spekulasi bahwa sakitnya Adzam menjadi penyebabnya.
-
Apa yang diterima oleh Ammar Zoni? Ammar, yang ikut serta secara virtual melalui Zoom, tampak terkejut saat mendengar keputusan tersebut. Dengan mata yang hampir meneteskan air mata dan suara yang bergetar, Ammar menerima hukuman yang dijatuhkan kepadanya.
-
Kapan Ridwan Kamil mencoblos? Hal itu ia sampaikan usai mencoblos surar suara di TPS 45, Jalan Gunung Kencana, Ciumbuleuit, Kota Bandung, Rabu (14/2).
-
Kapan Ipda Febryanti Mulyadi lulus dari Akpol? Perjuangannya berbuah manis saat ia lulus dari Akpol pada tahun 2021.
-
Kapan Aquene Azis Djorghi lahir? Ada satu anak perempuan lucu nih, namanya Aquene Azis Djorghi. Dia adalah anak Sultan Djorghi dan Annisa Trihapsari. Lahirnya pada tahun 2008 lho.
-
Kapan Emyr Razan lahir? Ia lahir pada 28 September 2004.
Kata Idham, pengasosiasian atribut agama tertentu dengan radikalisme merupakan tindakan yang kurang tepat. Hal itu sama sekali bukan representasi dari agama tertentu. Melainkan tindakan dari oknum.
"Oleh karenanya, penegakan hukum juga harus kepada oknum bukan simbol agama," paparnya.
Visi Misi Kapolri Mengacu ke Visi Misi Presiden
Dalam fit proper test di Komisi III DPR itu juga, Idham menyatakan bahwa visi-misi Kapolri mengacu pada Presiden dan Wakil Presiden. Oleh karena itu, sebagai Kapolri tidak memiliki visi-misi sendiri.
"Berdasarkan arah kebijakan Pemerintah yang menjadi acuan bagi arah kebijakan Polri, memperhatikan kebijakan presiden dan wapres saat pelantikan, maka dalam kesempatan ini tidak ada visi dan misi yang saya ajukan," kata Idham.
Idham juga menyampaikan agenda nasional yang menjadi fokus Polri pada 2020. "Suksesnya pengamanan 270 pilkada serentak pada 9 provinsi, 224 kabupaten, 37 kota. PON ke 20 di Papua, masalah intoleransi, radikalisme, unjuk rasa anarkis, konflik sosial, karhutla serta kejahatan yang menjadi atensi publik dan merugikan kekayaan negara seperti korupsi, cyber, narkoba, illegal fishing. Illegal mining dan kejahatan jalanan," jelasnya.
Masalah potensi gangguan pembangunan infrastruktur, kata Idham, juga menjadi fokus Polri ke depan. Selain itu, Idham juga fokus pada permasalahan internal Polri.
"Beberapa permasalahan internal polri yg menjadi perhatian dan ditata dan ditingkatkan agar semakin baik, antara lain peningkatan sdm, kesejahteraannya, pembenahan kultur pengelolaan sinergi profesional dan pengawasan di lingkungan polri," ujarnya.
Reporter: Delvira Hutabarat
Sumber: Liputan6.com
(mdk/bal)