IDI soal eksekutor kebiri: Siapapun gampang dilatih menyuntik
IDI soal eksekutor kebiri: Siapapun gampang dilatih menyuntik. Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (PB IDI) menyatakan keberatannya jika dokter dilibatkan sebagai salah satu eksekutor hukuman kebiri. Sebab, penunjukkan tersebut sangat bertentangan dengan kode etik dan keyakinan dokter.
Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (PB IDI) menyatakan keberatannya jika dokter dilibatkan sebagai salah satu eksekutor hukuman kebiri. Sebab, penunjukkan tersebut sangat bertentangan dengan kode etik dan keyakinan dokter.
Wakil Ketua PB IDI Daeng Faqih mengatakan, keterlibatan dokter sebagai eksekutor hukuman kebiri bergantung dengan metode yang dipilih pemerintah. Jika metode yang dipakai adalah kebiri kimia dengan meminum obat, dokter bisa didatangkan.
"Kalau metode kebiri kimia yang dipilih dengan minum obat misalnya, maka eksekutor hanya bersifat mengawasi dan memastikan obat tersebut diminum oleh terhukum atau tervonis," jelas Daeng kepada merdeka.com, Kamis (13/10).
Lain halnya dengan metode menyuntik, maka dibutuhkan petugas khusus untuk dilatih keterampilan menyuntik. Pelatihan ini bisa diikuti siapapun, bahkan orang awam sekalipun.
"Keterampilan menyuntik ini bukanlah keterampilan yang istimewa dan sophisticated, siapapun gampang dilatih. Contoh saja orang awam yang kebetulan sakit diabetes dan harus injeksi insulin setiap hari, dia sendiri atau anggota keluarganya bisa dilatih menyuntikkan sendiri insulin (hormon) ke tubuhnya," paparnya.
Atas alasan itu, Daeng meyakini eksekutor tak harus diambil dari dokter atau tenaga kesehatan lainnya. "Tidak ada masalah lagi dengan persoalan siapa eksekutor tersebut," tutupnya.
Baca juga:
IDI soal eksekutor kebiri: Baiknya tak dokter karena menyangkut etik
Mabes Polri siap bantu Kejaksaan eksekusi hukuman kebiri
Suntik kebiri dilakukan tiap 3 bulan, pelaku dipasang gelang tangan
Ini syarat pelaku kekerasan seksual boleh dihukum kebiri
UU PPA tercantum soal kebiri disahkan, ini reaksi MUI
-
Siapa yang menyatakan kekagumannya terhadap kemajuan peternakan di Indonesia? Sementara itu, Wael W. M Halawa salah satu peserta pelatihan menyampaikan kekagumannya dengan kemajuan dunia peternakan di Indonesia.
-
Dimana konsentrasi dokter spesialis di Indonesia? Dia mengatakan 59 persen dokter spesialis terkonsentrasi di Pulau Jawa. "Rata-rata semuanya dokter spesialis pada di Jawa dan di kota. 59 persen dokter spesialis itu terkonsentrasi di Pulau Jawa, 59 persen," ujarnya.
-
Kapan dokter Soebandi gugur? Mengutip situs Begandring, dokter tentara sekaligus wakil komandan Divisi Damarwulan ini gugur ditembak tentara Belanda dalam sebuah penyergapan di Desa Karang Kedawung, Jember pada 8 Februari 1949.
-
Kapan Ikatan Dokter Indonesia (IDI) resmi terbentuk? Tepat pada 24 Oktober 1950, IDI secara resmi mendapatkan legalitas hukum di depan notaris.
-
Kenapa dr. Soebandi gugur? Mengutip situs Begandring, dokter tentara sekaligus wakil komandan Divisi Damarwulan ini gugur ditembak tentara Belanda dalam sebuah penyergapan di Desa Karang Kedawung, Jember pada 8 Februari 1949.
-
Apa yang diatur oleh dasar hukum pemilu di Indonesia? Pemilihan umum (Pemilu) menjadi salah satu sarana dalam mewujudkan sistem demokrasi di Indonesia. Melalui proses pemilihan ini, rakyat Indonesia memiliki hak untuk menentukan wakil-wakil mereka yang akan memimpin negara dan membuat kebijakan.